[7/10]

1.3K 169 10
                                    

After heart break : house never feel like home




Satu bulan telah berlalu. Semua berlangsung seperti sewajarnya. Taeri bahkan hampir melupakan malam bulan purnama yang mempertemukan dirinya dengan pasangan abadinya, dirinya kini hanya disibukan dengan komputer dan bab-bab novel yang harus ia selesaikan. Sementara dia menunggu kehadiran sang bibi yang akan membawakannya beberapa obat-obatan yang biasa ia konsumsi.

Taeri yang masih mengetik di depan komputernya terdiam saat pikirannya berlari ke kejadian pagi itu, saat jungkook pergi dengan amarah yang terlukis di wajahnya. Ia egois. Wanita itu teringat kata-kata jungkook, begitu menusuk hatinya setiap ia memikirkan itu hingga dadanya menjadi sesak. Mungkin pria itu akan kembali saat masa heat bulan purnama kali ini datang, atau mungkin tidak karena setahu taeri, pack Lycnas adalah kumpulan serigala yang angkuh.

Ia mengerjapkan matanya. Menyadari jika ia teringat lagi dengan sumpah jungkook. Lebih terdengar seperti kutukan untuk taeri, ia tidak boleh memikirkan pria itu bukan ?, taeri sama sekali tidak menginginkan untuk kembali. Ia menghela nafas dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Hingga beberapa jam kemudian, langit menjadi lebih terang, taeri memutuskan untuk memasak beberapa makanan untuk makan siang. Saat ia berdiri, dirinya dikagetkan dengan gedoran pintu yang cukup keras.

"taeri...ini bibi", suara lembut itu membuat tubuh taeri mendekat dan segera membuka semua kunci pintu depan.

"bibi yeon... kenapa lama sekali ?", sesaat ia mengernyit membaui aroma besi pada tubuh sang bibi.

Bibi yeon masuk dan melepas sepatu boots hitamnya. Membuka masker serta jubah berbulu dengan motif macan tutul, menampilkan tampilannya yang bersih dengan netra kekuningan.

Wanita yang berusia 40-an itu menghela nafas berat, "ada sesuatu yang terjadi di hutan...", ia berjalan masuk sambil sesekali memperhatikan taeri yang sudah mengunci pintu dengan air muka tak nyaman.

"kenapa dengan wajahmu ?", tanya bibi yeon menunjuk wajah taeri yang seolah mengejek dirinya.

Taeri menggeleng. Entah kenapa, setelah malam penyatuan itu hidungnya menjadi sangat sensitif dengan aroma-aroma sekelilingnya, taeri sendiri takut untuk menyimpulkan jika dirinya sudah bisa mencium feremon. Ia cemas jika kesenangan ini hanya sementara. 

Yeon menata beberapa botol kaca yang berisi pil-pil berwarna merah di atas meja makan yang tak jauh dari dapur, "apa kau sudah makan?", tanya yeon tanpa memandang taeri dibelakang.

Taeri menggeleng, saat ia membuka pintu kulkas dan hendak mengambil bahan makanan tubuhnya berputar karena tarikan kuat yeon yang menariknya hingga menghadap tubuh yeon yang sudah berdiri dibelakangnya. Taeri menelam ludah melihat ekspresi sang bibi yang terlihat begitu murka, bahkan cengkeraman di lengannya terasa menyakitkan. 

"Ada apa dengan lambang mu taeri... kau... ", yeon kehilangan kata-kata nya mendapati lambang serigala pack Lycanoid nya berubah menjadi lambang se-ekor serigala Lycanoid yang tergigit oleh serigala dari pack yang tak asing bagi yeon. 

Saat itu matanya yang memicing seketika melebar menyadari jika serigala itu berasal dari pack Lycans. Ia menaikan pandangan dan meneliti kulit taeri yang juga tidak ada tanda-tanda pengkhianatan tergambar.

"Bagaimana bisa putra tetua Lycans kemari?", dengan nafas yang berderu wanita tua itu bertanya. 

Taeri yang melihat kegelisahan pada yeon menghela nafas lalu meraih jemari sang bibi, "dia... tidak akan kembali bibi", ujarnya pelan. 

"Beberapa hari lagi akan ada bulan purnama, tidak mungkin dia bisa menahan heat apalagi kalian baru... oh demi moon goddes", yeon menutup bibir dengan kedua tangannya, yang terkejut mengingat sesuatu. 

Werewolf Alpha - BTS MAKNAE LINE FANFICTION [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang