f i v e -

296 77 42
                                    

"nad? lu masih denger gue kan?"

"h-hah iya,gue denger."

"lu kenapa tiba-tiba nanyain gue ha?"

"gapapa, sepi aja gada lo disini."

"tuhkan bener lo kangen gue."

"apasi lu ah."

"eh nyai tumben lu masih melek jam segini? mangkal lo?"

"gue nugas elah mana ada anak baik mangkal."

"anak baik darimana lo, segitu jajan di kantin kampus ngambil bengbeng 3 bayar cuma 2."

"tau ah damat, nyebelin lu. sono tidur lagi dah met malem."

sambungan telpon diputuskan sepihak oleh nadine.

"cih ngambek si nyai." monolog jisung sambil mandangin hp nya kalau sambungan telponnya udah dimatiin.

nadine sama sekali ga terhibur dengan apa yang jisung bilang waktu di telpon.

karena saat ini pikirannya dilanda kebingungan oleh sosok jisung yang ditemuinnya tadi.

saat lagi kalut dengan pikiran was was nya itu, nadine dikejutkan dengan suara bel yang ditekan buat ke kamar apart nya.

"siapa? larut malem gini."

nadine berjalan menuju pintu apartment sebelum mau bukain pintu dia lihat layar interkom dulu buat mastiin itu siapa.

nadine nyipitin matanya buat mastiin bener-bener bahwa dia ga salah liat.

karena sekarang yang nadine liat adalah jisung yang lagi natap nadine lewat interkom dengan tatapan horor.

[I] A Last Messages Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang