4シーズン 'Four Season' [Iwaizumi Hajime]

[5/8]

Musim Gugur, ketika cuaca mulai mendingin aku menyadari...

tak pernah terbayang olehku, bahwa hari ini Aoba Johsai kalah dari Karasuno. perasaan kesal benar-benar tak terbendung. tapi kurasa ini akhirnya, setidaknya aku bisa beristirahat setelah perjalanan panjang menuju puncak.

menangis dalam diam adalah salah satu cara untuk meluapkan perasaan ku sekarang. sebelum nantinya aku akan bangkit untuk melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti.

"Iwa-kun..."

aku menoleh, mendapati seorang gadis yang tersenyum tipis ke arahku. dengan cepat aku mengusap mataku yang berair.

"ah (surname)-chan, belum pulang?"

"belum, aku mencarimu daritadi."

aku tersentak, terkejut dengan kalimat yang dilontarkan (name). ah, aku tidak boleh terlalu berharap dengan ucapannya.

"kau boleh menangis kok... menangis tidak akan membuatmu lemah dihadapan seseorang, luapkan bebanmu. setidaknya ada aku di sini menemanimu."

tangis yang ku tahan sejak kedatangan (name) kembali tumpah. kalimatnya itu bagai sihir yang dapat membuatku nyaman dan bisa menunjukkan sisi menyedihkanku ke gadis yang belakangan ini memenuhi pikiranku.

tak lama aku merasakan sepasang tangan merengkuhku ke dalam sebuah pelukan. aku menenggelamkan wajahku ke bahu sang gadis.

kedua tanganku meremas jaket yang dipakainya.

"tidak ada pertandingan yang tidak bisa dimenangkan, namun juga tidak ada pertandingan yang pasti bisa dimenangkan..."

"itu karena kedua tim saling berusaha keras, bukan salahmu yang tidak berusaha lebih keras..."

"kau boleh menangis sekarang, tapi berjanjilah padaku. nanti kau akan bangkit dan mengejar cita-citamu kembali."

aku terdiam dengan air mata yang masih mengalir. kalimat panjang yang diucapkan (name) berhasil membuatku tenang.

"terima kasih, (name)."

ucapku yang kemudian melingkarkan kedua lenganku untuk membalas pelukan (fullname).

...aku ingin selalu berada di dekapannya yang hangat.

-