Bab (1) •Pengisi Hati•

13 1 0
                                    


AKu sedang duduk dicafe meminum secangkir kopi yang baru saja disedikan oleh seorang pelayan.Pikiranku kosong dan tatapanku tak tertuju. Sudah 2 jam aku menunggu seseorang yang akan merubah nasibku.
Kembali aku cek smartphone ku  mencoba menghubungi dia yang kutunggu. “ udah dmna, jam segini kok belum nyampek.Kamu serius atau enggak sih? “
.....
Terdengar dia berkata “maaf,ini bukan saatnya kita berjumpa.Mungkin aku yang salah,tak seharusnya kau ikut dalam hal ini.Maaf tapi aku sudah ditunangkan oleh kedua orang tuaku"
.….
Air mata mengalir begitu saja,kumatikan perlahan hp ku.
Aku pun duduk kembali dan tak mengerti kenapa rasa sakit ini begitu membuatku sesak.Kucoba menahan tanpa mengeluarkan suara
namun aku tak kuat,rasanya hancur,hampa,sakit,pilu,kecewa becampur jadi satu.
Kucoba untuk diammenahan segala sakit ini.
Kutatap kelangit yang begitu cerah,membuat pikiranku kembali berantakan.Kenapa ini terjadi padaku.Apa salah dan dosa yang telah kuperbuat sebelumnya.
Apakah ini sebuah hukuman atau memang takdirku seperti ini.

~Dia Bukan Takdirku~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang