09

3K 580 77
                                    


Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author.


Ara melambaikan kedua tangan-nya saat melihat si kembar sudah memasuki gerbang sekolah-nya itu, senyum wanita itu juga tidak luntur sedikitpun yang menghiasi wajah cantik-nya. Lalu setelah memastikan si kembar benar-benar masuk, barulah Ara berlalu dari sana kembali memasuki mobil-nya dan menuju ke cafe.

Selama di perjalanan untung-nya tidak padat akan kendaraan-kendaraan lain jadi ia bisa sampai cafe lebih cepat.

Lalu tiba-tiba kepikiran Jaemin tengah apa ia sekarang.

"Kak Jaemin sudah sarapan belom ya?"

"Terus kak Jaemin sarapan apa?'

Pertanyaan-pertanyaan itu bersarang dikepala-nya hingga membuat ia tidak sadar jika ia sudah tiba didepan cafe. Lalu Ara langsung memasuki cafe dan ia bisa melihat Yangyang yang sudah berdiri dibelakang meja kasir sambil tersenyum hangat.

"Annyeong Ara noona!" sapa Yangyang dengan senyum lebar diwajah-nya membuat kesan pria itu semakin imut.

Ara juga tersenyum tipis menanggapi itu, "Anyyeong Yangyang! sudah sarapan kah?"

Yangyang mengangguk antusias.

"Tentu aku sudah sarapan, kalo belom aku pasti nggak semangat hari ini untuk melihat kak Ara!"

Wanita itu tertawa mendengar itu lalu ia langsung menggunakan apron seperti kemarin, Ara memang ingin turun tangan langsung untuk mengurus usaha-nya ini. Ia juga ingin merasakan bagaimana sulit-nya jika diposisi orang yang bekerja seperti ini.

Kling

Pintu terbuka menandakan ada pelanggan baru dan langsung disambut hangat oleh Yangyang. "Selamat datang, ingin memasan apa?"

"Americano latte."

Tubuh Ara menegang ketika mendengar suara berat yang baru saja mengalun itu bahkan suara ini membuat Ara kembali teringat akan sosok mendiang sang sahabat.

Posisi Ara memang menghadap mesin pembuat kopi jadi ia tengah membelakangi posisi kedua pria yang berada di mesin meja kasir tersebut.

Yangyang berdeham pelan, "Baiklah Americano latte-nya satu atas nama siapa kak?"

"Jeno."

"Baiklah Americano latte atas nama kak Jeno ya, total-nya menjadi 3 won."

/1 won sekitar 12.720 dalam bentuk rupiah.

Ara menundukkan kepala-nya karena ia tidak berani untuk menatap sosok pria itu walau dalam lubuk hati ia ingin sekali menatap bahkan memeluk sosok yang bernama Jeno itu pasal-nya dari suara saja sangat mirip. Tidak ada beda sama sekali.

"Kak?"

Ara tersentak kaget ketika Yangyang memegang sebelah bahu-nya. "E-eh kenapa?"

Yangyang menunjuk ponsel Ara menggunakan dagu-nya karena kedua tangan pria itu tengah sibuk meracik Americano latte sesuai pesanan pelanggan itu.

After Surrender | Nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang