PROLOG

130 13 3
                                    


"Sa! Bentar lagi lu tampil" kata pembawa acara tersebut, mendengar hal tersebut aku langsung gugup dan rasa takut ku mulai terasa nyata. Lalu aku di panggil untuk mempersembahkan sebuah lagu yang sudah ku persiapkan sebelum hari perlombaan ku tiba, hari di mimpiku akan terwujud dan di hari ini aku menyanyikan sebuah lagu yang berjudul "hitam putih-fourtwnty" aku sangat menyukai lagu-lagu mereka yang sangat cocok di telinga ku.
Namaku Aksa. Aku duduk di bangku SMA usia ku sekarang 17 tahun.. aku mahir dalam memainkan alat musik kesayangan ku yaitu gitar, aku yang selalu naik Vespa setiap saat haha.. nggak juga sih terkadang aku jalan kaki kalau ke warung hehe. Dan inilah ceritaku

Di malam tepat di hari Rabu di mana aku akan menyumbangkan suaraku untuk mereka yang sedang duduk dan bersantai di dalam cafe. Dan malam ini aku akan menyanyikan lagu band favorit ku yaitu fourtwnty, "hari ini buat kalian yang lagi jatuh cinta pas banget sama lagu yang akan saya bawakan yaitu AKU TENANG-FOURTWNTY" dan aku mulai menyanyikan nya, di tengah-tengah aku sedang bernyanyi dan memetik senar gitar seketika aku melihat ke arah wanita yang mengenakan jaket jeans dan memiliki rambut yang lumayan panjang, dari awal aku sudah tahu dia memandangiku, tapi rasanya aku sangat gugup di pandang terlalu lama oleh seseorang terutama wanita ya walaupun aku tahu di menikmati lagu ini bukan melihatku kan? Aku hanya berfikir positif dan tetap melanjutkan bernyanyi, setelah aku siap bernyanyi.. aku bergegas untuk pulang karena waktu menunjukkan pukul 00:00 WIB. Dan seketika wanita yang memandangiku tadi menghampiri ku secara tiba-tiba dan aku terkejut lalu dia berkata "ha.. hallo.." katanya dengan suara yang sangat gugup, aku yang sangat cuek dan aku hanya melihat dia lalu pergi meninggalkan dia tanpa sepatah katapun. Lalu aku pulang kerumah dengan motor vespaku di tengah perjalanan aku memikir kan dia dan bertanya "siapa wanita itu? Mengapa dia berani menyapaku?" Lalu aku sampai kerumah dan tertidur dengan pulas.
Pagi pun tiba yaa.. lagi dan lagi aku selalu kesiangan untuk pergi ke sekolah, aku bergegas menuju ke sekolah. Dan yaaa.. lagi lagi aku di hukum untuk menatap bendera merah putih yang ada di tengah lapangan sekolahku, lalu bel pun berbunyi menandakan 1mapel sudah selesai itu tandanya aku di perbolehkan masuk untuk belajar. "Yeee.. dasar lu king of telat" Reno meledekku, Reno adalah teman sebangku ku dia adalah anak geng motor yang selalu balapan setiap malam, jangan di tiru yaa haha.. bisa di bilang dia Playboy di kelas, "berisik lu ah.." jawabku dengan raut wajah yang kesal. "Kuy ke kantin, lu pasti belum makan siang.. gua traktir makan" katanya sambil merangkul pundak ku, Dan aku pun tersenyum. Lalu sesampainya di kantin aku melihat wanita yang tadi malam menyapaku di cafe "wanita itu?" Ucapku
"ngapa lu?" Tanya Reno, aku pun termenung kebingungan. Lalu Reno melihat ke arah wanita itu "oh.. itu tuh anak kelas sebelah baru masuk tuh cewek, gua bakal ramal ntar lu sama dia bisa dekat soalnya kalian memiliki hobby yang sama" kata Reno, sontak aku menjawab perkataannya dengan terkejut "apaa?! Anak baru?!! Sehobby?!" Tanya ku dengan nada yang sangat keras. "Santai dong gan.. rileks, emang kenapa sih lu sampe gitu banget liat si Rahel?" Tanyanya sambil mengigit tusuk gigi yang ada di meja kantin tersebut, aku pun mulai langsung bertanya "tuh anak sejak kapan di mari? Kenapa lu tau namanya Rahel? Kok lu ga bilang ke gua kalo ada anak baru?" Tanya ku dengan begitu penasaran. "Lah.. gua kira elu tau si Rahel jadi gua ga ngasih tau elu, sejak 3 hari yang lalu sih baru aja tuh anak dimari, gua tau nama dia dari si Puput. Makanya lu dateng ke sekolah Jan telat mulu jadi ketinggalan berita kan" kata Reno yang menjawab semua pertanyaan ku sambil meledek, "lu serius kan?" Tanya ku dengan begitu penasaran, "au ah.. lu aneh saa. Gua masuk kelas duluan yaak, soalnya mau urus uang balap tadi malam" kata Reno sambil berjalan menuju kelas. Lalu wanita itu memandangku dan dia menghampiriku "gue boleh duduk disini nggak?" Tanya nya. Aku diam, "nggak boleh ya?" Katanya
"Kalau mau duduk, ya duduk aja" kataku dengan membentaknya,
"Makasih" lalu dia duduk dan menaruh bekal makanan nya di atas meja,
"Nama lu Aska kan? Kenalin nama gue.."
"Rahel." Kataku dengan jutek,
"Hmm.. lu kok tau nama gue?" Tanya nya begitu kebingungan,
"Emang kenapa? Mau gue tau darimana ya terserah gue, kenapa elu yang kepo? Kataku sambil membentak nya lalu pergi ke kelas.
Bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa sudah waktunya untuk pulang dan beristirahat, aku pergi ke parkiran untuk mengambil motor Vespa ku. Setelah itu aku langsung bergegas untuk pulang dan aku melihat Rahel sedang menunggu jemputan, aku tidak tega melihat nya sendirian aku takut dia kenapa-kenapa saat menunggu jemputan nya datang. Dengan rasa kasihan aku pun menunggunya sampai jemputannya datang, dan aku melihat seorang pria menjemput nya dengan motor, mengapa rasanya aneh sekali? Mengapa aku seperti ini? Aku seperti di pukul benda keras tepat di dadaku.. kenapa aku seperti ini?. Setelah mereka pergi, aku pun langsung pulang dan aku bertanya kepada diriku sendiri "mengapa aku seperti ini? Aneh sekali" aku tidak fokus saat membawa motor dan seketika aku mengalami kecelakaan karena menabrak mobil dan aku di bawa kerumah sakit, aku sempat sadar saat kejadian itu. Lalu aku tidak tahu lagi apa yang terjadi pada diriku, banyak sekali orang-orang yang menyelamatkan ku dan setelah aku terbangun ternyata aku koma selama 30 hari. Aku melihat Rahel di sebelah ku dan memegang tanganku, dalam benakku "kenapa dia seperti ini padaku? Kenapa saat di dekatnya rasanya dia seperti ibuku?" Itulah yang membuatku benci padanya.. aku sangat membenci ibuku, karena dulu ibuku meninggalkan ku di panti asuhan, aku kira ibuku bakal menepati janji nya untuk kembali tenyata tidak dengan yang ku pikirkan, Aku benci Rahel dan ibuku.

00:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang