2 | bukan ggs

509 132 183
                                    

bukan ggs

Sejak ribuan tahun yang lalu isu tentang keberadaan vampire memang selalu jadi bahan perdebatan yang tidak pernah terselesaikan. Gimana mungkin di jaman modern kayak sekarang makhluk penghisap darah itu masih exist.

Tapi kenyataannya emang gitu. Mereka hidup. Diantara kalian.

Jadi.. waspadalah.

"lo milik gue!!"

Sontak Putri mendelik seketika.

"mulai sekarang hidup lo punya gue."

Heeseung. Pangeran pertama kerajaan Victorie. Tampangnya mungkin sangat tampan dan berwibawa sampai-sampai wajahnya sering muncul di cover majalah terkenal ibu kota. Tapi sifat egois, sombong, dan keras kepalanya terlalu ketara, terlalu ia perlihatkan , bahkan ada sebuah issue kalau Raja selanjutnya yang akan memimpin Victorie sudah dipastikan adalah pangeran kedua, bukan Heeseung, mutlak.

'ganteng si tapi sombong banget, gak sudi jadi rakyatnya pangeran Heeseung.' Kira-kira gitu testimoni dari salah satu remaja di kerajaan Victorie.

Bahkan kalimat tersebut muncul ketika Heeseung belum dilempar ke Bumi, usianya masih 9 tahun. Tapi ya gitu.. sifat sombongnya udah terlatih sejak kecil, tertanam kuat di DNA.

Heeseung bangkit, dia menatap Putri lekat-lekat. Enggak ada yang aneh apalagi mencurigakan tapi kenapa aroma manis selalu mengganggu penciumannya, aroma yang baru Heeseung temui sejauh ia tinggal di bumi. Apakah darah Putri itu narkoba jenis baru? Kalau iya Heeseung siap untuk jadi pecandu yang bisa menikmatinya setiap saat.

"hidup gue punya Tuhan!" Putri menyentak tak terima, Heeseung ini teman satu angkatannya yang masuk daftar Black list 'murid nakal wajib jaga jarak'. Kenal aja enggak, tiba-tiba nge-klaim kalo hidupnya punya Heeseung? Konyol.

Dan lagi, bisa-bisanya Heeseung masuk ke apart Putri?

"Tuhan nyuruh gue buat milikin lo."

Kening Putri mengkerut Heeseung pasti udah gila, dia menyibakkan selimut yang nutupin separuh badannya terus berdiri nyamperin Heeseung, tersisa satu meter jarak mereka kali ini, "pertama! Gue gak kenal lo!, kedua! Gue bukan pacarnya Sunghoon apalagi ELO!, ketiga! Gue punya seratus persen kendali atas hidup gue, keempat! Gue gak ngerti gimana caranya sampe lo bisa dikamar gue sekarang, kelima!"

Putri diam, lagi mikir yang kelima apaan, dia menatap Heeseung waspada tapi emosi juga, "kelima! Gue inget semuanya, mata merah lo, cahaya di leher lo, bekas luka di leher gue"

"dan yang terakhir!" Putri mengambil nafas dalam-dalam, lagi-lagi memberi jeda, Heeseung juga nampak mendengarkan dengan serius, "LO?!! lo abis bunuh orang---" Intonasinya berubah parau, Putri ragu tapi penasaran diwaktu yang sama, "---Felix, gue tau itu Felix."

"bukan urusan lo-felix udah bunuh temen gue dia pantas dibunuh." Astaga. Harus sampe berapa kali Putri dibuat melotot, enteng bener itu mulut.

"pertama! gue Heeseung, sangat mustahil kalo lo gak tau."

"kedua! -Apaan anjir gue lupa." Tentu saja lupa, Putri ngomongnya cepet banget.

"ah! Sunghoon! Dari mana lo kenal Sunghoon?"

Putri menghela nafas panjang, ia jadi teringat lelaki sialan itu, "gak kenal."

"bohong!"

"denger ya Seung! Gue gak ngerti apa masalah hidup lo sampe lo bisa ngebunuh orang tanpa ngerasa bersalah kaya gini. inget! Gue saksi, bisa aja sekarang gue pergi ke polisi buat ngelaporin lo. Dan gue gak peduli gimana caranya lo bisa nyampe apart gue. Yang gue peduliin, gue mau lo pergi dari sini sekarang juga."

Heeseung | Royal BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang