1.Prolog(revisi)

67 7 2
                                    

♪sweet but psycho-Ava max♪

Terlalu sering merasa kecewa, sampai luka pun jadi tawa.

-


-
-
-
-
-
-

 
    Di pinggiran kota yang jauh dari keramaian,terdapat sebuah rumah sederhana yang penuh dengan tanaman dan bunga.Dulu rumah itu berisikan sebuah keluarga yang harmonis.Keadaan berubah sejak kepala keluarga tersebut tiada.Kebahagiaan yang arina dapatkan perlahan-lahan mulai luntur termakan oleh waktu.Suatu hari dimana segalanya akan berubah.

"Memang anak tak tau untung,plak!!" Teriak seorang ibu sambil menampar anaknya yang masih kecil.

Ya itu adalah keluarga Arina,semenjak  ayahnya meninggal Arina selalu tertekan oleh keadaan maupun oleh ibunya.Walaupun hanya sebuah kesalahan kecil yang Arina perbuat.Selalu saja ibu tirinya itu mencaci maki dia.

"Maaf bu,saya tidak akan mengulangi lagi"kata Arina sambil menangis dalam diam.

"Maaf-maaf,tuh liat halamannya jadi kotor kan!!"bentak Lana yang merupakan adik tiri Arina.

"Sana cepat cuci baju!!"suruh ibu tiri arina yang bernama Ranti

"Iya bu"jawab Arina dengan suara parau

Arina kemudian segera masuk ke kamar mandi sambil membawa sekeranjang penuh pakaian kotor.Tertekan oleh keadaan itu rasanya sungguh sakit.Orang lain mungkin melihat arina layaknya anak-anak yang normal.Namun tidak saat melihat jauh kedalam.Arina sesungguhnya adalah anak yang rapuh,bodoh,cengeng,dan lemah.

Tenang,aku akan mengakhiri semuanya saat ini juga' batin arina dengan senyum jahatnya.

Dengan langkah tergesa-gesa arina keluar dari kamar mandi dan segera menuju dapur.Arina sudah gelap mata sekarang.Ia membuka seluruh laci di dapur,dan akhirnya arina menemukannya.Berjalan dengan tenang menuju ruang tv dimana ibu dan adik tirinya berada.Tentu saja arina tidak bodoh.ia memakai sarung tangan oven yang dia temukan tadi.Dengan tegapnya dia berdiri tepat dibelakang sofa sambil memajukan kepala diantara ibu dan adik tirinya.

"Kalian akan mati,hihi"bisik arina dengan halusnya.seketika Ranti dan Lana pun menoleh bersamaan.Arina tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.Arina mengayunkan pisau daging ke kepala mereka dari arah kiri.Dengan sekali tebas,kepala mereka langsung putus dan menggelinding tak tentu arah.

"Wahh,pemandangan yang indah"ucap arina terkagum-kagum melihat mayat mereka berdua.

Dengan rasa tak bersalah,Arina berjalan melewati mayat ibu dan saudarinya sembari meletakkan pisau daging tersebut diantara mereka.

"Kamu pikir kamu akan lolos setelah membunuh ayah dan ibuku,hm?"ucap arina didepan mayat Ranti yang sudah tidak berkepala.

"Tidak akan!,nyawa di bayar dengan nyawa!"ucapan arina berubah menjadi teriakan.

Arina kemudian menumpuk potongan kepala dan badan tersebut di depan sofa.Ia mengambil minyak tanah di basement rumahnya dan segera mengguyurkan ke tumpukan mayat tersebut.Tanpa basa basi lagi arina langsung membakar mereka."Yah,kupikir aku harus segera pergi dari sini"imbuh arina.

Diapun segera keluar dan pergi tak tentu arah meninggalkan rumahnya dengan api yang masih menyulut.Dengan diary kecil yang selalu arina bawa,dia menulis sebuah riwayat kejadian.

13/1/2013

Ranti Putriana x
Alana Rika Puspitasari x

Mulai sekarang diary kecil itu menjadi death note milik arina.Korban demi korban akan ia tulis disitu.Hari ini arina benar-benar berubah.Saat seseorang itu tersakiti,kemungkinan besar mereka akan berubah.

"Aku Arina Cristin dengan ini akan bersumpah bahwa ucapanku adalah janjiku"

_
_
_
_
_
_

Vote and Coment in here
FOLLOW AKUN AUTHOR YUK AUTO KU FOLLBACK NANTI..

He is Mine(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang