BATAS : Beauty And The Arrogants [HIATUS]

Prolog

Industri hiburan kian hari makin berkembang, terutama dalam hal modelling. Banyak pria maupun wanita mulai dari anak - anak, remaja hingga dewasa tampil sebagai model di majalah, papan reklame, dan yang paling up to date wajah mereka dapat dengan mudah dilihat melalui sosial media.

Tahun ini menjadi masa puncak bagi Evangeline Nicholla Zavala atau biasa dikenal sebagai First Love Asia Girl. Dirinya berturut - turut meraih gelar 1st Runner Up dari umur 8 tahun hingga sekarang 20 tahun.

Wajahnya terpampang dimanapun memenuhi seluruh kota, Eva selalu menjadi model brand terkenal baik itu brand fashion, produk makanan, perhiasan, maupun kosmetik.

Senyum manis nan cantik dipadukan kulit putih mulusnya menambah image imut dan elegan pada diri Eva, siapa sih yang nggak akan terpesona melihat wajah paripurna secantik itu ? Ditambah sikap ramah dan polosnya makin membuat para pria dan wanita jatuh hati padanya.

"Kalian sudah bekerja keras, terima kasih untuk hari ini kakak - kakak semua," Kalimat yang selalu ia ucapkan pada semua kru set pemotretan, tentu saja hanya dengan mendengar kalimat itu menghilangkan lelah dan penat.

Namun di sisi lain, di gedung pencakar langit yang begitu megah memiliki hampir 40 lantai dan disebut sebagai gedung tertinggi di Jakarta. Gedung milik perusahaan GoldenKing Company, perusahaan yang bergerak dibidang entertainment menaungi banyak artis dan model berbakat, memiliki sistem kerja yang begitu sempurna dengan para karyawan terbaik.

Karena sebesar dan sesukses itu banyak perusahaan kecil ingin bekerja sama dan melakukan investasi pada perusahaan tersebut.

"Kutarik semua sahamku, dan kukembalikan semua apa yang sudah anda berikan," Tegas Dirga.

"KAU !! Apa susahnya kau melanjutkan bisnis ayah, kenapa kau harus mendirikan perusahaan sendiri yang tak tentu bisa sesukses GoldenKing Company."

"Ini pilihanku, anda tak berhak mengatur hidupku !!" Tukas Dirga keluar ruangan rapat tanpa tau tata krama dengan pergi begitu saja.

Didalam ruangan para petinggi menatap ke arah tuan Martin ayah Dirga, terlihat ekspresinya begitu kesal menanggapi sikap arogan putranya yang masih belum berubah.

Dirgantara Alvonzo Fharesta, pria berusia 35 tahun yang sangat ambisius dalam bekerja. Memang ia terlahir dengan sendok emas, pria yang dapat menikmati hidup karena telah bergelimang harta sejak dalam kandungan.

Saat usianya menginjak 20 tahun dia sudah lihai dalam berbisnis sehingga terpatri dalam pikirannya, selama ia memiliki 2 hal yaitu kecerdasan dan keahlian, Dirga dapat menjadi orang besar tanpa bantuan orang lain.

.

.

.

Dua orang dengan latar belakang yang berbeda, akan dipertemukan dengan cara tak biasa.

Si Mrs.Beauty and Mr.Arrogant kalau mereka bertemu, apakah Eva bisa tahan dengan sikap arogan dari Dirga? Atau malah sebaliknya, apakah Dirga bisa menerima sisi lain dari diri Eva yang tak pernah ia tunjukan ke publik ?

.

.

.

.

Bersambung...