#01

21 7 3
                                    

HOLLA!

AKU HARAP KALIAN SUKA SAMA CERITANYA

BACANYA, SAMBIL DENGERIN YANG AKU REKOMENDASIIN DI ATAS YA! BIAR LEBIH SERU

HAPPY READING!

.

.

.

"Violeta," panggil Damara. Bunda Violeta.

Violeta bangkit dari tempat tidurnya. Padahal ia baru saja ingin memejamkan matanya.

"Iya bun, kenapa?" jawab Violeta saat sudah berada di depan bundanya.

"kamu, tolong belikan bunda bakso. yang di dekat pasar,"

"Okedeh bun, kembaliannya Leta ambil yaa,"

PLAk!

"Aduh...sakit bun," Violeta mengelus kepalanya.

"kebiasaan sih,"

"Leta ngga salah dong, bun. Kan cuman minta ongkos," Violeta mengerucutkan bibirnya.

"tuh, bunda udah siapin uangnya. Sisanya kamu saja yang ambil," violeta tersenyum semringah.

"nah, gitu dong bun. Leta kan jadi makin sayang sama bunda," Violeta langsung memeluk sang bunda.

"Sudah-sudah. Cepat belikan bunda bakso. Tapi kamu hati-hati ya. Daerahnya lumayan sepi,"

"Siap ibu negara,"

****

"Woi bro," Sapa Juna saat melihat Danish yang sudah memakirkan motornya.

"Azka kemana?" tanya Danish, lalu mengambil posisi duduk tepat di sebelah Dirga.

Dirga menyodorkan kotak rokonya kepada Danish. "Thanks bro," Danish langsung mengambil sepuntung rokok.

"Azka nganterin mommy nya belanja. Biasa lah, kalau permintaan bundanya ngga di ikutin. Bisa-bisa hangus fasilitas dia,"

"mau kemana lo?" tanya Juna saat melihat Danish yang mau beranjak pergi dari markas. 

"cari angin,"

"Gua ikut dong," baru saja Juna ingin beranjak, tetapi lengannya di tahan oleh dirga

"apa?"

"lo di sini aja temenin gua,"

"ogah! Gua mau bareeng Da-" saat Juna menoleh, Danish sudah tidak ada.

"sukurin, ditinggal kan lo," ejek Dirga.

"lo si...rese banget. Sama kayak Belva," raut wajah Dirga langsung berubah datar seketika, saat mendengan nama itu.

Juna hanya tertawa terbaha-bahak saat melihat ekspresi Dirga

*****

BRUKKKK!!!!

Danish di tabrak  dengan seseorang yang berpenampilan seperti preman, preman itu memegang sebuah dompet berwarna pink, dengan wajah ngos-ngosan.

Danish langsung menarik kerah jaket preman itu.

"Baliki dompetnya, atau lo mati sekarang juga?" ancam Dansih

"a-ampun b-bang," ucap preman itu gemeteran, dan  langung memberikan dompet itu kepada Danish.

Kalian pikir Danish akan langsung membiarkan preman itu pergi? Tentu tidak.

BUGHH!

Danish memukul preman itu secara brutal. Hingga preman itu terkapar tidak berdaya.

DANISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang