Hari ini Chrystal dipaksa untuk ikut mendatangi acara makan malam yang diadakan di rumah teman papanya. Papa bilang ini adalah sebagai acara perayaan kecil-kecilan karena perusahaan mereka saling menjalin kerja sama. Maka dari itulah acara makan malam ini diadakan.
Cih, sebenarnya Chrystal malas sekali jika disuruh untuk ikut acara makan malam begini. Chrystal bisa menebak pasti ujung-ujungnya papanya itu memperkenalkannya dengan anak kolega bisnisnya itu. Alasan yang klise sekali.
Makan malam yang berujung perjodohan.
Dikalangan pebisnis seperti papannya, sudah tidak asing lagi jika mereka saling menjodohkan anaknya demi menyatukan dua perusahaan agar dapat lebih melebarkan sayapnya. Anaklah yang menjadi korban dari itu semua, bahkan mereka tak saling cinta namun karena ke egoisan orang tua, hubungan pernikahan pun terjalin.
Tapi itu tidak mempan terhadap Chrystal. Dia tidak akan segan untuk menolak jika ayahnya berusaha menjodohkannya dengan anak kolega bisnisnya. Ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, makanya dia sudah kebal terhadap rencana papanya itu.
Malam ini Chrystal terlihat sangat menawan dengan balutan dress berwarna hitam polos selutut dengan bagian bahu yang dibiarkan terbuka, memperlihatkan bahunya yang berbentuk 90 derajat. Sangat sederhana namun pas sekali ditubuh rampingnya. Rambut yang dibiarkan tergerai, dan tak lupa dia juga memakai kalung mutiara pemberian nenek misterius itu di leher jenjangnya.
"Ma, kamu masih ingat Zefran?" Tanya pak Bima yang tak lain adalah ayah Chrystal, kepada istrinya.
"Zefran..." Bu Nanda berfikir keras.
Seperti pernah mendengar nama tersebut, tetapi lupa siapa orang itu.
Setelah berfikir cukup lama akhirnya bu Nanda ingat dan mendongakkan kembali kepalanya. "Oohh, iya mama ingat. Itu teman papa waktu SMA bukan sih?"
"Iya." Jawab papa singkat.
"Memangnya kenapa pa?" Tanya mama kemudian.
"Dia yang ngajak kita makan malam, papa baru tau kalau dia yang punya perusahaan yang lagi menjalin kerjasama dengan perusahaan kita ma." Jelas papa Bima, mama pun mengangguk paham.
Mama segera berlalu dan menghampiri Chrystal yang sudah bersiap-siap di depan rumah. "Anak mama cantik banget sih." Mama melihat penampilan Chrystal.
Chrystal hanya tersenyum menanggapinya.
"Kamu kan anak papa. Jadi harus cantik." Sahut papa Bima.
"Chrystal cantik dari lahir kali pa." Ucap Chrystal percaya diri.
"Jelas dong. Siapa dulu papanya."
"Jadi mama gak cantik gitu? Iya deh kalian aja yang cakep." Ucap mama berpura-pura merajuk.
"Kan Chrystal cantik itu karena gen papa yang ganteng, dan gen mama yang cantik. Makanya
Chrystal cantik nya kayak bidadari." Canda Chrystal membuat mama dan papa tertawa."Yaudah sekarang aja berangkatnya." Ucap mama kepada papa.
Saat papanya menuju garasi untung mengambil mobil, mama mendekat ke arah Chrystal dan menggandeng lengannya. "Kamu gak apa-apa kan ikut?" Tanya mama.
"Iya ma." Ingin menolak pun percuma. Papanya sudah memerintahkannya untuk ikut.
Adiknya Jeffrey tidak bisa ikut karena ada jadwal latihan bersama teman-temannya. Selain sibuk kuliah, Jeffrey juga ikut dalam sebuah band di kampusnya. Band mereka cukup dikenal dikalangan remaja. Mereka juga sering di undang untuk mengisi acara hiburan di univ univ lain.
Keluarga pak Bima sudah tiba di kediaman pak Zefran yang begitu megah. Chrystal sering melewati rumah ini, yang paling mengesankan, di depan rumahnya terdapat aliran sungai yang cantik sekali dipandang mata. Tapi Chrystal baru tau kalau ini adalah rumah kolega papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Husband's
FantasyDi umurnya yang ke 26, Chrystal belum juga mendapatkan seorang kekasih yang bisa diajaknya untuk membangun sebuah ikatan pernikahan. Jangankan kekasih, gebetan saja dia tidak punya, disaat dia sudah didesak orang sekitarnya, terlebih itu adalah oran...