CHAPTER 14

2.8K 401 13
                                    

Seminggu telah berlalu, Taehyung merasa jika wanita yang tinggal dengan dirinya ini berubah menjadi dingin. Tidak, bukan berati Taehyung sudah menetap tinggal berdua dengan istrinya tersebut. Setiap malam Taehyung akan tidur di apartemen Jimin, itu sudah menjadi rutinitasnya. Namun, malamnya jika masih ada waktu ia menyempatkan untuk mampir ke rumahnya itu, sekedar berganti pakaian, atau memantau jika sang istri membawa laki-laki lain, kan tidak lucu.

Kenapa Taehyung berpikir jauh seperti itu? Entahlah Taehyung sendiri juga tidak mengetahuinya, ia hanya sekedar was-was. Mengingat artikel istrinya yang dahulu sebab jadi perbincangan hangat, mungkin itu alasan Taehyung mewaspadainya.

Namun, akhir-akhir ada yang mengganjal kala Taehyung tidak sengaja berpapasan dengan istrinya itu, wajahnya tampak murung dan merasa cemas. Itu dimulai saat mereka pulang dari acara peresmian hotel ayahnya yang baru beberapa hari yang lalu.

Apa semua ini ada hubungannya dengan Cha Hanbin? Padahal mereka baru saja bertemu sekali waktu itu. Tapi, bisa jadi mereka memiliki hubungan pada masa lalunya.

Kenapa Taehyung tidak berpikir dari kemarin-kemarin?  Posisi Taehyung kini sedang berbaring di ranjang Jimin, malam ini sepulang bekerja Taehyung langsung menuju ke apartemen Jimin, ia tidak mampir ke rumahnya sebab, melihat wajah istrinya membuat Taehyung sendiri merasa tidak nyaman. Ia sekarang merubah posisinya menjadi bersandar sambil memeluk guling.

Tapi apa peduli Taehyung? Ia sekarang merebahkan dirinya kembali. Kenapa ia jadi memikirkan tentang istrinya itu? Ck. Taehyung benci sekali dengan situasi seperti ini.

“Hey!” Jimin menepuk lengan Taehyung dengan keras. Taehyung terkejut dengan panggilan dari Jimin yang memekakkan telinga, ia menggosok-gosokkan lengannya yang terasa panas.

“Kau melamunkan apa sih?” Ujar Jimin yang ikut berbaring di samping Taehyung. Pasalnya Jimin tadi sudah memanggil-manggil nama Taehyung, namun Taehyung masih asik dengan lamunannya itu, dan akhirnya Jimin pun memukul lengannya. Dan ajaibnya langsung tersadar. Dasar Jimin

“Kau tahu tentang Cha Hanbin?” Tanya Taehyung yang memandang langit-langit kamar. Jimin menoleh kearah Taehyung,

“Kenapa?”

“Sudah jawab saja, kau tahu tid--...”

“Tidak, kau bisa menanyakannya dengan Namjoon hyung,” Jimin ikut berbaring di sebelah Taehyung.

“Kenapa kau menanyakannya?” Taehyung diam. Ini yang Taehyung tidak menyukai tentang dirinya sendiri. Ia selalu ingin tahu tentang seseorang yang mengenai orang terdekatnya. Apa berati ia sudah menganggap bahwa ia dekat dengan istrinya?

“Kau tahu Jim, wanita itu berubah kala waktu acara peresmian hotel ayahku ia bertemu dengan Hanbin.”

“Memang kau siapanya wanita itu?” Taehyung menoleh mendapat pertanyaan yang bagi Taehyung sangat-sangat menjengkelkan. Lalu ia memukul Jimin dengan guling nya.

“Ck.” Taehyung berdecak sebal. Suara tawa Jimin menggema di penjuru kamar ini.

“Kenapa kau tidak menanyakannya sendiri kepada istrimu?” Taehyung bungkam.

“Kau itu ya, tidak semestinya kau tidur disini setiap malam. Apa kau tidak ingin merasakan bagaimana sarapan pagi bersama istrimu, lalu tidur malam sambil memeluknya, dan bercinta. Memang kau tidak ingin menginginkan itu semua?”

“Aku ingin. Tapi, bagaimana dengan dia?” Jimin muak jika Taehyung terus saja mengingat wanita yang jelas-jelas sudah membuat diri Taehyung menjadi pribadi yang dingin. Padahal untuk saat ini ada seorang wanita lain yang statusnya sudah resmi menjadi pendampingnya.

A BELIEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang