Dangerous

22.7K 549 27
                                    

WARNING ADEGAN 20++ HARAP YANG MASIH DIBAWAH UMUR JANGAN BACA! POKOKNYA SAYA SUDAH MENGINGATKAN! KALAU MASIH NGEYEL TETEP BACA RESIKO DITANGGUNG SENDIRI!

***

Mikayla

Aku duduk tertunduk di ruang kerja dad yang didesign seperti ruangan perapian ala eropa yang dilapisi dinding-dinding kayu dan disamping ada dua buah jendela berukuran sedang. Dad terlihat marah membuat ku hanya berani menatap lantai.

"Kamu harus segera menikah" Kata dad memecah keheningan.

Setibanya aku disini dad menginterogasi ku tentang gosip murahan yang sedang menimpa ku. Dad yang memang benci dengan uncle Mike kini semakin membencinya. Sudah satu jam aku didalam sini mendengar ocehan dad kemudian setelah puas keadaan menjadi hening, aku tidak berani membantah jika dad sedang marah karena sebenci apapun aku padanya aku masih menghormati dad sebagai ayah ku.

Aku terkejut begitu mendengar ucapan dad tadi, menyuruhku menikah? Yang benar saja.

"Gak, pokoknya aku mau menikah setelah uncle Mike menikah!" Kata ku kekeuh.

Apa-apaan ini hanya demi menepis gosip miring yang beredar antara aku dan uncle Mike, dad sampai menyuruhku cepat-cepat menikah. Tidak pokoknya tidak.

"Jadi janji yang kamu buat itu benar-benar akan kamu tepati?" Tanya dad sedikit membentak tapi itu sudah biasa buat ku.

"Hmm" Aku hanya menggumam dan mengangguk.

"Omong kosong" dad tersenyum miring merendahkan.

"Bagaimana kalau uncle kesayangan mu itu tidak menikah? Apa kamu juga mau menjadi perawan tua?" Tanya dad sinis.

"Dad!" Aku mengangkat wajah ku menatap tepat di manik hitam mata dad.

"Menikah atau berhenti dari dunia modeling"

Aku menatap dad tak percaya, apakah tidak ada pilihan lain? Ini hanya masalah sepele hanya soal gosip murahan tapi kenapa dad sampai bertindak jauh seperti ini.

"Kenapa sekarang dad peduli sama karir aku? Bukanya dari dulu dad nggak pernah peduli?"

"Kata siapa dari dulu dad nggak pernah peduli? Dad selalu peduli dan tau apa yang kamu lakukan"

"Jadi dad memata-matai aku? Iya?" Aku tersenyum kecut.

"Jika kamu bisa menjauh selamanya dari paman mu, mungkin dad bisa membantu" kata dad sambil menautkan jari-jarinya diatas meja.

Jadi dad mencoba bernegosiasi dengan ku? Menyuruh ku jauh dari uncle? Yang benar saja, sejak dulu hanya mom dan uncle yang selalu ada untuk ku dan sekarang aku harus menjauhi uncle?

"Keyla bisa mengurus masalah Keyla sendiri, dad nggak perlu ikut campur. Urus saja bisnis dad serta keluarga baru dad. Keyla permisi"

***

Keyla beranjak dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya keluar. Dari ujung tangga terlihat Clarissa sedang menyiapkan makan malam di meja namun Keyla tidak berniat menyapa atau pamit padanya.

"Loh Key mau kemana, makan dulu Key" Rissa langsung menyusul Keyla.

Rissa meraih pundak Keyla, mau tidak mau Keyla berbalik dan memandang malas Rissa.

"Kamu mau kemana? Kita makan malem dulu sama-sama ya, mumpung kamu dateng, Fany juga sebentar lagi pulang"

"Nggak minat"

Kemudian terdengar seseorang membuka pintu.

"Wohoo...ada tamu agung rupanya, mimpi apa dia semalam sampe mau dateng kesini" sindir Fany sinis.

HEI UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang