8

123 21 11
                                    

Maafkan typo bertebaran

Mark dan jisung menarik chenle dan juga jaemin berlari meninggalkan gubuk tersebut dengan kondisi chenle yang kurang baik dan keadaan jaemin yang sedikit lemas membuat mark dan jisung harus menarik jaemin dan chenle.

"Kitaa mau kemana bang??" Tanya jisung ke mark

"Ke rumah kakek herman" sahut jaemin

"Ha? Dimana?" Tanya mark

"Udah pokonya ikutin arahan gua" ujar jaemin

Setelah berlari tanpa henti dan terus mengikuti arahan yang jaemin berikan akhirnya mereka sampai ke rumah pak herman.

"Bang lo yakin bakal kesini"tanya jisung pada jaemin

"Iyaa ini rumah yang udah nampung gua dan yang lain"sahut jaemin.

Mereka masuk kedalam rumah tersebut.

Dan

Brukk

"Jaem chenle pingsan"ujar mark

"Angkat-angkat.. ayo masuk"sahut jaemin.

"Asslamualaikum kakek, nek"salam jaemin

"Waalaikumsalam.. yaampun ini kenapa?"sahut nek aminah

"Mari baringkan disini dulu biar diobati temenmu"lanjut nek aminah.

Mark dan jisung hanya meluruskan kakinya yang pegal, jaemin juga meregangkan otot-ototnya yang sedikit kaku dan tidak lupa mengganti bajunya.

Nek aminah yang sibuk mengobati luka-luka chenle dan berusaha untuk membuat chenle cepat sadar.

"Kalian ini teman-temannya mereka yang hilang itukan?"tanya nek aminah pada jisung dan mark

"Iya nek,, saya mark dan ini jisung"sahut mark

"Alhamdulilah kalian sudah ditemukan lebih cepat"ujar nek aminah

"Iya nek alhamdulilah"-mark

"Jadi?berapa lagi teman kalian yang belum ditemukan?"tanya nek aminah

"Tinggal satu nek, haechan"timpah jaemin dari arah kamar yang baru saja mengganti bajunya yang basah

"Tapi bang? Bang renjun sama bang jeno mana?"tanya jisung

"Ada mungkin nanti malam pulang"-jaemin

Malam hari

Di kediaman kakek herman dan nenek aminah sedang duduk keenam pria dan pemilik rumah sekaligus.

"Jadi teman kalian yang satu itu belum ditemukan?"tanya kakek herman

"Belum kek, kita juga gaada clue satupun dari haechan"jawab jeno

"Tapi kek saya mau minta maaf sebelumnya"ujar chenle tiba-tiba

"Ada apa? Nak chenle"-nek aminah

"Saya minta maaf karena telah membunuh taemin tadi siang"sahut chenle lalu menunduk, ia menyesali perbuatan keji itu. Mungkin saat ia keluar dari gunung ini chenle akan dibawa kekantor polisi atas pembunuhan.

"Saya juga sebenarnya berduka karena taemin adalah orang yang tekun dan kerja keras tapi karena dia sering memakan korban pendaki mungkin itu lebih baik"sahut kakek herman

"Udah le jangan ngerasa bersalah gitu"bujuk mark

"Sebenarnya beberapa hari lalu saya melihat bang haechan"ujar jisung tiba-tiba yang membuat semua orang mengalihkan matanya ke arah jisung

"Dimana sung?"tanya jaemin semangat

Akhirnya jisung menceritakan kejadian saat itu, saat dimana ia melihat haechan memeluk mahkluk yang sangat mengerikan tanpa menguranginya sedikitpun.

"Loh sung, itu sama kaya mimpi gua"timpal renjun

"Sering lo njun?"tanya jeno

"Iyaa serius, akhir-akhir ini gua dimimpiin dan itu persis sama yang jisung bilang tadi"jelas renjun

"Jadi yang lo sering teriak-teriak kalo bangun tidur itu lo mimpi itu?"tanya jaemin

"Iyaa,, gua takut mau cerita. Gua gamau kalian panik"ujar renjun.

"Yasudah kalian gapunya banyak waktu untuk mendebatkan ini kalian harus cepat bawa teman kalian"timpal kakek herman

"Gimana caranya kek?"tanya mark

"Kalian harus menarik jiwanya terlebih dahulu, kalian harus menyirami air mawar ke makam sulat agung disana"-kakek herman

"Tapi dimana itu kek?"tanya chenle

"kalian akan pergi ke gubuk pak taemin saat awal pertama kalian datang"

"Tapi kek bukannya itu malah berbahaya?"-jaemin

"Jangan khawatir nanti disana kalian akan bertemu sesorang yang akan menuntun kalian ke makam sultan agung. Jangan lupa kalo nak chenle sudah membunuh taemin tapi anak buah taemin itu banyak"jelasnya

"Jika kalian sudah selesai kalian harus cepat menemukan raga teman kalian. Ini lah penentuannya jika kalian berhasil menemukan raganya maka kalian akan pulan bersama-sama tapi jika kalian tidak menemukannya sebelum matahari terbit kalian akan pulang tanpa teman kalian itu."jelas kakek herman panjang

"Ayoo kita pasti bisa"ujar mark memberi semangat

"Dan satu lagi, jangan berpencar lagi."lanjut kakek herman

"Kalian tidak sendiri. Selalu menyebut allah dalam perjalanan kalian, nenek yakin kalian bisa"ujar nenek aminah memberi semangat

"Makasih nek"sahut jaemin

Mereka bersiap untuk melakukan perjalanan malam yang panjang, ini adalah penentuan mereka untuk bisa keluar bersama atau tidak.

Tidak lupa berpamitan pada kakek dan nenek pemilik rumah sebelum pergi.

"Nek, kek doain kami yah semoga bisa membawa teman kami pulang bersama kami"ujar jaemin

"Kami akan selalu mendoakan kalian"sahut kakek herman

Dan mereka pergi meninggalkan kakek dan nenek yang sudah mereka anggap orang tuanya sendiri

Aku akan selalu bersama kalian, dimanapun kalian berada. -batin nek aminah

Part ini rada sedikit ya, soalnya udah hampir ending nih wkwkw.

Gimana kesannya? Tulis dikolom komen ya jangan lupa vote juga biar aku makin semangat nih.makasi❤️

Gunung Pulosari | NCT DREAM [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang