3 - [makan malam]

18 4 2
                                    

Daniel sekeluarga sudah sampai di cafe tujuan, namun keluarga Elena blm juga datang.

Daniel malas menatap wajah papa brengseknya itu, akhirnya Daniel memutuskan untuk bermain telfon saja.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki berjas hitam dengan kemeja berwarna putih yang sedang menggandeng wanita berdres putih, mereka tidak melihat keberadaan Elena.

Sesampainya mereka berdua di kursi, mereka meminta maaf atas kesalahan putri nya yang tidak bisa hadir.

" maaf kan aku, anakku tidak bisa ikut karena dia ada urusan mendadak katanya."

mendengar hal itu Daniel berdiri dari tempat duduknya dengan amarah yang menggebu-gebu. Padahal dia sudah susah payah untuk datang ke sini, namun wanita itu tidak datang.

Akhirnya Daniel memutuskan pulang terlebih dahulu dengan alasan besok sekolah padahal, dia ingin menemui Viola.

Sesampainya di rumah Viola ia mengetuk-ketuk pintu rumah Viola

Tok,tok,tok

Pintu itu terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya yang tidak lain adalah asisten rumah tangga Viola.

" ohhh den Daniel, mau mencari non Viola?"

" ia bi Viola nya ada?"

" maaf den non Viola nya tadi keluar sama cowok, katanya sih pacarnya den!"

sebenarnya itu bukan pacar Viola, dan sebenernya juga Viola gak pergi sama cowok hanya saja bibi di suruh oleh Viola untuk mengatakan itu jika Daniel menanyakanya.

Mendengar hal itu Daniel semakin marah, dia tidak menyangka secepat itu Viola melupakanya, apa karena ini Viola memutuskan hubunganya dengan Daniel?

Daniel pun segera pergi dari rumah Viola dengan perasaan marah yang tidak bisa di tahan lagi.

                         

                             🎉🎉🎉

" Elena! Semalem kamu sudah buat papa malu, pokoknya papa gak mau tau kamu harus temuin anak rekan papa titik gak pake koma."

Elena hanya diam mendengarkan ocehan papanya yang tidak penting baginya.

" pah Alena sama Elena sekarang Ujian loh pa"

Papa mendengar perkataan Alena hanya berdehem.

" Elena sayang, ternyata kamu kemaren malam gak bisa dateng karena belajar yaaa? Y ampun anak mama yang satu ini selalu banggain mama dan papa yaa."

Mendengar dukungan mamanya hanya untuk Elena saja, Alena pun pergi untuk  memakai sepatu agar papanya tidak meninggalkanya, karena jika Alena lambat dia di tinggal namun sebaliknya jika Elena yang lambat papa nya rela menunggu nya walaupun papa ada meeting.

Mendengar hal itu bibi yang saat itu berada tidak jauh dari Alena mendekati Alena dan berkata.

" non Alena yang sabar yaaa, non Alena harus dapat nilai bagus biar mama sama papa non Alena bangga, dan non Alena harus jujur yaaa."

Mendengar dukungan dari bibi Alena semakin semangat, dia berfikir tidak akan ada yang mendukunganya namun bibi selalu mendukung Alena kapan pun dan dimana pun, bibi adalah ibu bagi Alena.

Sesampainya mereka di sekolah ada salah satu teman sekelasnya yang melihat Alena dan Elena keluar dari mobil yang sama.

Pada saat Alena menggandeng tangan Elena, Elena menepis kasar tangan Alena.

" jangan pernah lo pegang-pegang tangan guwe"

Mendengar hal itu Alena bergegas pergi meninggalkan Elena dengan rasa sedih serta cairan bening yang tiba-tiba saja keluar.

Brukkkkkk

Sampai situ dulu yaa guys jangan lupa baca part selanjutnya yaaa, jangan lupa vote dan komenya yaaaa 🙏🙏😊😊

Akankah Kesendirianku Ini Berujung Bahagia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang