Extra Part 1

9.9K 437 26
                                    

Pertama Kali dibuka pintu ber cat coklat itu terdapat wanita paruh baya yang tengah tertidur lemah, tubuh kurus dengan raut wajah yang sudah berkeruh, Tak lupa seorang lelaki paruh baya hanya menatap kosong depan..

Jika melihatnya hatinya begitu sakit apakah mereka benar benar kehilangannya?

"Mommy, elo takut jangan masuk ya, nanti kalau oma sama opa gak suka sama elo lagi gimana?" Kata elo dengan tatapan takutnya ingatan itu masih terbayang jelas diotak nya

"Elo tenang aja, uncel yakin semua akan baik baik saja." Ucap Excel sambil mengusap surai keponakannya..

"Ayo masuk princess." Sambungnya dengan membuka pintu lebih lebar lagi,terdengar suara decitan pintu.

"Kalian siapa?" Tanya lelaki paruh baya menunjuk pada Calista,Brayn,Rolando, Gisel,Dan Stefan.

Sudah lupa denganku rupanya yah. Batin Calista sendu

"Daddy mereka anak daddy sama mommy,ini Calista,ini Brayn,ini kak Rolando,ini Gisel, Dan ini Stefan suami Calista." Jelas Excel sambil menunjuk satu persatu

"Calista, Calista anak ku?" Tanya nya dengan nada tidak percaya yang dibalas dengan angukan kepala.

" Calista, Calista ini daddy, daddy kamu sayang, daddy rindu kalian semua hiks..hiks.. daddy rindu." Tangis nya pecah lalu beranjak turun dari Qing Size nya menuju Calista lebih tepatnya

" Ca.ca.calista ju.juga rindu da.daddy." Balas nya terbata Bata antara senang,rindu, bimbang menjadi satu, hatinya begitu lega ketika sudah berbaikan dengan Masa lalu nya.

" Hiks.. Daddy rindu, daddy hiks..rindu Calista hiks..maaf'in kesalahan hiks.. daddy princess kecil daddy.. hiks.." Isak tangis yang begitu pilu dengan memeluk Calista begitu erat seaakan setelah ini akan pergi jauh lagi.

" Calista sudah memaafkan daddy, maaf'in Calista juga yang sudah keteraluan pada keluarga ini." Jawabnya menyesal dengan membalas pelukan sang ayah yang tidak bisa ia Rasakan selama 7 tahun ini

"Enghhhhhh..." Suara lengkuhan terdengar jelas seorang wanita paruh baya menatap bingung seluruh is kamar, kenapa menjadi sangat ramai seperti ini..

Tatapannya berhenti disalah satu perempuan yang tengah memeluk suaminya, seperti mengenal tetapi siapa?  Pikir wanita paruh baya tersebut hingga salah satu nama terlintas dipikirannya..

"Calista?" Tanya nya ragu ragu takut jika semua penglihatannya salah.

" Iya ini Calista mommy." Jawabnya lalu berjalan ke arah sang mommy dengan air mata yang sudah basah dipipinya mengalir deras seperti air terjun..

"Calista maaf'in hiks.. mommy hiks.. jangan siksa hiks.. mommy dengan hiks..kamu hiks..tinggalin mommy princess hiks.. katanya tumpah sudah air matanya

"Kamu hamil sayang?" Sambungnya dengan tatapan mengarah pada perut buncit itu

"Iya mommy ini cucu mommy, itu kak Rolando dengan istri nya Gisel, Dan dia suami Calista Stefan itu Brayn." Jawabnya membuat Mata sang mommy berbinar binar lengkap sudah keluarganya kembali, Masa Masa yang dia rindukan selama ini.

"Brayn anak kamu?" Tanya mommy Dan diangguki Calista

"Sini sayang sama oma." Panggil oma nya pada Brayn, sedangkan yang dipanggil menatap sang daddy matanya mengisyaratkan ketakutan.

" Ayo ke Sana tidak akan terjadi apa apa boy." Kata Stefan meyakinkan

" I.iya nyonya." Balasnya seketika hati viera ( mommy) mencoles dengan kata nyonya yang dilontarkan Brayn yang dia hina Dan caci maki dulu..

Queen Mafia •|Completed|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang