twenty one

6.2K 902 507
                                    

Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintangnya😁

____________

-Regret-
Levi Ackerman
.....
By : Pkandini

_________________

[Chapter 21]

Niatnya apdet seminggu sekali, eh belum genap 3 hari udah apdet 🤣
.

Aktifitas pagi hari dimulai seperti biasa.

Dan seperti biasanya juga, karena kemarin adalah jadwal pelatihan yang dilaksanakan, maka hari ini adalah jadwal untuk libur dan beristirahat.

(Y/n) dan teman perempuannya baru saja sampai di ruang makan. Gadis itu menatap sekeliling ruangan dan cukup bersyukur bahwa diruang makan hanya ada Eren dan teman laki-laki mereka.

"Tadi pagi, kami melihat matahari terbit dari bukit dibelakang markas," tutur Connie ketika teman-teman perempuannya ikut duduk bersama mereka.

"Kenapa tidak mengajak kami?" Sasha merengek, membuat reiner memasang wajah mengejek.

"Tidak mau, pergi saja sendiri,"

"Biar saja, kita pergi sendiri saja nanti," Christa menimpali, membuat Sasha mengangguk mantap.

(Y/n) mendudukkan dirinya disebelah mikasa. Gadis ackerman itu tampak keheranan melihat menu makanan yang (y/n) letakkan diatas meja.

"Kau tidak mengambil sup?" (Y/n) menggeleng.

"Rasanya mual melihat bentuknya,"

Semua yang ada dibangku itu menengok kearah (y/n). Mereka tampak panik mendengar ucapan yang baru saja (y/n) lontarkan.

Pasalnya ucapan miliknya membuat juru masak yang masih duduk disana melirik kearah mereka.

"Aaah, wajah Jean memang aneh bentuknya, aku juga ingin muntah melihat wajahnya," ucapan eren membuat Jean menahan emosi.

Juru masak yang tadinya melihat kearah mereka, kini kembali fokus dengan aktifitasnya memotong bahan makanan.

"Maafkan aku," bisik (y/n) panik. Jean mengangguk, tetapi melihat tajam kearah Eren dengan perempatan persegi di pelipisnya.

"Ayo lanjutkan makannya," Armin menimpali. Membuat teman-temannya kembali memakan makanan mereka.

🌚

Hanji menepuk punggung Petra, menguatkan gadis itu dengan gerakan yang baru saja ia lakukan.

Tadi malam, petra tiba-tiba saja berlari ke kamarnya dengan menangis tersedu-sedu. Nanaba, Rene pun ikut bermalam di kamarnya sembari mendengarkan cerita petra yang terus  di ulang-ulang.

Hal yang Hanji takutkan kini terjadi. Ia sudah ragu sejak awal jika hubungan Levi dan Petra akan bertahan lama.

Ini adalah salahnya, memaksa Levi untuk menerima pernyataan cinta petra dan berpacaran dengannya. Semua karena sikap naifnya yang terlalu semangat setelah mengetahui jika Levi mulai menanggapi sosok gadis yang menyatakan cinta padanya.

"Sudah jam 9, ayo mandi," ajak Nanaba. Rene mulai berdiri yang mengemasi barang-barangnya, begitupun dengan Hanji dan Petra.

"Petra, ku pikir tak seharusnya kau bersikap seperti itu pada (y/n), kau menuduh hal yang tidak-tidak," ucap Nanaba. Hanji mengangguk setuju, sedangkan Rene memutar bola matanya.

Regret || Levi Ackerman [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang