Chapter 2 : Plan B

10 2 2
                                    


Seorang pria tinggi dengan tatanan rambut hitam legam bertolak dengan gravity kini tengah menyusuri lorong remang dengan derap langkah yang santai, sambil sesekali menyerap cerutu yang ada ditangan kanannya. Pria itu berhenti pada ruangan yang bercat putih dengan aksen merah bertuliskan 'Laboratorium' pada dau pintu.

Ia memasuki ruangan dengan raut wajah serius, dingin, dan aura yang gelap sesuia ciri khasnya menguar memenuhi sudut ruangan uji coba itu.

"U-uchiha-sama" Ucap salah satu pria berjas putih khas para ilmuan.

"Bagaimana progresnya?"

"Bahan baru i-itu tidak bisa menyempurnakan obat yang kita rencanakan, setidaknya sudah dua puluh kali percobaannya selalu gagal." Ucap lelaki itu dengan sedikit terbata.

"jadi, percuma aku merekrutmu?" Ucap Sasuke datar

"S-saya akan berusaha l-lebih keras lagi Uchiha-sama" ucap ilmuan itu ketakutan

Sasuke berjalan santai menuju meja hitam yang ada di sudut ruangan, mengambil salah satu benda pada laci itu, berjalan menuju tempat semula.

"Enyahlah"

DOOORRRRRR!

Tangan dingin Sasuke kini telah mengambil paksa nyawa orang lain, ia sungguh tidak pandang bulu jika ingin menghabisi orang. Dan baginya, seseorang yang tidak berguna harus dimusnahkan. Bukannya sudah dibilang bahwa kau tidak akan bisakeluar hidup-hidup dari lingkaran setan yang digagahi oleh Uchiha Sasuke. Jika kau sudah tidak berguna maka detik itu kau akan dileyapkan, begitu simple tapi tragis.

Drrrtttt~ ~ ~ Drrrtttt ~ ~ ~

Ponsel Sasuke bergetar dalam saku celananya, dengan segera ia menggesser tombol virtual berwarna hijau.

"Sasuke! kau dimana? Aku sudah di ruangan mu" Suara Naruto langsung terdengar keras ditelingan Sasuke

"Aku tidak tuli dobe, aku kesana"

Bip . . .

Sambungan telpon langsung dimatikan secara sepihak oleh Sasuke, ia kemudian keluar dari ruangan bercat putih itu.

Tak berapa lam Sasuke langsung memasuki ruangn dengan gaya arogannya, tangn dimasukkan di saku celananya.

"Namanya Hinata, seorang guru SD di Distrik Shibuya. Ia tinggal di kawasan Taito, dan ia tidak mempunyai keluarga di Jepang." Naruto langsung memebeberkan informasi tentang si saksi tunggal pembunuhan kemarin siang.

"lainnya"

"Kudengar dia salah satu lulusan terbaik Universitas Kyoto di bidang sains"

Sasuke terdiam sejenak, ekspresinya sangat dingin dan sulit dibaca Naruto.

"Eksekusi denganku, kau yang akan jadi eksekutornya, Naruto" Ucapnya datar

"Benarkah? Aaahhh akhirnya aku bisa melubangi kepala manusia sendiri."sorak Naruto

"Panggilkan semua anggota inti keruanganku sekarang" Ucap Sasuke pada sahabatnya itu yah tetap datar, sudah menjadi sifatnya.

"Siap" Naruto langsung memencet tombol merah pada dinding sudut ruangan tersebut. Tombol itu menandakan bahwa aka nada pertemuan anggota inti Oraganisasi Hitam yang Sasuke pimpin.

Kurang dari sepuluh menit lima orang memasuki ruangan dengan tergesa-gesa. Kelima orang itu adalah Gaara dan Sai sebagai Sniper yang selalu dijadikan eksekutor utama, Shino dan Kiba sebagai ahli penyamar dan manipulasi, serta Shikamaru sebagai ahli meretas informasi atau bisa disebut Hacker, dan tentu saja pandai dalam strategi.

Mafia's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang