04

8 4 1
                                    

Dirampas simpul di bibirnya
Digetar raga sukmanya
Tanpa wacana, meredam

04

Kinara pulang dalam keadaan
dongkol.Hari ini,dia mampir ke rumah
Della,salah satu sahabat dekat nya.

Kinara mengetuk pintu rumah Della dua
kali.Dia memanggil, "Del..."

Tidak ada jawaban.

"Hufff.. kayanya Della belum pulang" Kinara berjalan linglung seperti orang tak tahu arah, sampai suatu ketika...

"Ssrrttt"

"HEY!!" teriak nya keras.
"Tolong tolong copetttt!!!" Kinara masi
tetap berteriak minta tolong.

Namun si pencopet sudah pergi melesat
jauh.

"AH SIAL BANGET SI" Kinara mengumpat.

Bagaimana tidak? dompet nya berisi duit
untuk membelikan ibunya kue ulang tahun bulan depan.

Sepasang mata tidak sengaja melihat
kejadian malang tadi, dia berusaha untuk
tidak peduli, tapi gagal.

Dengan cepat dia melajukan motor nya
menyusuli si pencopet.

Devan mendorong motor itu dari samping hingga kendaraan tersebut kehilangan ke seimbangan dan terjatuh.

"Balikin dompet nya" ucap nya dingin.

"Hahah,gak usah jadi jagoan Io"

Devan menyeringai. Dengan cepat dia
melempar kan bogem mentah ke rahang
pencopet.

"Bangsat!"
"Bughh",pencopet meninju tepat di
samping bibir devan.

Dengan lihai Devan menendang dada
nya, dan merebut dompet itu kembali. Dia pergi melajukan motornya pergi mencari Kinara.

"Cewek Aneh!"
"Woi!!"

Tetap tak ada sahutan.

Devan merasa jengkel dan menarik sedikit rambut Kinara.

"Aww aw aw" Kinara menoleh.
"Apansi kamu,narik narik gak jelas. Di
sekolah aja tadi marah marah"

Devan menyodorkan dompet Kinara.

"I-ini kan dompet a-aku" Devan memutar
bola matanya malas.

"Ambil atau gue balikin ke pencopet nya?"

"I-iya ini aku ambil"

Kinara menatap memar di sudut
bibir Devan.

"Itu memar gara gara nolongin aku ya?"

"Hm" Devan berdehem.

"Ihh..sini ikut aku" Kinara menarik tangan
Devan, dan membawa nya ke taman.
jarak antara posisi nya dan taman tidak lah jauh.

Aww so sweet:(

"Apansi narik narik"

"Tunggu bentar ya,aku ke mini market
sana dulu" ucap nya sambil menunjuk.
5 menit berlalu.

"Sini mana memarnya biar aku obatin"
Devan menoleh.

Kinara mengobati memar Devan telaten
dengan obat merah yang dia beli tadi.

Devan melongo tak percaya, Bagaimana
tidak? dia sudah bertindak kasar, namun
Kinara masih bersikap baik kepadanya. dia menatap sepasang manik indah Kinara.

"Cantik" kata kata itu spontan keluar dari
mulut Devan.

"Hah apa nya cantik? taman nya? haha iya ya cantik" ucap Kinara polos.

Syukur Kinara tak mengerti maksud nya,

"Sialan ni mulut" batin Devan dalam hati.

Setelah selesai berkutat dengan obat
merah. Ia menoleh ke arah yang
sedari tadi memperhatikan gerak gerik
nya.

"Ngapain ngeliatin aku? Hati hati naksir, hahahaha" Kinara terkekeh.

"Dih, najis" Devan menghela nafas jengah.

Kinara nyengir.

"By the way makasih ya" Kinara menampilkan senyum manisnya.

"Hm"

Hening. Suasana antara mereka
mendadak canggung.

Kinara berdiri "bentar ya,jangan kemana
kemana"

Devan hanya melirik dan kembali
memerhatikan orang yang sibuk berlalu
lalang.

"Bang pesen es krim campur dua"

"Oke neng,bentar ya" ucap tukang eskrim.

"Itu disana pacar nya ya neng, kok si eneng yang beli? pacar nya gak gentle banget si" kompor tukang eskrim.

Kinara mengikuti arah pandang tukang es. "E-eh itu teman saya bang, saya mah
jomblo hehehe"

"Kirain, ini neng es nya"

"berapa bang"?

"dua puluh rebu neng" Kinara menyodorkan uang sepuluh ribu dua lembar.

"Makasih banyak neng" Kinara hanya
membalas dengan senyum nya.

"Nih" Kinara menyodorkan eskrim.

Devan hanya melirik nya tanpa ada niat
menerima nya.

Kinara mengambil tangan Devan. "Anggap aja ucapan terimakasih dari aku"

Devan menerima dan melahap nya.

Senyum Kinara mengembang, sama
dengan Devan dia juga melahap eskrim
itu.

"Ck" Devan berdecak, dia membersihkan
sudut bibir Kinara yang berlepotan.

"E ehh-"

"Diem,lo berlepotan makannya, jangan ge-er "

Kinara mengerjap ngerjap kan matanya.
"Gak salah liat kan aku" batin nya.

"Apaan yang salah?" ucap Devan heran.

"Haa kok kamu tau si, kan aku ngomong
nya dalam hati"

"Lo barusan ngomong"

"E-emang iya ya?"

Devan hanya berdehem.

"Makasih" ucap Kinara lembut.

"Makasih?"

"Iya, makasih udah mau ngelap bibir aku
yang belepotan"

Tak ada jawaban.

"Aku pulang dulu ya udh sore" Kinara
pamit, dia takut bundanya marah.

"Gue anter"

***

AN:

YUK JANGAN LUPA AJAK
TEMEN-TEMENMU UNTUK SHARE, SG, VOTMEN YAAA!<3

FOLLOW INSTAGRAM:
@Hawaaqela_

K I N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang