Seperti biasa, guys ☺
Sebuah fakta baru...Jisung membuang kertas yang saja dia terima, lalu mendengus.
"Kurang ajar.."
."Hoahm.." Jisung menguap, lalu menaruh kepalanya di atas meja. Semua berkas baru saja dia selesaikan. Sekarang dia bosan.
Kemana Chenle?
Jisung mendengus mengingat Chenle yang baru saja diculik oleh Jae menuju teater musik.
Bukannya Jisung melarangnya?
Yang dilarang Jisung cuma Chenle, bukan kakaknya. Lagian Jae berjanji akan menjaga Chenle.Jisung jadi merasa tersaingi oleh Jae.
Yang menyukai Chenle itu dia, yang menikahi Chenle juga dia.Kenapa terkesan kakaknya jadi perebut pasangannya. Jisung sabar aja deh.
.
"Kau mau tampil?" tanya Jae. Chenle menggeleng.
"Hanya ingin melihat perform teman - temanku saja.. Minggu depan baru mulai perform lagi," jelas Chenle.
Jae mengangguk.
"Masih sedikit trauma ya?" tanya Jae hati - hati. Chenle terkekeh."Tidak kok, Hyung.. Aku hanya butuh istirahat sebentar." Jae tersenyum, lalu mengelus rambut adik iparnya.
Bagaimana pun sekarang Jae juga sangat menyayangi Chenle seperti adiknya sendiri.
"Kasihan Jisung tidak bisa ikut," sahut Chenle.
"Dia tidak menyukai musik seperti ini.. Jadi, kalopun ikut dia tidak akan fokus."
Chenle terkekeh mendengarnya."Lalu? Apa favorit Jisung, hyung?" Jae memegang dagunya.
"Hm.. Dia sepertinya hanya cinta pekerjaannya saja." mereka berdua langsung tertawa.
Jae terdiam ketika menyadari sesuatu.
"Chenle.. Aku pergi ke belakang sebentar, tunggu disini ya.." Chenle mengangguk, dan membiarkan Jae pergi.
Sekarang dia menatap ke arah panggung, tepat ketika seseorang naik ke atas panggung. Chenle masih mengenal orang itu sebagai sahabatnya, Lee Daehwi.
.
Jae menatap tajam orang di depannya.
"Kau.."
KAMU SEDANG MEMBACA
▶𝑫𝒆 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕◀ [ChenJi/SungLe] ✔
Fanfic❝𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒘𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒕𝒂 - 𝒄𝒊𝒕𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅, 𝒔𝒆𝒂𝒏𝒅𝒂𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒌𝒖.❞ Chenle hanya ingin menjadi seorang Pianis terkenal, agar dia bia memb...