.....
Hay Jae!
Aku satu dari jutaan penggemarmu. Aku mengidolakanmu, sangat.
Aku pernah bermimpi bisa merangkai kisah bahagia denganmu di masa depan, tetapi aku pun tahu itu jelas mustahil.
Melihatmu dekat dengan gadis-gadis manapun membuatku merasa insecure. Mereka cantik dan juga berbakat, sedangkan aku hanya gadis biasa tanpa kelebihan. Mereka punya segalanya dan aku tidak.
Banyak yang menganggap aku gila karena mengidolakanmu. Mereka hanya tidak tahu, hanya kamu yang menjadi pemicu terbitnya senyumku yang sempat hilang.
Bolehkah aku menyayangimu? Bukan sekedar rasa sayang seorang penggemar terhadap idolanya, melainkan...
Sebagai pria-nya.
Maaf jika mungkin kamu akan terganggu dengan ini. Aku Hanya ingin mengatakannya.
Bahwa kamu adalah orang pertama yang aku lihat ketika memejamkan mata setiap kali aku ingin berpetualang di dunia mimpi.
Bahwa kamu yang menjadi sumber energi kedua untukku menjalani kehidupan.
Dan juga
Karena kamu, aku masih betah dengan kejombloan ini.
Send
...................................
"Emang bakal dibaca sama dia gitu? Mana pake bahasa indonesia lagi, dia mana paham. Sampai kapan lo bakal stuck sama dunia lo itu?"
Aku menoleh. Meliriknya sekilas lalu kembali menatap ponselku. "Sampai Tuhan iba sama gue, terus nyatuin gue sama Jaehyun."
"Ya ampun, Vi! Gue yang kasian ngeliat lo. Orang-orang sekarang nyangkain lo itu gila beneran tau gak!"
"Itu hak mereka nilai gue kayak gimana. Lo tau sendirikan gue orangnya masa bodoh sama anggapan orang lain. Gue dihina. Yaudin, santai aja kali," balasku santai.
Dia menghela nafas. Namanya Intan Fajirah. Dia sahabatku. Gadis berponi itu menatapku jengkel. Mulutnya mencebik. Aku sama sekali tidak peduli. Karena ponselku jauh lebih menarik untuk kupandangi.
"Vi ... " Aku tidak menjawabnya.
"Vi! Hp lo taro dulu napa, gue mau ngomong sesuatu ini," ujarnya kesal.
"Ya ampun, OVI!! Lo denger gue gak sih?"
Menghembuskan nafas, aku meletakkan ponselku di atas meja. "Apaan sih?"
"Makanya dengerin dulu! Ini tuh sesuatu yang Bombastis, terbaru dan ter up to date tau gak sih lo."
"Bisa gak langsung ke intinya aja?"
"Ih lo mah." Mulutnya mencebik, "Ariel baru aja putus sama pacarnya, Vi," ucap Intan antusias. Aku sama sekali tidak peduli tentang cowok lain selain Jaehyun."Terus?"
"Ya pepet aja si Ariel."
Menghela nafas, "Intan! Gue itu udah cinta mati sama Jaehyun. Gue gak mungkin ngehianatin dia. Gue gak bisa, Ntan. Jadi, gue gak peduli sama sekali mau Ariel sekarang udah berstatus jomblo kek, nggak kek. Intinya, selagi Jaehyun masih menguasai lahan di hati gue, gue gak bakal mau lirik cowok lain. Ngerti?" kataku panjang lebar.
Intan menepuk jidatnya sendiri.
"Susah sih kalo punya temen kpopers kayak si Ovi." Intan bergumam kecil namun aku samar-samar bisa mendengarnya.
Ting!!
"Omo-omo pasti Jaehyun bales DM gue, Ntan."
Intan? Dia lebih memilih menyeruput Frappuccino-nya tanpa menanggapiku. Kami saat ini memang sedang berada di area starbucks yang ramai pengunjung.
Tanpa berlama-lama lagi jari-jariku langsung bergerak cepat mengecek apakah Jaehyun benar-benar meresponku. Dan--
BOOMMMMM!!
Mataku melotot. Tidak mungkin!
"Nape lu? Ada balesan dari Jaehyun?" tanya Intan.
Aku menatap Intan.
Memanggilnya pelan, "Ntan." Dia menaikkan alisnya, "Apaan?"
"KUOTA GUE ABIS.. HUAAAAA!!!"
Tbc
.
.
.
.
.Bagi kalian yang datang ke lapak cerita ini, terima kasih karena sudah membaca. Cerita ini merupakan cerita yang gue buat pertama kali di akun ini.
Masih pemula dan semoga seterusnya semakin berkembang hingga bisa kayak author2 ternama di Wattpad. Aminn
Terima kasih
Salam hangat dari
KACILLO_NK
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Jaehyun!
Fanfiction"Jaehyun Oppa?" "Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Heh? Jaehyun bisa bahasa indonesia? "Jaehyun Oppa kok..." "Saya bukan Jaehyun Neng. Nama saya Jaenal, tukang bengkel di sini." Lah kok bisa? Mukanya mirip banget loh. Suaranya juga. Apa Jaehyun punya...