Jalanan tampak terlihat ramai sore ini. Ah tentu saja, pada jam segini pekerja maupun pelajar baru saja pulang setelah aktivitas yang mereka lakukan seharian penuh. Segera pulang dan mengistirahatkan tubuh mungkin adalah pilihan yang paling tepat.
Namun berbeda dengan seorang gadis yang duduk di sebuah bangku taman dan memandang kosong sungai dengan air yang mengalir tenang di depannya. Sungai yang memberi penghalang antara 2 kota yang sama.
Dari pada langsung pulang untuk mengistirahatkan diri, gadis itu malah memilih duduk melamun di taman yang cukup ramai sore itu. Ada yang sedang berolahraga atau bahkan sekedar jalan-jalan mencari angin.
Pikiran Chrystal melayang pada percakapan dirinya dan teman-temannya di kantin kantor tadi siang.
"Chrys lo tau gak, si Maya mau nikahan minggu depan, lo udah dapet undangannya?"
Entah bagaimana, topik itu masuk begitu saja dalam percakapan 4 orang yang terlihat sedang makan siang di kantin kantor.
Maya yang dibicarakan adalah pegawai di perusahaan yang sama dengan mereka dan usianya lebih muda.
Diantara teman-temannya hanya Chrystal lah yang belum memiliki pasangan. Padahal dirinya adalah wanita yang yah bisa dikatakan cantik dan juga memiliki karir yang bagus.
Mendengar ucapan temannya, Chrystal hanya tersenyum.
"Mending lo cari pasangan juga lah. Gak kasian apa sama diri lo sendiri, kalau kita lagi jalan lo bawanya si Jeff adek lo mulu."
"Iya loh Chrys, lo kapan nih ikutan nyusul. Masa dari kita kita cuman lo doang yang belum punya pasangan sih."
"Eh ingat gak padahal dulu jaman sekolah Chrystal playgirl banget kan hahaha." Tambah salah satu temannya. Kemudian mereka tertawa bersama.
Chrystal yang mendengar itu sebenarnya merasa tidak enak dengan percakapan ini. "Gue duluan ya, masih ada laporan yang belum selesai." Ucapnya begitu saja meninggalkan teman-temannya. Menghindari pembicaraan ini lebih lanjut.
Ya, teman-temannya benar. Dulu Chrystal adalah seorang yang dikenal suka sekali berganti pacar. Pacaran paling lama mungkin hanya 1 bulan. Tapi kenapa sekarang ini hanya dirinya lah yang belum memiliki kekasih diantara sahabatnya yang lain.
Chrystal pikir ini adalah karma dari perbuatannya dulu.
Sudah ada beberapa kerikil di genggamannya. Kemudian dengan perasaan dongkol dan wajah yang kesal, Chrystal melemparkan kerikil itu ke arah sungai satu persatu hingga menimbulkan suara khas benda berat jatuh ke air yang keras.
Dia bingun kenapa semua orang seolah mengurusi hidupnya. Menikah atau belum, sudah punya pacar atau belum, itu adalah urusannya.
Dulu saat dia belum sekolah, mereka bertanya kapan dia sekolah, waktu sudah lulus sekolah, mereka bertanya kapan dia kuliah, waktu sudah lulus kuliah, mereka bertanya kapan kerja, waktu sudah kerja, mereka bertanya kapan menikah. Terus saja kepo dengan kehidupan orang lain.
Memangnya mereka tidak punya urusan hidup sendiri apa?
Dirasa sudah cukup untuk menenangkan diri dan pikiran Chrystal dengan segera beranjak dari bangku taman dan memutuskan untuk menunggu taxi online di dekat halte.
Sekarang langit tak secerah awal kali dia datang ketaman. Langit tampak sejuk. Matahari kini sudah bersembunyi di balik awan-awan sehingga cahayanya juga ikut terhalang oleh awan tersebut. Awan sepoi-sepoi menerpa kulit sepanjang perjalanan Chrystal menuju halte. Namun ditengah perjalanan, Chrystal melihat seorang nenek yang tengah berjualan barang antik dipinggir jalan. Karena merasa tertarik, Chrystal memutuskan menghampiri nenek penjual barang antik tersebut. Ya mungkin sekedar melihat lihat barang yang dijual si nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Husband's
FantasyDi umurnya yang ke 26, Chrystal belum juga mendapatkan seorang kekasih yang bisa diajaknya untuk membangun sebuah ikatan pernikahan. Jangankan kekasih, gebetan saja dia tidak punya, disaat dia sudah didesak orang sekitarnya, terlebih itu adalah oran...