Mini Dress Ungu

7 4 1
                                    


Rumah besar dengan banyak wanita didalamnya. Mayla hanya perlu berpakaian seksi dan berdandan cantik untuk menarik para hidung belang. Usianya baru menginjak delapan belas tahun. Setelah lulus SMA, Mayla tidak dapat lanjut ke perguruan tinggi. Disaat teman-teman yang lain sedang menikmati bangku kuliah, ia malah lebih memilih menjerumuskan diri menjadi seorang kupu-kupu malam. Bukan tanpa alasan, keadaan perekonomian keluarga lah yang menuntutnya untuk berprofesi seperti ini.

Mayla seorang gadis cantik berkulit kuning langsat, bertubuh padat berisi serta sedap dipandang karena lekuk tubuhnya terlihat jelas memikat pandangan setiap yang melihatnya. Baru beberapa minggu ini Mayla menjadi penghuni baru dirumah Mami. Rumah Mami yang baginya adalah surga dunia. Bagaimana tidak, semenjak masuk kesana, mami selalu menganakemaskan Mayla. Tubuhnya yang padat berisi itu mampu menghasilkan banyak rupiah untuknya. Mayla tak pernah mencari lelaki tapi para lelaki itu lah yang datang sendiri kepadanya. Jika para wanita lain menjadi kupu-kupu malam untuk memenuhi keinginan berbelanja atau memanjakan diri dengan barang mewah,tidak bagi Mayla. Rupiah yang didapatkan dari hasil kerjanya ia kumpulkan untuk biaya berobat ibu dan biaya sekolah ke dua adiknya. Ayahnya telah meninggal dua tahun silam akibat kecelakaan mobil. Namum Mayla sangat menikmati pekerjaannya. Baginya yang penting bisa dengan mudah ia mendapatkan uang untuk pengobatan ibunya.

Mayla hanya perlu datang kerumah Mami dari sore pukul lima sampai malam. Beralasan bekerja paruh waktu pada ibunya agar tak banyak pertanyaan yang timbul. Sebenarnya ini bukanlah takdirnya. Mayla hanya berjuang demi kelangsungan hidup keluarganya

"Ini baju yang harus kau pakai malam ini ya La," ucap Mami sambil menyodorkan mini dress berwarna ungu.
"Layani pelanggan dengan baik, dandan yang cantik. Malam ini dia akan membawamu keluar," lanjutnya.
"Siap Mi," senyum Mayla merekah. Ia sangat suka jika diajak pelanggannya keluar. Bosan jika harus melayani didalam rumah, tidak leluasa katanya.

Pukul delapan datang seorang pria berpostur tubuh tinggi dan gagah keluar dari mobil. Sesaat mengamati sekeliling rumah yang tampak ramai, lalu melangkah masuk. Derap langkahnya terdengar tegas tapi terlihat santai. Matanya terpaut pada perempuan yang memakai mini dress berwana ungu.

"Selamat malam Mas Romi. Ini perempuan yang Mami janjikan," ucap Mami yang sedari tadi menunggu kedatangannya bersama Mayla.

"Mayla," ucap Mayla sambil menjulurkan tangannya sambil memperkenalkan diri.

"Ikut denganku," tanpa basa-basi pria itu menarik tangan Mayla kemudian membawanya keluar rumah mami.

"Selamat bersenang-senang," teriak mami.

Dalam perjalanan hanya suara deru mobil yang timbul. Tak ada sepatah katapun yang terucap dari keduanya. Mayla mencoba mencuri pandang kearah pria itu. Alis tebal, hidung mancung. Tampan dan sempurna. Mayla terus membayangkan bagaimana nantinya saat dia dan pria itu melakukan... Ah pasti sungguh nikmat.

"Hei, apa yang kau lihat," ucap pria itu. Rupanya ia sadar jika Mayla tengah mencuri pandang.

"Ti..tidak tuan," Mayla menundukan kepalanya.

"Panggil saya Romi. Mulai malam ini dan seterusnya kamu milik saya. Saya sudah membayar mahal untuk itu," ujarnya.

Mayla kebingungan atas ucapan Romi barusan. Tak berselang lama, mobilnya berhenti depan sebuah rumah besar bergaya Eropa dengan dua paviliun disampingnya. Luas taman ditambah air mancur dihalamannya hampir membuat mata Mayla tak bekedip.
Tanpa basa-basi pria itu menggenggam tangan Mayla lalu mengajaknya melangkah masuk kerumah itu. Marmer mengkilap diruang utama mampu memperlihatkan pantulan tubuh Mayla disana.

"Malam Mah, Pah," sapa pria itu kepada dua orang tua yang tengah asik duduk diruang tengah.

Pria itu mencium punggung tangan wanita dan laki-laki paruh baya itu secara bergantian. Mayla melemparkan senyum kaku ketika kedua orang tua itu menatapnya.

"Jadi ini pacarmu?" tanya wanita itu.
"Iya mah, namanya Mayla. Cantik bukan?" jawab pria itu. Jawaban yang keluar dari mulut Romi membuat Mayla semakin kebingungan.
Mayla mengajak Romi mundur beberapa langkah.
"Drama macam apa ini?" Bisik Mayla kepada Romi.
"Kau hanya cukup mengikuti permainan ku. Ingat, aku sudah membayar mu mahal," tutur Romi.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jika pernah terjebak dalam sebuah permainan cinta, jangan coba-coba bawa perasaan!. Repot urusannya.


   

Cinta Si Kupu-kupu MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang