5 - [perasaan Alena]

6 0 0
                                    

Ternyata sorang Daniel yang loncat ke kolam hanya untuk menyelamatkan Alena.

" ihhhh kenapa sih Daniel nyelametin sih monster buruk rupa itu? "

Saat Daniel keluar dari kolam ia menggendong Alena yang sudah tak berdaya lagi, namun Alena masih sadar.

" mamamakasih yaa Daniel "

Tiba-tiba tangan Alena memeluk Daniel, melihat hal itu semua siswa siswi melirik tajam kepada Alena bahkan salah satu dari mereka termasuk Elena berfikir bahwa Alena berkesempatan.

Kring,kring,kring

Suara bel masuk berbunyi menandakan ujian akan segera di mulai, Elena berfikir Alena tidak akan bisa ujian setelah kejadian tadi.

Namun perkiraan Elena salah, dia malah melihat pemandangan yang sangat tidak enak di pandang.

Dia melihat Daniel menggandeng tanganya, seperti orsng yang sudah menikah sehingga orang yang melihatnya akan merasa iri.

Mereka tidak sadar kalau ada ibu guru yang sudah ada di belakang mereka yang menyaksikan tontonan ini.

" eheeemmmm"

" bu guru sudah lama ada di sini?"

" kalian kalau saling suka langsung aja pacaran, tapi jangan lama-lama langsung nikah aja!"

Mendengar hal itu pipi Alena memerah, seperti kepiting bakar namun tidak dengan Daniel yang geli mendengar itu karena bagi dia Alena tidak ada sama sekali dalam daftar cewek idaman Daniel.

" idihh saya mana mau sama si Alena bu, dia sama sekali nggak ada dalam daftar cewek idaman saya bu!"

" tapi kenapa kamu selalu bantu aku?"

" kayaknya lo ini udah baper deh sama sikap guwe selama ini sama lo, guwe itu baik sama lo karena guwe gak suka ada anak yang semena-mena sama anak yang lain."

Mendengar hal itu Alena sedih dia pun sadar mana mungkin seorang Daniel menyukai Alena si monster buruk rupa.

Mendengar hal itu semua siswa siswi tertawa terbahak bahak.

Hahahahahahahahahahahaha

"Guys dia udah ngarep ketinggian hahahahahahaha" Elena dengan meledek.

"sudah hentikan anak-anak sekarang kalian siap-siap untuk ujian!"

"Baik buu" jawaban mereka dengan serentak.
                       

                          🎉🎉🎉

Saat Alena Pulang dengan keadaan basah kuyup, bibi pun menghampiri Alena, dan berkata.

" non Alena kenapa bisa basah kuyup begini non? Pasti ini ulah non Elena kan?"

Alena hanya menjawab dengan anggukan. Hiksss,hikksss,hikssss
Alena pun langsung memeluk bibi, bibi pum terkejut dengan sikap Alena.

Saat Alena menceritakan penolakan dari Daniel bibi pun turut sedih dan mengalihkan pembicaraan agar Alena tidak sedih lagi.

" non Alena pasti dapat nilai tertinggi kan? Dan pasti jika orang tua non Alena tau mereka pasti akan bangga"

Malam pun tiba kedua orang tua Alena dan Elena pulang, pada saat itu Alena langsung menemui mereka berdua yang sedang makan malam dengan Elena.

" pah, mah aku nilai ujianya paling bagus loh!"

" heh Alena lo gak usah sombong deh mentang-mentang lo dapet nilai bagus!"

" nilai kamu dapet berapa Elena sayang?"

" aku dapet 70 mah"

" kalau kamu?" sambil menunjuk ke arah Alena.

" aku dapet 98 mah"

" Alena, kamu dapet 98 aja bangga, pasti kamu nyontek milik temen kamu kan?"

" enggak mah"

" halah mama gak percaya! Contoh ni adik kamu walaupun dapet nilai 70 tapi dia jujur!"

Padahal sebenarnya Elena mencontek milik temanya.

Mendengar hal itu Alena sakit hati mengapa mama nya selalu tidak percaya dengan Alena.

Alena merasa serba salah, jika Alena mendapat nilai bagus di tuduh mencontek, namun jika mendapat nilai jelek dia di tuduh gak pernah belajar dan di tuduh main HP terus.

Namun sebaliknya dengan Elena jika Elena mendapat nilai bagus, Elena selalu di puji di sanjung dengan di beri hadiah padahal sebenarnya Elena mencontek, jika Elena mendapat nilai jelek Elena malah di semangatin untuk belajar lebih baik lagi.

Sampai situ dulu yaaa guys maaf agak-agak gak nyambung soalnya aku baru pertama kali buat. Dan makasih sama yang udah baca dan ngevote cerita aku🙏🙏🙏😊😊 dan jangan lupa baca dan vote cerita aku selanjutnya yah😉😉

Akankah Kesendirianku Ini Berujung Bahagia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang