#02

14 6 2
                                    

HOLLA!

AKU HARAP KALIAN SUKA SAMA CERITANYA:>

KALAU ADA YANG SALAH, KALIAN KASIH TAU AKU YA. BIAR AKU PERBAIKI, HEHEHE

HAPPY READING!!

TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA!!

.

.

.

"gua yang ngejar. lo, hanya perlu menyiapkan semua hati lo. supaya gua semakin semangat mengejarnya," -Danish Leondra.

*****

"Leta! Cepetan!' Teriak Damara, yang sudah berada di pekarangan rumahnya dengan sepeda motor bebek kesayangannya.

"tunggu bun!" Violeta menalikan sepatunya dengan gerakan cepat, setelah itu ia mengunci pintu rumahnya.

"nih," ucap Violeta sembari memberi kunci rumahnya kepada Damara.

"cepet, bunda harus cepet-cepet ke pasar," Violeta memakai helmnya, lalu menaiki motor.

"Bun, kenapa ngga anter sampe dalem si?" ucap violeta yang heran kepada bundanya. Karna bundanya menurunkannya di dekat halte bus.

"udah, ngga usah banyak omong. Cepet masuk" ucap Damara, Violeta langsung menyalimi bundanya.

Saat violeta sudah ingin beranjak pergi, bundanya menanhannya. "kenapa?" ucap violeta.

Damara mengeluarkan 2 botol minum tupperware dari keranjang sayurnya,

"aish, aku bukan anak SD, bun," ringis Violeta, saat melihat warna botol yang bundanya berikan.

"dua botol itu kebanyakan bun, bunda mau aku pulang kerumah dengan keadaan perut kembung," tanya Violeta.

Damara memaksa Violeta untuk memegang botonya. "udah, jangan rewel. Hari ini bunda ngga bisa jemput kamu. Karna bunda mau ada arisan. Jadinya kamu harus jalan kaki. Itu dua botol air, buat bekel kamu di perjalanan," ucap bundanya. Violeta menepuk jidatnya. Ia lupa membawa bekal nasi yang bundanya sudah siapakan tadi pagi.

"kenapa?" tanya damar. "jangan-jangan, kamu lupa bawa bekal ya?" lanjutnya. Violeta terkejut, karna damara seolah-olah membaca pikirannya.

"e-engga kok bun, bekelnya udah aman di tas leta,"

Ucap Violeta "aku masuk ya, bun. Bye," lanjutnya, dan langsung berlari dengan kedua tangannya yang di penuhi botol.

"LETAA!!" Baru saja Violeta ingin memasuki gerbang sudah ada yang memanggilonya. Untung botolnya tidak jatuh.

Violeta memutar tubuhnya, menatap malasa kepada sang pelaku yang telah memanggilnya. Siapa lagi kalau bukan Belvan.

"muka lo, ngapa kek orang yang abis bangkrut si? Pasrah gitu," ucap Belvan saat sudah di depan Violeta.

"menurut lo?" ucap violeta, sambil mengangkat kedua botol yang ia genggam.

"HAHAHAHA! NGAPA JADI KAYAK ANAK SD GINI, SI?" Violeta langsung membekeam mulut Belvan. Ya mereka sekarang menjadi pusat perhatian karna ulah suara Belvan yang seperti toa.

"sorry ya, sorry. Bukan temen gua ini, hehe" ucap Violeta kepada orang-orang yang memerhatikan ia dan Belvan, lalu membawa paksa Belvan.

"Uhuk! Woi, gua hampir aja kehilangan napas," protes Belvan saat Violeta telah membuka bungkaman mulutnya.

"lo, berisik banget! Malu woi! Mana suara lo kayak toa," ucap Violeta.

mereka berdua sedang berjalan di koridor, menuju kelas yang berada di ujung koridor. Tempat yang tidak strategis jika telat. Masalahnya, jika telat, kalian harus melewati dari ujung koridor menuju ujung koridor. Melewati kelas-kelas.

DANISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang