01.apa yang terjadi?

44 33 18
                                    

Rainada eunomia atau kerap di sapa nada gadis berusia 18 tahun tengah melangkahkan kakinya di atas trotoar sembari menyanyikan setiap bait lagu yang keluar dari earphone yang tengah di sumpal di telinganya hari sudah menjelang sore orang-orang yang biasanya ramai kini sepi,lagi-lagi nada pulang lambat demi melaksanakan les privat.

Tapi satu peristiwa yang membuat matanya membulat sempurna dengan mulut yang di bekap agar tak mengeluarkan suara berlari sepelan mungkin untuk menghindari semua yang ia saksikan di hadapannya.

"huhh sadar nad lo hanya halusinasi"batinnya sembari mengotak atik benda persegi yang berada di genggaman nya tujuannya hanya satu yaitu pulang.

"haa haa haa haa..

Dengan refleks penglihatan yang tadi tertuju pada benda persegi digenggamannya beralih mencari dari mana asal suara itu yang tepatnya seperti sebuah nada lagu melirik ke tempat sekitarnya bulu tangannya tiba-berdiri angin berhembus menusuk ke dalam tulang-tulangnya sesekali pemilik tangan mengelusnya,sembari menggerakkan kakinya gelisah dengan mengulang setiap kata"semua baik-baik aja nad lo hanya kecapean jadi kebanyakan halusinasi"ketahuilah itu tidak dapat mengurangi rasa takutnya hingga sebuah mobil berhenti di hadapannya dengan secepat mungkin nada memasuki bagian penumpang.

"papa udah dirumah pak?" tanyanya pada pak maman sopir pribadi papanya,setelah mobil melaju meninggalkan tempat itu.

"belum neng katanya masih banyak berkas yang belum di periksa"

"oiya pak"nada tersenyum tipis sembari menggigit kukunya gelisah.

Bukan,bukan karna dirinya penakut dia sudah biasa di rumah sendiri tapi kali ini beda ada yang mengganjal di dalam benaknya sebuah rasa ketakutan yang membuncah seolah meminta untuk di keluarkan berusaha mengusir rasa takut yang tengah menguasainya.

Mobil hitam itu berhenti di pekarangan rumah berwarna biru muda pintu mobil terbuka dengan sendirinya sontak hal itu membuat ketakutan nada semakin banyak hingga suara menegurnya.

"neng nada kok nggak keluar-keluar ntar bapak di tungguin sama papanya neng"ujar pak maman.

Nada tampak linglung"yang buka pintu pak maman?"tanya nada meski ia yakin  mana mungkin pak maman.

"lah kan neng nada yang buka"jawab pria paruh bayah itu di sertai kekehan.

"oh hehe ia pak"mencoba tertawa walau rasa takutnya kembali bertambah bertanya pada dirinya sendiri apa yang terjadi dan yang sedang ia alami?

Banyak yang tidak percaya tentang mahluk mahluk aneh yang hanya bisa di lihat oleh orang tertentu saja,sama halnya dengan apa yang di rasakan gadis berambut sebahu itu,nada mengigit ujung kuku nya gelisah sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah bercat biru muda itu dengan perasaan takut?

Yah nada akui sebanyak apapun kata kata penyemangat yang ia buat sendiri untuk menenangkan dirinya tidak dapat mengubah bahwa dirinya ingin menangis rasanya melihat apa yang berada di hadapannya nada kembali menoleh ke belakang di mana tempat pak maman menurunkannya tadi,mungkin saja pak maman puter balik karena ada yang ketinggalan tapi sayang dewi fortuna tidak memihak pada nada kali ini.

Mata berwarna kecoklatan itu sudah memerah serta seluruh tubuh nada gemetar sungguh dia sangat takut apa yang harus ia lakukan,berdiri di depan pintu layaknya orang yang akan bertamu yang benar saja,nada memandang ujung sepatunya sembari mengotak-atik ponsel pintarnya mencari sesuatu di dalam sana.

Gotcha!

Oke pura-pura tidak liat

Tidak bisa

Gost!nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang