Gemini Oh Gemini

28 0 0
                                    

Nama Aku Bulan, dan aku Gemini. Seperti kebanyakan Gemini lainnya, aku lagi suka sama orang yang bikin aku penasaran, dingin, dan keren. Kenalin, nama cowo yang aku suka ini Bintang, karena dia dekat tapi sulit digapai. Lho ? Bintang itu Scorpio, dia misterius, gak banyak ngomong, dan cool, tapi tetep ramah.

Aku ingat hari pertama aku bisa ngobrol sama Bintang. Malam itu kita punya projek bareng untuk hari valentine. Ngobrolnya ngga banyak, cuma hal-hal kecil yang ngga penting. Saat itu aku belum ada perasaan sama Bintang. Setelah selesai membuat bahan-bahan untuk projek kita besok, Aku bermain balon yang ada di dekatku. Saat aku taruh di meja yang ada di depan ku, balonnya meledak. Aku berteriak karena kaget. Dan Bintang yang ada di depan ku tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Cuma dia satu-satunya orang yang ngakak dan seneng banget. Aku yang ngeliat dia ketawa sebahagia itu untuk pertama kalinya pun langsung terpana. Dasar Gemini, diketawain malah seneng.

Besoknya setelah projek kita berlangsung, aku ngajak Bintang untuk foto bareng. Tidak mudah mengajak Bintang untuk foto bareng, karena dia bukan banci kamera. Dan saat kita foto bareng pun, dia cuma senyum kecil. Padahal aku ngajak dia foto karena pengen liat senyum dia yang bahagia kayak waktu dia ngetawain aku. Bener – bener deh...

Tapi aku gak nyerah, besoknya aku langsung coba buat chat dia. Aku cari berbagai macam topik biar bisa ngedeketin dia. Tapi cuma aku yang aktif! Astagaaa.. susah banget sih deketin Scorpio! "Gapapa, tenang, keep it fun" kata ku di dalam hati. Aku berusaha ngechat dia beberapa hari dalam seminggu. Tapi aku selalu mulai percakapan dengan pertanyaan, karena kalo ngga dia ngga bakal balik nanya. Dan itu yang bikin aku gemessss, sampe pengen buat dia nanya sekali aja.

Kayaknya udah lewat dari seminggu sejak aku mulai ngechat dia. Karena sekarang malam minggu, jadi aku berjualan di Gereja untuk mencari dana untuk acara dikomunitas anak-anak muda. Saat aku berkeliling, tiba-tiba kakaku (yang juga scorpio) ngomong ke aku, "Bulan, itu ada Bintang" (menunjuk kearah Bintang). Sontak, akupun langsung datengin dia dan nawarin jualanku. "Haloo jantung, bisa ngga berdetaknya tuh santai aja?" Kataku dalam hati.

"Hai Bintang, aku lagi jualan ini nih, kamu mau beli ga?" Kata ku sambil menunjukkan jualanku padanya. "Hai.. aduh sorry ya, aku lagi ngga bawa uang" Jawab Bintang tersenyum. "Kalau temennya gimana?" Tanya ku pada teman disebelahnya. "Oh maaf, aku juga ngga bawa uang" Jawabnya padaku. "Oh gitu, yaudah gapapa deh. Makasih ya. Dadaaaa" Kataku tersenyum pada Bintang, dan beranjak dari tempatku berdiri. "Iya, dadaaa" Jawab bintang tersenyum padaku sambil melambaikan tangannya. Sambil berjalan mencari pelanggan lain, aku tersenyum tidak karuan. Perutku mules, pipiku pegel, jantungku berdetak terlalu cepat. "Seneng banget banget banget" kataku dalam hati. Satu jam pun berlalu, saat nya aku pulang kerumah. Bahkan saat dijalan pulang, aku masih saja tersenyum. "Padahal ketemunya cuma sebentar, tapi bahagianya kenapa selama ini sih? Aduuhh.." Ujarku dalam hati.

Waktu pun berlalu, sudah beberapa bulan setelah pelaksanaan PSBB pertama. Aku sudah jarang ngechat Bintang, karena aku tidak tau topik apa lagi yang harus dibahas. Bintang sangat pasif, dan dia juga sepertinya tidak begitu aktif di media sosial. Atau mungkin karena aku memang tidak sepenting itu untuknya. "Ngga, ngga, ngga" ujarku sambil menggelengkan kepala. "Stay positive Bulan, stay positive" kataku untuk menenangkan diriku.

Malamnya, saat aku sedang duduk-duduk di halaman depan rumah, akupun mencoba untuk nge-chat Bintang lagi, dan dia balas lebih cepat dari dugaanku. "Mungkin dia sedang tidak sibuk" pikirku senang. Lalu setelah topik ku sudah habis, aku menebak zodiaknya. Aku melakukan itu karena ingin tahu kapan dia ulang tahun, karena dia sangat tertutup dan sulit sekali untuk mencari tahu hal-hal tentang dia. Tapi ternyata dia memang tidak semudah itu. Dia merahasiakan ulang tahunnya padaku, dan hanya memberitahu zodiak dan bulannya saja. Hmm.. menarik.

Aku pun mencoba mencaritahu tentang ulang tahunnya dari berbagai platform yang berhubungan dengannya. Nihil. Tidak ketemu sama sekali. Ah sudahlah, lebih baik aku siapkan saja hadiahnya, jika Tuhan mengizinkan, akan ada jalan keluar untuk mengetahui hari ulang tahunnya. Aku pun mengambil kertas, dan pulpen yang ada di dalam dan kembali ke halaman depan rumah, lalu menulis sebuah puisi yang berisi pesan-pesan yang ingin aku sampaikan didepan halaman rumahku. Mataku mulai mengantuk, tapi aku harus tetap menyelesaikan tulisan ini. Aku tidak tahu apa dia akan menerima dan menyukainya atau tidak, yang penting pesan ini tersampaikan padanya, "Ah, mengapa pula aku berjuang seperti ini, saat hasilnya pun masih tak jelas?" keluhku dalam hati. Memang benar ya, Gemini itu kalau beneran sudah berkomitmen, akan bucin tingkat dewa. Apalagi karena Bintang adalah sosok yang misterius dan sulit untuk digapai. Membuat aku ingin semakin berusaha untuk menggapainya.

Gemini Oh Gemini - Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang