PROLOG

12 1 0
                                    

Menu kami akan menjelajahi seluruh dunia

"Huft, sudah berapa kali aku melamar pekerjaan?"Monolog seorang pemuda yang baru saja lulus dari perkuliahan tata boga itu.

"Haruskah aku menyerah?"monolognya lagi

Ia termenung di sebuah taman dekat sungai Jewan. Ia terus menerus memikirkan apa yang telah ia lalui. Banyak pertanyaan dalam dirinya yang membuat ia sedikit frustasi dengan keadaan saat ini.

"Tidak! Bangchan tidak pernah menyerah!! Aku akan mewujudkan impian ku. Aku akan membayar semua kerja kerasku selama ini" kata pemuda itu.

.
.
.

Bangchan, seorang pemuda lulusan tata boga yang berimpian memiliki restoran terkenal. Ia ingin semua orang yang berada di dunia ini bisa merasakan masakan yang dibuatnya. Dia ingin menciptakan sebuah resep yang bisa merubah dunia.

Oleh karena itu ia melamar menjadi seorang koki di sebuah restoran untuk mengasah skillnya. Namun, tak disangka semua yang telah ia lalui tak sejalan dengan keinginannya. Bangchan berpikir bahwa dengan lulusan tata boga akan mempermudah mencari pekerjaannya, tapi yang terjadi sekarang adalah bangchan tidak diterima satupun pekerjaan.
Bangchan selalu bertanya tanya kepada dirinya sendiri, apakah hal yang kurang dari dirinya sehingga tidak ada satupun restoran yang mau menerimanya.

Walau ditolak, bangchan tetap kesana kemari mencari pekerjaan. Ia tidak akan menyerah begitu saja. Semua yang dia impikan harus ia capai. Prinsipnya hanya satu, Hukum tarik menarik itu selalu ada, semakin ku memikirkannya semakin mudah ku mendapatkannya. Karena sebuah pikiran akan menjadi sesuatu.

Sudah sekitar seminggu ia melamar kesana kemari. Kaki yang seakan akan tidak bisa lagi menopang tubuhnya yang letih itu pun terus menerus bergerak tanpa henti. Akhirnya ia melamar di sebuah restoran yang berada di distrik 9.

"Selamat kamu di terima di restoran ini"

betapa senangnya bangchan mendengar kalimat tersebut. Ia pun akan bekerja keras walaupun itu hanya sebatas pencuci piring disebuah restoran.

Bangchan memang ingin melamar menjadi seorang koki, namun tak satupun yang bisa menerimanya. Ia mencoba memulainya dari bawah, yaitu pencuci piring. Walau seorang pencuci piring dia sangat senang bisa bekerja di sebuah restoran.


GOD MENUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang