D-DAY | Hwangmini ✔

D-3

Minhee duduk sendiri di halte bus. Tidak ada alasan khusus, ia hanya ingin pulang kerumah. Sebenarnya ia tidak terbiasa naik bus. Tapi karena pacarnya tidak bisa mengantarnya pulang, terpaksa ia pulang menggunakan bus. Ditambah lagi orang tuanya dan kakaknya tidak bisa menjemput.

Ngomong-ngomong soal Minhee, ia hanya seorang mahasiswa di sebuah universitas terkenal di kotanya. Pacarnya Hwang Yunseong, yang tak lain adalah ketua dance di universitasnya. Entah kenapa Minhee bisa berpacaran dengan seorang Hwang Yunseong, biarlah itu menjadi rahasia mereka berdua.

Kembali pada Minhee, ia masih setia menunggu bus. Hari sudah mulai gelap, namun tidak ada tanda-tanda bus akan lewat. Bagaimana ini? Tidak mungkin Minhee pulang berjalan kaki. Kalau hari masih terang tak masalah. Namun sekarang sudah gelap, tidak ada yang bisa menjamin Minhee akan selamat sampai rumah jika ia pulang berjalan kaki.

Tidak ada pilihan lagi, ia harus menelepon Yunseong. Dikeluarkannya benda pipih tersebut dari saku celananya. Lalu segera ia menelepon sang pacar.

"Ya sayang, kenapa?"

"Kak, masih lama ngga? Aku dari tadi nunggu bus tapi gaada yang lewat. Masa aku harus pulang jalan kaki."

"Kakak bentar lagi selesai, tunggu ya, lima belas menit paling lama deh."

"Eum, tapi-"

"Kalau takut duduk aja di depan minimarket dekat halte, jajan dulu. Laper kan?"

"Iya iya. Cepetan tapi, aku males sendiri."

"Iya sayang, tunggu kakak ya. Janji ga lama."

"Eum, love you."

"Love you too."

Telepon pun terputus. Sekarang Minhee menjadi sedikit lebih tenang. Ia pun segera pergi ke minimarket yang dimaksud pacarnya tadi. Beruntung tadi ia membawa uang lebih. Kalau tidak sekarang ia hanya bisa menahan lapar, sambil menunggu. Miris.

Minhee pun memilih untuk membeli beberapa makanan ringan. Setelah membayar, ia pun duduk di kursi yang ada di depan minimarket tersebut. Selagi memakan cemilannya, Minhee pun membuka ponselnya. Ternyata sudah banyak pesan masuk, terutama dari kakak dan orang tuanya. Mereka menanyakan dimana keberadaan Minhee. Setelah membalas pesan, Minhee pun menyimpan ponsel ke dalam saku celananya. Ia pun melanjutkan makan cemilannya dengan khidmat.

Setelah selesai berurusan dengan cemilan, Minhee pun memilih untuk berada disana sampai Yunseong datang. Selagi menunggu Yunseong datang, ia pun memainkan ponselnya. Hanya membuka aplikasi media sosial untuk melihat beberapa hal yang menjadi trending topic akhir-akhir ini.

Tak lama menunggu, akhirnya Yunseong datang dengan mobilnya. Minhee bersyukur pacarnya tersebut membawa mobil karena hari sudah mulai mendung.

Tanpa acara manja-manjaan, Minhee membuka pintu mobil dan segera duduk di kursi depan, disebelah Yunseong.

"Jangan lupa pasang safebeltmu, sayang." Yunseong mengingatkan. Minhee hanya tersenyum menganggukkan kepalanya lalu memasang safebeltnya. Punya pacar perhatian seperti Yunseong memang membuat siapapun merasa iri.

Yunseong pun segera menjalankan mobilnya. Entah kenapa suasana hening, tidak ada yang membuka pembicaraan. Karena dirasa suasana sudah mulai canggung, Yunseong pun menghidupkan radio. Tapi entah kenapa suasana malah menjadi canggung.

"Gimana harinya tadi?" Yunseong membuka percakapan untuk menghilangkan suasana canggung tersebut.

"Ngga ada yang spesial sih, tapi ya tadi ada sedikit masalah." Jawab Minhee sekenanya.

"Kakak denger tadi dosen kamu ngamuk di kelas, bener emang?"

"Ya bener, gara-gara sepupu kakak tuh, kalau engga pak tua tuh ga bakalan ngamuk." Jawab Minhee sedikit emosi.

"Lah, kok jadi kakak yang disalahin?" Balas Yunseong dengan sok imutnya.

"Terserah aku lah."

"Kakak ngambek nih?"

"Bodo amat."

"Ayang, jangan ngambek dong."

"Hmm."

"Laper ga?"

"Eung, dikit." Giliran urusan perut aja Minhee langsung jinak gini.

"Bilangnya aja dikit, tapi waktu itu makannya sampai tiga porsi."

"Kakak ihh, ngga usah buka kartu."

"Iya iya, jadi mau makan dimana nih?"

"Tempat biasa aja yuk."

"Oke."

☘

Tbc.

Hai, aku datang membawa book secepat kilat.

Selamat menikmati yaa<3