#6

220 30 2
                                    


• ILY FROM 38.000 FT. •

Pagi ini Jaehyun dan Taeyong sudah berada di bandara. TAeyong mengeratkan pelukan pada lengan Jaehyun dikarenakan wartawan tengah menyorot mereka berdua. Jaehyun hanya memasang wajah datar dan Taeyong yang tersenyum kikuk.

“Hyunnie, aku sedikit risih dengan wartawan-wartawan itu” rengek Taeyong.

“Iya sayang sebentar lagi kita akan masuk ke ruang tunggu.” Jaehyun tidak bisa berbuat apa-apa selain mengeratkan pelukannya pada pinggang tunangannya itu. Benar-benar keputusan yang salah sebenarnya karena memposting foto mereka. Jaehyun benar-benar pusing utnuk itu.

Setelah masuk ke ruang tunggu, Jaehyun dan Taeyong akhirnya terbebas dari para wartawan itu. Jaehyun mengajak Taeyong duduk di salah satu bangku.

Mata hazel Jaehyun mengamati Taeyong yang sedang kesal karena salah satu airpodsnya terjatuh. Bagaimana bibir manis itu mengerucut, pipinya menggembung lucu, dan kedua tangan yang bersidekap di depan dada. Jaehyun harus mati-matian menahan hawa nafsunya untuk tidak memangsa Taeyong saat ini.

“Nanti aku belikan lagi untukmu sayang. Jangan cemberut begitu.” Jaehyun akhirnya menenangkan Taeyong dengan mengusap pelan pipi yang menggembung itu. Taeyong hanya menghela napas pasrah, “baiklah” Jaehyun lantas menyenderkan kepala Taeyong di bahunya.

“Sudah istirahat dulu, kita akan terbang 30 menit lagi.” Taeyong hanya mengangguk lemas. Sepertinya Taeyong benar-benar Lelah. Jaehyun merasakan napas Taeyong yang sudah teratur, pasti kucingnya itu sudah tertidur.

Suara pemberitahuan bahwa pesawat tujuan Jeju-Seoul akan terbang sudah terdengar. Jaehyun dan Taeyong langsung menuju pesawat itu teparkir. Setelah masuk di pesawat, Taeyong dan Jaehyun duduk di kursi mereka.

Taeyong yang kembali tertidur dan Jaehyun yang larut dalam pikirannya sendiri. Jaehyun memikirkan sang daddy. Apakah daddynya akan menyukai Taeyong? Atau menolak Taeyong? Kalau mommynya pasti setuju-setuju saja. Semua itu membuat Jaehyun pusing. Mungkin ia akan bertemu keluarga Taeyong dahulu baru ia memperkenalkan Taeyong kepada keluarganya.

Perjalanan satu setengah jam itu akhirnya usai. Pesawat mereka mendarat dengan mulus. Jaehyun segera membangunkan Taeyong yang masih berada di alam mimpinya.

“Yongie, wake up. We have arrived.” Jaehyun mengecup pipi Taeyong agar bangun. Dan bingo! Cara itu berhasil. Taeyong langsung terbangun dan melingkarkan tangannya ke leher Jaehyun.

“Hyunnie Gendong!” rengek Taeyong. Karena Jaehyun yang sudah menjadi bucin Taeyong akhirnya menggendong Taeyong ala koala.Taeyong benar-benar lucu seperti kitten.

Jaehyun sudah menyuruh Johnny untuk menjemput mereka. Setelah turun dari pesawat, mereka berdua langsung mengambil koper. Jaehyun yang menarik koper sembari menggendong Taeyong ala koala sontak menjadi perhatian orang-orang. Seperti biasa, Jaehyun hanya memasang wajah datarnya dan Taeyong yang menelungkupkan kepalanya di bahu Jaehyun karena tertidur lagi.

Mendengar ponselnya berdering, Jaehyun menghentikan langkahnya dan segera mengangkat telefon tersebut. Dari Johnny ternyata.

“Halo Jae. Gua udah nungguin anjir. Cepet ngapa dah!”

“Sabar anjir ini gua sambil ngegendong Taeyong.”

“Lah ngapa tu bocah?”

ILY FROM 38.000 FT. (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang