*Jika kamu suka tolong tinggalkan tanda. Happy reading guys :)*
***
Dia adalah Xaviera seorang gadis yang kebetulan bekerja disebuah agensi sebagai model. Kini ia sedang memasuki sebuah gedung dengan berjalan angkuh tanpa menghiraukan semua tatapan dari setiap orang yang ada di dalamnya untuk segera menemui seorang dokter kenalannyaYa, dia tengah berada dirumah sakit. Tanpa perlu mengambil nomor antrian ia memasuki sebuah ruangan dan membuka pintunya dengan keras.
Brakk...,
Banyak tatapan dan bisik-bisik dari orang yang duduk di dekat pintu. Namun tak ada yang ia ambil pusing. Dan disana telah duduk seorang dokter, yang hanya tersenyum tatkala melihat perbuatan barbar Xaviera"Maaf dok, saya tidak sempat mencegah nona ini masuk"
Avi mendengus dan membalikan badan saat mendengar suara yang ia tahu milik salah satu suster di sini."Gapapa sus, tapi kalo boleh bisa tolong tutup pintunya dan sampaikan pada pasien saya yang lain untuk menunggu" pria itu berdiri dan berjalan menghampirinya Setelah pintu ruangannya di tutup.
"Ada apa Vi. Bukankah seharusnya aku yang datang menemuimu?" ia mengelus pipi Avi lembut mencoba menenangkan amarah dari gadis didepannya.
"Aku muak Art" dengan setengah teriak dan mencoba menahan air matanya yang hampir luruh. "Kau tau wanita jalang itu berulah lagi. Dia menghancurkan pemotretanku" ia berucap dengan sedikit bergetar pada dokter di depannya.
"Hey... tenanglah, bisa kau menungguku sedikit lebih lama? Ada 2 pasien yang harus aku tangani. Setelah itu ayo kita pergi kemanapun yang kamu mau" sang dokter menarik lembut tangan Avi dan memeluknya agar lebih tenang.
Setelah pelukan mereka terlepas Avi dibawa ke satu ruangan yang diyakini sebagai tempat biasa sang dokter melepas penat. Banyak pasang mata melihat kemesraan mereka namun tidak ada yang berani bertanya. Para suster disanapun telah hafal jika sang gadis adalah sahabat dari dokter mereka.
Setiba di ruangan itu Avi di dudukkan pada sebuah kasur berukuran queen size.
"Kau tunggu disini, aku akan segera kembali. Jadilah anak baik selagi aku tidak ada. Ok" sambil tersenyum ia mengelus lembut rambut Avi, dan setelah mendapatkan anggukan kepala Avi ia meninggalkannya sendirian.Xaviera dan dokter tersebut adalah 2 orang yang sudah saling mengenal sejak lama. Bahkan sejak mereka berdua masih berada di sebuah panti asuhan. Tak heran jika keduanya memiliki interaksi tidak seperti pasien dan dokternya.
Arthit POV
Perkenalkan namaku Arthit Firtandi, aku seorang dokter disalah satu rumah sakit swasta. Aku dibesarkan di sebuah panti asuhan namun diadopsi oleh keluarga Danadyksa 20 tahun yang lalu sehingga kini namaku berubah menjadi Arthit Danadyaksa. Keluarga kaya pemilik rumah sakit tempatku bekerja sekarang.
Gadis tadi adalah Xaviera Griselda teman satu pantiku, sahabat, adik kecil dan juga salah satu keluarga yang harus aku lindungi. Dia saat ini hidup sendiri setelah memutuskan untuk keluar dari panti, namun baik aku ataupun dia tidak pernah lupa darimana asal kami. Jika ada kesempatan kami akan selalu pulang ke panti meski hanya sekadar untuk bercengrama dengan adik-adik kami. Ok aku rasa cukup perkenalannya, Karna sekarang aku harus buru-buru menemuinya.
Aku memasuki ruangan pribadi yang memang disiapkan untukku, aku melihatnya sedang berdiri membelakangiku menghadap luar jendela, gadis cantik dengan balutan dress selutut berwarna navy kontras dengan kulit putih dan rambut hitam sebahunya Serta heels 10Cm yang pas melekat dikakinya membuat ia terlihat semakin seksi.
Aku berjalan mendekatinya lalu Kurangkul ia namun ia hanya memandangku sekilas.
"Heyy.., whats wrong sweety?""Entahlah, aku merasa lelah dengan hidupku yang sendiri ini Art" ia menundukkan kepalanya dan membuang nafas, "Aku kesepian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with benefits
Cerita Pendekcuma sebuah mini seri pengisi waktu luang. khusus 21+ harap bijak dalam membaca. Tidak ada deskripsi Slow update, Thanks :D