"WOII BANTAII" suara sorakan terdengar diluar kelas Valen membuat smua penghuni kelas keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"RIAN! VARO!" Jeritan keras yang berasal dari mulut valen terdengan sampai lapangan sekolah
"Pecahkan kepalanya rontokkan gigi nya yan!" jerit Dino
"Gigit kupingnyaa!" Sambung David
"Ngikut aja lo badak" sinis Dino
"Dino!! Gak boleh bersikap kyk gitu sama abang yaaaa sayang" Canda Davit
"Anjim jadi ngeri gw" Hindar Dino
Satu kelas tertawa melihat tingkah mereka tapi tidak dengan Valen
Valen berusaha memisahkan Varo dan Rian yang membuat keributan di tengah lapangan akhirnya guru guru memisahkan mereka Rian pergi begitu saja setelah memukul Varo
*****
Cinta yang paling tulus adalah mengikhlaskan jika ada seseorang yang tidak bisa melupakan mu dan meneror semua uang dekat dengan mu itu bukanlah cinta yang tulus melainkan keegoisan
"Len tenang aja Varo gak kenapa kenapa kok" bujuk Acha sahabat Valen yang ga tega ngeliat sahabatnya nangis karna keributan itu
"iya len dia gak kenapa kenapa" lanjut Oliv yang tak lain adalah sahabat Valen juga
"Ayo masuk kelas, lanjutin pelajaran" ajak bu guru
"Iya bu" (satu kelas)
Saat pelajaran berlangsung fikiran valen tidak tertuju pada pelajaran meskipun dia ada di kelas dia terus memikirkan Varo, rasa benci Valen ke Rian semakin besar sampai Dia tidak mau melihat wajah Rian lagi.
Waktu berlalu hingga lonceng yang ditunggu tunggu para kambing sekolah tiba
"Len kantin yuk" Ajak acha dan Oliv
"Gak deh nanti aja" tolak Valen
" Ohyaudah, lo gak mau titip?" Tanya Oliv
"Air mineral aja liv"
"Oke duluan ya" (Oliv, Acha)
Valen menganggukkan kepalanya sambil melihat ponsel yang sedari tadi notifikasi whatsapp nya berbunyi
From Varo Ravito:
"Len kita udahan aja ya"From Natasya Valena:
"Loh kenapa?"From Varo Ravito:
"Gw ga mau ribut sma mantan lo, lagian dia masih suka sama lo flashback sana"Kalimat yang di ujarkan Varo untuk Valen membuat dia ingin pulang, akhirnya dia izin ke guru piket untuk pulang dengan alasan sakit.