Bagian 7

7 2 0
                                    

Terdengar dari luar suara knalpot motor Raynold, Devian segera menuju ke depan gerbang.

Devian : Berapa semuanya?

Raynold : Rp. 170000 cuy. Kapan lu ganti? Soalnya itu duit jajan gw untuk 10 hari ke depan.

Devian : Iya iya sabar dong, 3 hari lagi gw ganti.

Raynold : Aku bisa masuk ke dalam ga? Haus banget nih.

Devian : Yaudah masuk lah. Tolong temenin Felia, aku mau beli makanan untuk dia.

Raynold : Perhatian banget sih.

Devian : Tapi untuk calon istri hahaha

Raynold : Bisa aja lu asw.

Devian : Pinjam motor dong.

Raynold : Yee dasar ga modal. Nih kuncinya, obatnya aku bawa ke dalam aja ya.

Devian : Yaudah tolong jaga bentar ya.

***Skip
Di rumah Felia

Raynold masuk ke dalam rumah Felia. Dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil minum. Saat mengambil air, tak sengaja gelas jatuh.

Mendengar suara itu, Felia menyangka ada maling yang masuk. Felia berteriak memanggil nama Devian. Karena tidak disahut, Felia membawa tongkat pemukul dan menuju ke dapur.

Saat menuju dapur, Felia bersiap-siap untuk memukul. Akan saat memukul, Raynold menoleh ke belakang dan melihat Felia ingin memukulnya. Refleks, Felia menjatuhkan tongkatnya.

Raynold : Eh, kau gila atau gimana? Kalo tadi kau pukul kepala ku bisa pecah nanti.

Felia : Makanya kalo masuk rumah orang itu ya ucapkan salam dulu atau ga ketuk pintu. Jangan kaya maling.

Raynold : Yee, padahal tadi mah menurut ku udah kedengaran kali suara ku dari luar.

Felia : Hmm, oh iya Devian kemana?

Raynold : Dia beli makanan dulu. Eh iya kau sakit apa sih?

Felia : Sakit hati hahaha

Raynold : Bercanda mulu asw. Serius nih..

Felia : Cuma kecapean aja.

Tiba-tiba Felia terjatuh lagi. Refleks Raynold menangkap tubuh Felia dan menggendongnya ke kamarnya.

Raynold merebahkan Felia di atas tempat tidur dan menyelimuti dia. Raynold juga mengambil air hangat dari dapur untuk Felia.

Raynold : (dalam hati) Duh si Devian lama bener. Nih anak orang udah sekarat dia lama datang lagi.

***Skip
Di Warteg

Sementara itu, Devian masih ngantri untuk membeli makanan di warteg. Kelihatannya sangat ramai ya karena warteg tersebut salah satu warung makan yang terkenal di kota.

Saat masih ngantri disitu, Devian bertemu dengan Rianty yang kebetulan juga memesan makanan.

Rianty : Eh Devian, ngapain disini?

Devian : Eh ini mau main bola. Ya beli makanan lah hahaha

Rianty : Loh tumben beli makanan, biasanya mamakmu masak untuk mu.

Devian : Bukan untuk ku, untuk Felia.

Rianty : Oh gitu...

Devian : Kau tumben beli makanan. Biasanya kau ga suka beli makanan di luar. Sedangkan di sekolah aja bawa bontot.

Rianty : Orang tua ku lagi pergi ke kampung, jadi ya karena aku malas masak ya mending beli makanan hahaha

Devian : Ehee dasar pemalas...

Rianty : Biarin hahaha

Devian yang sudah selesai memesan makanan dia pun langsung kembali ke rumah Felia. Dia pun juga pamit kepada Rianty.

***Skip
Rumah Felia

Devian yang sudah sampai di rumah Felia, membawa makanan ke dalam. Tapi saat di dalam, dia melihat Raynold merangkul tubuh Felia.

Devian : (memukul pintu) Raynold?!!

Raynold : (kaget) Ehh, ini bukan seperti yang kau kira.

Devian : (marah) Jadi kau tadi ngapain pegang-pegang dia? Pake pelukan segala lagi. Udah mending kau pulang sana. Nah, ini duit mu tadi ditambah duit minyak bensin motor mu. Ku ganti sekarang. Mending kau pulang sekarang!

Raynold : (kesal) Yaudah, sini kunci nya. Fel, aku pulang dulu ya. Jaga kesehatan.

Raynold keluar dari rumah Felia dan menyalakan motornya. Felia yang terkejut karena melihat Devian semarah itu segera menenangkannya.

Felia : Udah ga usah marah lagi. Tadi kami ga ngapa-ngapain kok. Dia tadi habis nolongin aku sewaktu jatuh tadi.

Devian : Hah? Kamu jatuh lagi? Gaada yang luka kan?

Felia : Iya ga ada kok. Eh ini makanannya untuk ku kan?

Devian : Iya, bentar biar ku siapkan dulu.

***Skip
Dapur

Devian menuju dapur dan mengambil piring untuk makanan yang dia beli. Setelah meletakkan makanannya, dia membuka hp nya dan nge-chat Raynold dan minta maaf atas kejadian tadi.

Setelah itu, dia menuju ke kamar Felia lagi.

***Skip
Kamar Felia

Devian masuk ke kamar Felia dengan membawa makanan. Dia duduk di samping Felia dan menyuruh Felia untuk berdoa terlebih dahulu.

Setelah itu, Devian menyuapi Felia. Sesekali dia bercanda saat menyuapi Felia dengan mengatakan seperti pesawat terbang datang buka mulutnya.

Ya, seperti ibu yang menyuapi anaknya yang susah makan. Harus dibilang pesawat baru bisa makan.

***Skip
Selesai makan

Selesai makan, Devian memberi Felia obat yang telah di beli. Dia membawakan air hangat dan mengantarkan piring kotor. Sementara Felia memakan obat yang diberikan Devian.

Devian : Gimana udah baikan?

Felia : Hm, udah lumayan lah. Terima kasih ya kamu ada untuk ku.

Devian : Iya itukan udah jadi tugasku untuk menjadi malaikat pelindung mu.

Felia : Halah, malaikat pelindung...

Devian : Hahaha jadi apa dong?

Felia : Jadi setan cocoknya kamu hahaha...

Devian : Kejam amat. Yaudah kamu tidur dulu. Aku juga mau tidur, capek soalnya.

Mereka rebah dan Devian sudah tertidur duluan sementara Felia belum tertidur. Felia masih ingat tentang kejadian Devian yang marah-marah tadi.

Dia tak menyangka jika Devian bisa semarah itu. Dia juga tidak menyangka Devian memukul pintu dengan sangat keras.

Ya, kenapa Felia bisa kepikiran? Ya karena Felia adalah tipe cewe yang tidak suka dengan cowo yang kasar dan tidak suka dengan cowo yang mengatur pertemanannya dengan teman laki-laki yang lain.

Di saat dia termenung, terlintas dipikirannya untuk memutuskan Devian akibat kekasarannya tadi terhadap Raynold.

Hah, semoga aja mereka tidak putus ya gaes >.<

~
~
~
~
~
~
~
Terima kasih telah membaca cerita ini. Jangan lupa buat like dan follow akun ini supaya bisa mengikuti cerita ini sampai tamat^^
~
~
~
~
~

Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang