2.Ingin melupakan semuanya

33 2 2
                                    

Aku pun memutuskan untuk pergi ke Bandung sendirian, perjalanan ku dari bogor-kebandung tidaklah dekat. Aku menaiki bus pariwisata di Bogor, malam ini aku pergi meninggalkan Bogor untuk sementara dan aku tidak tahu kapan aku kembali ke Bogor, Bogor bukanlah tempat kelahiranku. Aku lahir di Jawa tengah dan aku masih ingat waktu itu, waktu di mana aku di ajak pergi untuk liburan bersama ibuku, ku kira kita akan berlibur dengan bahagia ternyata dia meninggalkan ku di panti asuhan aku yang masih kecil pun percaya padanya bahwa dia akan kembali menjemput ku dan tinggal bersama lagi, dan hampir setiap hari aku menunggunya. Dan di satu hari tepat usiaku yang ke 13tahun, aku lelah menunggu kedatangannya dan aku memutuskan untuk kabur dari panti asuhan itu, rasanya aku seperti buronan dan aku berfikir untuk hidup sendiri. Lalu aku mencari pekerjaan dan aku menemukan seorang pria usia nya lebih tua dariku kami berbeda usia.. selisih 30tahun, aku menemukan nya di saat dia meminta pertolongan kepadaku dia tenggelam di sungai dekat aku duduk untuk beristirahat dan lalu aku segera menyelamatkan nya. Di hari itu aku tidak memikirkan apapun, aku hanya pasrah jika aku mati dengannya dan, yang aku perkirakan salah aku dan dia selamat dari kejadian tersebut. Lalu aku berusaha membuatnya tersadar aku menangis karena takut dia pergi seperti ayahku, tidak lama kemudian ia pun tersadar dan aku merasa lega melihat nya. Dan ia berkata "terimakasih telah menyelamatkanku" dan aku hanya berkata "sama-sama" lalu di bertanya "nama kamu siapa? Panggil saja aku Chandra" katanya seperti itu dengan nafas yang terengah-engah seperti orang yang sedang berlari dengan jarak yang cukup jauh, aku pun menjawab pertanyaannya tersebut "namaku Aksa om.." lalu dia menjawab perkataanku tadi dengan senyuman "Aksa?.." katanya sambil menghela nafas berat, lalu aku menjawab nya "iya.. Aksa". Lalu dia pun mengajakku ke dalam mobil yang dia miliki dan di sepanjang perjalanan dia menceritakan kronologi nya tentang bagaimana dia bisa tenggelam disana dengan tubuh yang masih lemah dan baju yang sudah terkena dengan air tadi, setelah sampai aku pun di suruh masuk ke dalam sebuah rumah yang sangat besar lalu aku bertanya "ini rumah siapa om?" Tanyaku dengan bingung dan melihat-lihat sekitar, "ini rumah om.. tenang aja kamu gak usah takut, om gak bakal nyakitin kamu kok" katanya seperti itu, lalu dia berjalan memasuki rumah itu dengan di bantu dua orang pria yang aku rasa dia adalah security di rumah tersebut. Aku pun masuk dan di dalam rumah tersebut ada seorang wanita dan seorang anak, mereka adalah anak dan istrinya. Aku pun di tanya oleh mereka "ibumu kapan menjemput mu?"tanya mereka seperti itu, aku yang tadinya berbohong pun menjawab "sebentar lagi om.. Tante.. saya boleh pulang kan?" Kataku seperti itu, lalu om Chandra pun memberikan uang untuk ku dan satu android, aku pun menolaknya tapi dia berkata "ini untukmu Aksa.. terima aja gak apa-apa kalau misalnya ada apa-apa tinggal telfon om yaa, dan ini yang buat kamu jajan" dan aku pun berkata "ini terlalu banyak om, aku nggak mau" lalu dia menjawab perkataanku "terima aja, ini rezeki Aksa.. yasudah ayo om anter ke tempat ibumu menjemput mu", dan aku menjawabnya "nggak usah om, aku sendiri aja" dan dia berkata "yasudah kamu hati-hati di jalan ya" lalu aku pergi dari rumah itu.
Aku mencari rumah untuk tempat tinggalku, tadi aku di beri uang senilai Rp 500.000,00. Aku pun menggunakan uang tersebut untuk menyewa satu rumah, lalu aku menemukan nya dan bertanya kepada pemilik rumah tersebut "Bu.. apa masih ada rumah untuk di tinggal kan?" Lalu dia berkata "untuk siapa?" Aku pun menjawabnya "untuk ku.." lalu dia berkata "kamu?.. kalau kamu sendirian mending kamu tinggal sama ibu aja, ibu takut kamu nggak bisa bayar kontrakan nya". Lalu aku menjawab "nggak usah buk.. Aksa mau tinggal sendiri aja, Aksa janji bakal bayar kontrakan kok," dia pun berkata "Aksa?.. kamu tinggal sama ibu, ntar kalau sudah ada pekerjaan kamu di perbolehkan tinggal sendiri." Aku pun menjawab nya "nggak papa nih buk?.." tanya ku dengan bahagia, lalu ibu itu berkata "iyaa.. tidak apa-apa saa, oiya kamu belum tahu nama ibu kan? Nama ibu Reni" katanya dengan lembut, aku pun di rawat oleh nya. Dan dia adalah orang tua angkatku, dia sangat menyayangi ku layak nya anak sendiri dan aku memiliki saudara angkat bernama Aisyah, ya dia adalah adik angkat ku dia biasa di panggil Caca.
Perjalananku menuju ke Bandung pun akhirnya sampai, aku yang di perjalanan mengingat masa laluku pun tak terasa sudah sejauh ini aku hidup, pasti rasa rindu ku terhadap ibuku ada dan rasa benciku terhadap ibuku masih ada. Lalu apa yang harus ku lakukan? Aku sudah berusaha melupakannya di dalam kehidupanku, tapi hal itu tidak bisa terlupakan olehku. Hari ini aku berada di Bandung, kota yang selalu di juluki sebagai kota hujan and aku ingin memulai kehidupan yang baru dan berusaha melupakan semuanya. Kalau boleh jujur aku ingin amnesia saja untuk melupakan hal yang membuatku semakin frustasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

00:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang