Bonus : What Happen In D+1

267 39 4
                                    

Yunseong mengerjapkan matanya beberapa kali. Memastikan bahwa sosok di depannya ini benar-benar kekasihnya yang baru saja meninggal. Sosok itu tampak masih setia mengulurkan tangannya, menunggu dirinya untuk menyambut uluran tangan tersebut.

Yunseong masih terdiam, ia masih tidak percaya sosok yang di depannya ini adalah Minhee. Tidak mungkin bukan?

"Minhee." Sosok itu tidak menjawab. Ia hanya tersenyum. Senyum itu seperti senyum yang biasa ia lihat setiap harinya. Senyum yang benar-benar dirindukan oleh Yunseong.

Dengan sedikit ragu Yunseong menerima uluran tangan tersebut. Ia pikir mungkin saja tangan itu tidak tersentuh karena tidak nyata. Tapi nyatanya Yunseong berhasil menggenggam tangan tersebut. Terasa nyata dan hangat.

Yunseong tidak menolak kala sosok itu membawanya berjalan. Dirinya masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana mungkin kekasihnya yang sudah meninggal bisa menggenggam tangannya erat seperti sekarang ini.

Yunseong sadar dari lamunannya kala sosok itu sudah berhenti berjalan. Dilihatnya bahwa mereka sekarang sedang berada di sebuah taman yang penuh dengan bunga baby breath. Taman ini tampak begitu indah, seingatnya ia belum pernah melihat taman ini.

"Minhee." Yunseong kembali memanggil sosok itu. Masih tidak ada jawaban, hanya senyuman lah yang didapatnya. Perlahan sosok itu melepaskan genggaman tangan mereka berdua. Lalu ia mendudukkan dirinya di atas rumput. Ditepuknya pelan tempat di sebelahnya, meminta Yunseong untuk ikut duduk. Yunseong yang mengerti pun segera duduk di sebelah sosok itu.

Yunseong tersentak kala sosok itu tiba-tiba memeluknya dari samping. Pelukan itu terasa tidak asing. Ini benar Minhee nya kan?

"Minhee." Yunseong sedikit terkejut kala sosok itu menduselkan kepala di dadanya. Ini benar-benar kebiasaan Minhee nya.

"Aku ngga nyangka kakak bakal nyusul secepat ini." Yunseong terdiam, ini benar-benar suara Minhee nya. Itu artinya sosok ini benar-benar Minhee nya. Yunseong pun membalas pelukan tersebut.

"Kakak ngga tau bakal kaya gini." Yunseong mengusap kepala Minhee lembut. Dikecupnya pucuk kepala kesayangannya itu. "Kakak kangen."

"Padahal kita pisah belum dua puluh empat jam." Yunseong tersenyum, memang benar kan belum dua puluh empat jam.

"Tapi kita nyaris pisah dunia, sayang."

"Itu udah takdir kak. Tapi sekarang kita bersatu lagi kan."

"Itu juga takdir, sayang. Artinya kita udah ditakdirin buat bersama kan. Kamu buat kakak, dan kakak buat kamu."

Minhee tersenyum mendengar perkataan Yunseong. Benar, ini semua takdir. Bagaimana pun, mereka sudah ditakdirkan bersama kan. Buktinya mereka disatukan kembali.

"Aku bahagia sama kakak. Habis ini kita bakalan bahagia kan?"

"Iya sayang. Kakak juga bahagia sama kamu. Bagaimana pun kakak bakalan bikin kamu bahagia." Diakhir kalimatnya Yunseong mengecup kening Minhee. Minhee menutup matanya, merasakan cinta dalam kecupan tersebut. Setelah Yunseong menjauhkan kepalanya, Minhee pun membuka matanya.

Tangan Minhee terulur menggenggam tangan Yunseong. Genggaman itu terasa sangat pas dan hangat seperti biasanya. Sentuhan itu pun juga memberi rasa nyaman bagi keduanya.

"I love you, Kang Minhee."

"Love you too, Hwang Yunseong."

Perlahan Yunseong mengikis jarak antara mereka berdua. Kening mereka pun sudah bersentuhan. Yunseong tersenyum, Minhee begitu indah dilihat dari jarak sedekat ini. Sementara yang dilihat tersipu, pipinya memerah tanpa aba-aba.

Puas memandangi wajah indah kekasihnya, Yunseong pun mulai menempelkan bibir mereka. Awalnya hanya menempel, lama kelamaan diiringi oleh lumatan pelan. Minhee yang sudah mulai terbiasa pun berhasil mengimbangi Yunseong.

Ciuman mereka murni untuk menyalurkan perasaan. Tidak ada nafsu dalam ciuman tersebut. Di taman bunga baby breath, mereka saling menunjukkan cinta mereka masing-masing.

Layaknya makna bunga baby breath, cinta mereka itu abadi, bahkan setelah kematian menjemput.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D-DAY | Hwangmini ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang