Prolog 1: Pagi yang Cerah

1K 38 1
                                    

Pagi yang cerah di Kota Tokyo, ramalan cuaca hari ini mengatakan matahari akan tetap bersinar cerah selama satu hari penuh.

Seorang pria berambut kuning cerah yang juga secerah matahari memperlihatkan hal yang sama.

Setelah alarm berbunyi, bahkan sebelum matahari terbit, pria itu sudah lebih dulu bersinar.

Ia beranjak dari kamarnya dengan gesit, menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan.

Ia sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari pertamanya sebagai siswa Academy Atas Konoha.

(Note* : Academy Atas = SMA)

"Selamat pagi, Ibu !" Sapa Boruto kepada Ibunya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi, Boruto"
"Sepertinya kau benar-benar bersemangat pagi ini.."

Seorang wanita berambut biru yang sedang menata sarapan di atas meja membalas sapaan anak sulungnya itu.

Meski Hinata bersifat lemah lembut dan pemalu seperti sinar matahari di saat mendung, tetapi semangat untuk mengurus keluarganya secerah dan sehangat matahari pada hari ini.

"Yah, begitulah.."
"Di mana Himawari ?" Sambil mendudukkan dirinya di sebuah kursi makan, Boruto mencari di mana adiknya berada.

"Sebentar lagi dia pasti akan datang"

Tepat beberapa detik setelah ibunya berkata seperti itu, Himawari datang lengkap dengan seragam sekolahnya.

Itu wajar, karna mulai hari ini Himawari akan bersekolah di Academy Menengah Konoha.

(Note* : Academy Tengah = SMP)

"Selamat pagi, Ibu !"
"Selamat pagi, Kakak !"

"Selamat pagi, Hima" Balas Boruto dan Hinata secara bersamaan

"Sepertinya kau juga se-semangat kakak !" Ucap Boruto

"Hihihi.. tentu saja, karena sekarang aku bukan anak-anak lagi.."
"tapi, sudah resmi menjadi remaja.." Jawab Himawari dengan bahagia

"Meski sudah remaja, Hima tetap anak Ibu kok.." Ucap Hinata sambil merangkul Himawari dari belakang

"Apa Himawari saja, Ibu ?" Ucap Boruto

"Tentu saja kau juga, Boruto.." Balas Hinata sambil tersenyum

"Hihihi.. Kakak ini bagaimana ?"
"Kita berdua-kan anak Ibu.." Ucap Himawari kepada Kakaknya

"Hahaha.. tentu saja, Kakak tahu itu" Balas Boruto kepada Adiknya itu.

"Sudah, kalau begitu ayo kita sarapan !" Ucap Hinata

"Ayo !" Jawab Boruto dan Himawari secara bersamaan

"Eh ?"
"Ayah tidak diajak ?" Ucap Himawari bertanya kepada Ibunya.

"Oh iya, Ibu sampai lupa.."
"Sebentar ya, Ibu bangunkan dulu ayah kalian.." Ucap Hinata sambil berjalan menuju kamar untuk membangunkan suaminya

5 Menit Kemudian...

"Selamat pagi, semuanya !" Seorang pria berambut kuning datang dan menyapa Boruto dan Himawari di ruang makan.

"Selamat pagi, Ayah" Jawab Boruto dan Himawari serentak

Naruto bersama Hinata segera mendudukkan diri mereka di Kursi dan bersiap untuk sarapan bersama.

"Ayah, kau membuat sarapan kita hampir dingin !" Ucap Boruto sambil mengerucutkan bibir

"Maafkan Ayah, Boruto"
"Ayah benar-benar mengantuk" Jawab Naruto dengan senyuman lemas

"Sudahlah, ayo kita makan !" Ucap Hinata

"Baiklah" Jawab Boruto

"Selamat Makan !!"

Keluarga Uzumaki pun akhirnya menikmati sarapan mereka. Sambil sarapan, mereka bersenda gurau dan mengobrol ringan.

Setelah Sarapan...

"Terima kasih untuk makanannya" Ucap Keluarga Uzumaki bersamaan setelah mereka selesai sarapan

Boruto dan Himawari kemudian beranjak dari ruang makan menuju pintu depan, sedangkan Hinata mencuci piring bekas sarapan, dan Naruto yang masih duduk santai menikmati kopi hangat miliknya.

"Ibu, Ayah, kami berangkat dulu !!" Ucap Himawari berpamitan dengan lantang

"Iya, hati-hati di jalan !" Balas Hinata

"Kami berangkat !" Ucap Boruto dan Himawari sambil keluar dan menutup pintu rumah mereka

"..."

"..."

"Apa kau tidak takut terlambat ke kantor, Suami ku ?" Tanya Hinata kepada Naruto yang sedari tadi masih duduk santai

"Hari ini aku cuti"
"Aku mau menghabiskan waktu bersama Istri ku" Jawab Naruto dengan santainya

"B-benarkah itu ?" Ucap Hinata sambil terus melanjutkan mencuci piring, sementara pipinya mulai memerah

"Iya, tentu saja"
"Jadi, bagaimana kalau hari ini kita pergi berkencan ?" Tanya Naruto

"K-kencan, b-bukannya ini terlalu men-mendadak ?" Jawab Hinata yang terbata-bata

"Apa kau tidak mau ?" Balas Naruto

"A-aku mau !!" Jawab Hinata yang mukanya sudah memerah rata

"Baiklah, ayo kita siap-siap !" Ucap Naruto bersemangat

Naruto kemudian beranjak, mencium kening Hinata, kemudian pergi mandi meninggalkan Istrinya yang sedang mengalami blushing.

Love Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang