04.

14 6 16
                                    

Mereka telah sampai di sebuah restoran mewah. Sehabis memarkirkan mobil, mereka langsung masuk kedalam restoran.

"Nah itu rombongan keluarga kita," tunjuk kaivan. Dan mereka pun langsung menuju meja tersebut.

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba," celetuk zara-adik si hendra.

"Napa? Kangen kamu sama kakak?" tanya hendra sambil menaiki sebelah alis nya.
"Kangen duit nya, orang nya mah kagak"
"Dasar adek matre!"

Hendra anak pertama dari pasangan juna dengan lela. Dia memiliki dua adik, yang pertama Leo Saputra, leo sudah menikah dengan adel-nama istri Leo dan memiki satu anak yang bernama Rio dan yang terakhir yaitu Zara safitri. Zara belum menikah. Ia masih berkuliah semester akhir.

Kaivan dan karin langsung duduk setelah bersalaman dengan mereka.

"Sudah lama sekali kita tidak berkumpul," ujar juna

"Iyah," balas zara sambil pura pura nangis.

"Alhamdulillah kita malam ini bisa kumpul bareng, mamah seneng banget," kata lela dengan sebuah senyuman.

"Ya sudah mari kita makan, nikmati malam ini" leo mengajak mereka makan.

Selesai mereka menikmati makan malam bersama, mereka tidak langsung pulang. Mereka mengobrol santai terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa rindu mereka.

Tak terasa malam makin larut, kini mereka semua pamit untuk pulang kerumah masing-masing.

"Mah pah aku pamit pulang ya, udah larut malam kasian di karina dia besok sekolah," pamit hendra sembari mencium telapak tangan juna dan lela.

"Iya pah, aku juga pamit pulang si rio udah tidur," sahut leo

"Ya udah sana pada pulang hati-hati dijalan. Jangan ngebut-ngebut. Papah juga mau pulang, ya kali nginep disini," celetuk juna.

"Oke, bye-bye semua"

***

"Kaivan ... Karin bangun sayang udah sampe, kalian mau tidur di mobil?" ujar mamah nya
"Hoamm ... Iya mah" kompak karin dan kaivan menjawab nya

***

Hari senin telah tiba. Hari senin adalah hari dimana seluruh murid berdiri dilapangan ber-jam jam dan panas-panasan sambil mendengarkan kepala sekolah memberikan amanat.

"Hadeh panas banget, kapan selesai nya ini upacara," keluh nita.
"Udah gak usah ngeluh, upacara kan sebagai mengenang jasa pahlawan," celetuk karin

Nita mendengus kesal "nyenyenye, situ enak karna berdiri dibawah pohon" dan dibalas cengiran oleh karin.

"Woi anak pmr mana, ada yang pingsan tuh," tiba-tiba ada yang teriak.

"Oke nit, bye- bye gue mau nyamperin tuh orang dulu"

***

Upacara telah selesai. Semua murid berhamburan meninggalkan lapangan. Ada yang masuk kelas ada juga yang pergi ke kantin. Seperti karin dan nita, mereka tidak langsung masuk kelas tetapi pergi ke kantin untuk membeli minuman.

"Btw tadi siapa yang pingsan rin?" tanya nita
"Salah satu human"
"Oh tak kirain ghost"

"Udah ayok masuk ke kelas, malas lama lama di kantin," ajak karin
"Hem"

***

"Good morning my student," ucap mrs ana-wali kelas mereka.
"Morning mrs ana," jawab seluruh murid di kelas.

"How are you today?" tanya mrs ana, dan jawaban mereka beragam.
"Iam fine"
"Nothing special"
"Sad"
Dan masih banyak lagi.

"Okey hari ini kita kedatangan teman baru," ujar mrs ana dan kelas langsung ricuh.

"Woah ada murid baru"
"Cewe atau cowo ya?"
"Semoga cowo terus gans lah"
Dan masih banyak lagi para celotehan murid-murid yang lain.

"Silahkan masuk nak," mrs ana mempersilahkan anak baru tersebut masuk kelas. Dan seketika hening.

"H-hallo" sapa airin-anak baru tersebut.

Satu kelas tidak ada yang jawab, mereka hanya berbisik-bisik saja.
Tapi masih kedengaran.

"B aja anjir, gak ada cakep-cakep nya"
"Gue kira cowo"
"Neng cuantik uhuy, sini duduk sama abwang yang gans ini"

"Diam semua, silahkan nak airin memperkenalkan diri nya" ujar mrs ana mempersilahkan airin memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan saya airin desmira, semoga kita bisa berteman baik"
"Silahkan duduk di bangku yang kosong ya airin," ujar mrs ana mempersilahkan airin duduk.

Airin duduk di sebelah kanan nita.
"Hai gue nita, salam kenal"
"Salam kenal kembali"

"Oke anak-anak kita lanjutkan materi yang minggu lalu ya, untuk airin nanti salin catetan minta ke teman nya saja ya"

Tereret terett

"Baik, karna waktu telah istirahat maka mrs akhiri pembelajaran kita hari ini. Terima kasih," ujar mrs ana yang pamit ke luar kelas.

Semua murid berbondong bondong keluar kelas untuk pergi ke kantin.

Ketika karin dan nita hendak pergi ke kantin, nita di panggil oleh seseorang.
"Nita"
"Aku boleh gabung sama kalian gak?" tanya airin
"Gimana rin?" nita tanya balik ke karin
"Ya udah ayok"

***

Kini mereka tengah menyantap jajanan yang di pesan oleh karin.

"Eum bel masuk masih lama, gimana kalau kita main Truth Or Dare?" usul nita
"Ayok," ujar airin bersemangat. Berbeda dengan karin, dia tidak mau bermain begituan.

"Ck, ayolah ikutan" bujuk nita
"Ya udah ayok"
"Oke, kita puter ya sedotan ini. Gue yang pertama" kata nita.

Sedotan tengah berputar, dan yang kena tunjuk adalah si airin.
"Yah gue yang kena, gue pilih truth aja lah"

Nita sudah berniat memberi airin pertanyaan, tapi niat nya di urungkan. Karena pertanyaannya, aib paling memalukan?. Takut menyinggung airin karna baru kenal beberapa jam yang lalu.

Jadi nita memutuskan untuk bertanya "Jomblo apa udah taken?"
"Jomblo" jawab airin

"Kenapa kamu pindah sekolah?" giliran karin yang bertanya
"Karna bokap pindah tugas daerah sini"

Giliran si airin yang memutar sedotan nya, dan berhenti di nita.
"Gue pilih dare deh, tapi jangan aneh-aneh"

"Dare lu, traktir gue siomay sepuluh ribu, dan minumannya jus alpukat," ujar karin sambil tersenyum.
"HEH ITU MAH NAMANYA KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN," sewot nita
"Gak nerima penolakan, lagian lu beliin gue itu juga gak jadi miskin kan"

"Huft oke, btw lu apa ar dare nya?"
"Lu teriak sambil bilang Gue gila, gue gak waras"
"Gininih definisi dikasih hati malah minta jantung, gue mah masih mikirin perasaan dia eh dia malah se-enaknya" dumel nita dalam hati.
"Idih ogah, bisa turun harga diri gue" ujar nya
"Ya udah gue kasih keringanan deh, lu buat sw aja kata-kata itu" ujar airin.
"Okeh"

"Nanti ya rin beli nya, bentar lagi juga bel udah bunyi"
"Okey, gue tunggu"

"Btw ini kan tinggal si karin aja yang belum, berarti gak usah di puter sedotan nya. Langsung aja ya," usul airin
"Ya udah gue pilih dare"

***

Nah loh si karin milih dare
Kira-kira siapa hayo yang ngasih dare ke karin buat nembak cowo?

Tunggu part selanjutnya ya
Bye

Maaf jika terdapat typo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RavKarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang