IX (Part 2)

19.3K 849 98
                                    

Setelah insiden lamaran yang malah jadi keributan antara keduanya, akhirnya mereka benar - benar fokus pada persiapan pernikahan. Seminggu setelah hari itu Ohm membicarakan rencana dirinya untuk menikahi Nanon kepada kedua orang tuanya. Tentu saja rencana tersebut di sambut baik oleh kedua orang tua Ohm.

Tidak pernah terpikirkan oleh Nanon kalau hidupnya akan di permudah seperti ini oleh tuhan, ia mendapatkan kekasih yang benar - benar mencintainya, bonus kedua orang tua Ohm yang juga sangat menyayangi dirinya layaknya anak kandung, pekerjaan yang lumayan mengubah dirinya dari Nanon yang dalam keadaan sulit dalam hal finansial menjadi Nanon yang cukup dalam segi finansial.

"Kapan?", tanya papah Ohm to the point.

"Apanya?", Ohm malah balik bertanya.

"Pernikahan kalian, kapan dilaksanakan?", kali ini suara papah Ohm sedikit lebih serius dari bisanya.

"Ohm sih maunya secepatnya pah", jawab Ohm sambil melirik ke arah Nanon.

"Bagus, lebih cepat lebih baik", kali ini mamah Ohm yang bersuara. "Dua bulan lagi gimana?", lanjut mamah Ohm bertanya.

"Eeh apa nggak terlalu cepat mah?", Nanon ingin semua di persiapkan secara matang, karena bagaimanapun waktu sebulan tidaklah lama.

"Kenapa? Oh sebulan aja kali ya?", Nanon tambah di buat terkejut dengan ide mamah Ohm.

"Mah... ya nggak sebulan lagi", kali ini Ohm yang mematahkan ide mamahnya sendiri.

"Pilihannya sebulan, dua bulan, atau nggak sama sekali", mutlak, tidak bisa di ganggu gugat.

"Maaah...", rengek Ohm, tetapi di abaikan oleh mamahnya. Sedangkan papah Ohm hanya bisa tersenyum melihat kelakuan istri dan anaknya.

Nanon menggenggam tangan Ohm kemudian memberikan senyum manisnya.

"Iya mah, 2 bulan lagi Nanon sama Ohm nikah", jawaban Nanon membuat Ohm terkejut.

"Sayang... kamu yakin?", tanya Ohm mencoba meyakinkan Nanon, dan hanya di balas anggukan oleh Nanon.

"Yessss! Mamah bakalan urus semuanya untuk kalian, kalian tinggal duduk manis dan terima jadi", Ohm terkekeh melihat tingkah mamahnya yang menjadi sangat bersemangat.

.....

Benar saja keesokan harinya mamah Ohm sudah mulai mempersiapkan semuanya, kalau masalah gedung tidak perlu bingung karena keluarga Ohm pemilik hotel terbaik di Jakarta. Paling mamah Ohm hanya tinggal menghubungi wedding organizer.

Ohm yang melihat bagaimana semangatnya mamahnya dalam mempersiapkan pernikahan dirinya dengan Nanon membuat hatinya menghangat, ia bersyukur kedua orang tuanya bisa menerima keputusan besar dalam hidup yang dirinya ambil.

Nanon yang sudah bersiap untuk bekerja, menuruni tangga perlahan dan berjalan mendekat ke arah Ohm. "Kok malah berdiri disini?", tanya Nanon mengejutkan Ohm.

"Mamah heboh banget tuh nyiapin pernikahan kita", tunjuk Ohm kemudian melingkarkan lengannya pada pinggang tunangannya. "Eh ... kamu kerja?", tanya Ohm, Nanon hanya mendengus kesal pasalnya ini sudah ke lima kali Ohm bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Udah lima kali ya kamu nanya pertanyaan yang sama, iya aku kerja... udah seminggu aku pulang ke Jakarta dan hari ini aku mulai kerja lagi", jawab Nanon dan hanya di balas anggukan mengerti oleh Ohm.

Ohm menarik Nanon untuk berjalan mendekat ke arah mamah Ohm yang masih sibuk dengan ponselnya, melihat kedua anaknya yang sudah rapih ia tersenyum kemudian mengatakan kepada orang yang di sebrang telpon untuk mematikan telponnya terlebih dahulu dan di lanjut ketika Ohm dan Nanon sudah berangkat bekerja.

OhmNanon ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang