Setelah malam yang cukup panjang itu membuatku terbangun kesiangan di pagi hari. Dan beruntunglah dosen tidak mengusirku dari kelas karena kebetulan sekali hari ini bukanlah dosen killer yang memberi pelajaran.
Kibum? Dia tidak kubiarkan masuk aku menghalanginya untuk menuju kampus dengan alasan lengannya yang masih memar hanya akan menimbulkan banyak pertanyaan Karena hal ini sering sekali terjadi.
Setelah pelajaran usai aku memutuskan untuk membeli beberapa makanan kesukaannya seperti kimchi , teoboekki dan ramyeon Pedas di salah satu minimarket dekat sekali dengan apartemen tua yang ia huni. Sebenarnya aku sudah memintanya untuk tinggal bersamaku saja tapi ia menolaknya dengan beragam alasan aneh.
Ya sudahlah up to you
Kubuka pintu ruangannya dan mendapati kibum yang sedang tertidur pulan dengan tangan yang masih ter perban rapih untunglah ia tidak melepasnya.
" Bumie , Aku membawa makanan untukmu. Ya bangunlah, kau tau aku tidak memakan apa pun sejak pagi hanya untuk membelikanmu makanan ini" kibum akhirnya bangun dan terduduk matanya berbinar melihat makanan kesukaannya berada di hadapannya saat ini.
"gomawo, siwon-ah" aku mengangguk dan memakannya bersama dengan kibum, lezat.
Aku tak yakin kibum benar benar menikmati hidangan ini terlihat jelas dalam tatapan kibum seolah semuanya tak ada yang menarik. Dalam diriku aku senang kibum memakan makanan nya dengan baik tapi keraguanku yang membuat ku percaya bahwa kibum tak benar benar menyukainya.
Aku mencoba mengedarkan pandangan ku ruangan menyeramkan ini terlihat sedikit lebih rapih karena tadi malam aku sempat membereskannya agar kibum terlelap lebih nyaman hanya menjadi katakutanku saat kibum masih meliha darah itu dia jadi bertekad untuk menyakiti dirinya lagi.
Atensiku terfokus pada botol kecil di atas nakas dekat sekali dengan tempat tidur kibum botol itu terisi banyak pil terlihat karena kaca itu transparan dengan raut bingung dan seolah bertanya ku mencoba meminta penjelasan pada kibum.
“kibum, apa kau sedang sakit?” jika dari wajahnya dia hanya pucat seperti biasa mungkin karena tadi malam ia kehilangan banyak darah, kibum langsung menatap ku dengan raut wajah seolah menjawab tidak.AUTHOR POV:
“baiklah, lalu mengapa kau menyimpan pil obat?” lanjut siwon yang sangat penasaran dengan jawaban atas pertanyaannya. Kalau kibum berbohong wajah nya pasti terlihat menyembunyikan sesuatu tapi sekarang yang siwon lihat adalah wajah sebuah kejujuran.
“pil itu vitamin untukku” jawab kibum berbohong tentu itu bukanlah vitamin mengapa ia lupa menaruhnya lagi dan membiarkannya tertinggal di atas nakasnya akhhhh kibum mengutuk kecerobohan nya tentu dengan semua itu akan membuat siwon khawatir.Siwon mengangkat sebelah alisnya dan memperhatikan wajah kibum yang terlihat jujur mungkin kali ini siwon percaya tanpa ia tau kandungan dari pil berbahaya itu.
Apa yang paling siwon takutkan? Kibum membunuh dirinya sendiri dengan racun mematikan. Racun dengan kandungan bahan bahan yang siwon sendiri enggan untuk mengetahuinya.Racun yang membuat korbannya mati seketika Siwon tak akan membiarkan hal itu terjadi pada kibum sia sia selama ini siwon menjaga kibum untuk mempertahankannya tetap hidup dan melupakan masa kelamnya jika dia tetap saja kekeh untuk mati dengan cara yang mengenaskan.
----------------
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBUM [DARK HEART] [BL] ✔
Fiction généraleAku hanya ingin kau tau. Keinginan terbesarku hanya ingin melihat mu selalu tersenyum cerah seperti yang kau ceritakan padaku sebelum kejadian itu terjadi di hidupmu. Aku bersyukur telah mengenalmu lebih dari yang kuharapkan, berjanjilah setelah ini...