🌻: Chapter 5

1.2K 112 71
                                    

🌻🌻🌻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌻🌻🌻

"Rafdel! Lo kemana aja? Kita tungguin juga," ucap Ferrel dari kejauhan, lelaki itu datang dengan dua orang temannya yang lain, Onel Arlando dan Vino Alreska, teman satu geng mereka juga. Ketiga lelaki ini menghampiri Rafdel yang sekarang sedang duduk seorang diri di bangku panjang yang ada di depan ruang kelas.

"Lo kenapa sih, Raf? Kayak galau gitu," tanya Ferrel lagi, mereka bertiga kini sudah berada di sebelah Rafdel.

"Chika marah sama gue," jawab Rafdel. Ferrel, Onel, dan Vino memang sudah tau perihal Rafdel dan Chika yang sudah bersahabat sejak dulu. Bahkan soal perasaan suka Rafdel ke Chika pun mereka mengetahui itu. "Abis ngapain emang lo, kok Chika sampe marah?" Kini gantian Vino yang bertanya. Karena jarang sekali ini terjadi pada mereka, bahkan mungkin tak pernah.

Rafdel melirik satu persatu temannya. Sebenarnya ini agak memalukan, tapi Rafdel tetap butuh pendapat mereka. "Salah gue sih. Ah gimana ya ngomong nya," kata Rafdel.

"Ya salah apa Rafdelio? Ngomong yang bener, kalo gini kan kita bertiga jadi bingung," kata Onel, wajahnya menatap sinis Rafdel yang masih terdiam.

Rafdel menarik pelan nafasnya lebih dulu. "Gue... kemarin gak sengaja ngomong masalah perasaan gue ke dia terus...."

"HAH, RAF, SERIUS?"

Vino tiba-tiba berteriak setelah mendengar perkataan Rafdel yang baru di awalnya saja. Ferrel sekarang memukul pundak Vino karena merasa kesal. "Ihh bego, diem dulu! Rafdel belom kelar ngomong nya," kata Ferrel geram.

"Iya maaf, coba lanjut."

"Nah terus bilang lah kalo gue ngomong kayak gitu serius ke dia. Terus Chika marah. Tadi, gue sempat ketemu dia lagi, gua coba buat ngomong. Dia malah lebih marah lagi, dia nolak gue. Gue lebih ke nyesel karena udah ngomongin ini sih." Rafdel menjelaskan semua yang terjadi padanya dan Chika saat ini.

"Ya iya lah, Chika udah punya pacar, Raf," ucap Vino. suaranya terdengar lirih, tapi masih mampu untuk mereka dengar.

Rafdel melihat Vino dengan tatapan heran. Ucapannya seakan Vino mengetahui sesuatu tentang Chika. Yang mungkin saja Rafdel sendiri tidak tahu. "Chika punya pacar? Lo tau?"

"Ah maksud gue tuh, kali. Kurang kalimat, Raf. Harusnya, 'Chika udah punya pacar kali, Raf?' Pake tanda tanya juga. Jadi gua cuma mau nanya, mungkin aja kan?" ucap Vino, nadanya sedikit gugup.

Rafdel menggeleng. "Nggak ah, Chika gak pernah cerita apa-apa sama gue soal ini."

Ferrel menepuk pundak kanan Rafdel pelan. Mencoba memberi ketenangan untuk sahabat nya yang sedang galau berat ini. "Udah, Raf. Gak usah nyalahin diri lo sendiri. Ya anggap aja buat pelajaran. Sekarang kata gue, jangan terlalu maksa Chika buat maafin lo dulu, mungkin dia butuh waktu. Masing-masing dulu aja, nanti kalau dia udah ngerasa baikan perasaannya, juga bakal ngajak lo ngomong lagi."

365.Where stories live. Discover now