CHAPTER 1

26 8 1
                                    


Namaku Veli, Jessica Velicia.Aku anak pertama dari satu bersaudara alias anak tunggal.Aku bukan anak orang kaya, aku berasal dari keluarga sederhana.Bapak bekerja sebagai guru SD dan ibuku sebagai petani biasa, bukan petani berdasi.Kalau misalnya ibuku itu petani berdasi, aku bukan lagi anak dari keluarga sederhana tapi anak orang kaya, yah khayalan tinggal khayalan.Kami tinggal di Bogor, yang katanya kota yang asri dan sejuk.

Sekarang aku kelas XI, aku sekolah di Jakarta yaitu di SMA Nusa Bangsa.Ya, sudah satu tahun aku tinggal di Jakarta, kota metropilitan yang panas nya minta ampun, yang tingkat kemacetannya sudah sampai dimana mana.Kalau ditanya aku tinggal sama siapa, aku tinggal sama banyak orang, maksudnya nge kost. Mau tinggal sama siapa coba di Jakarta, keluarga yang sedarah sama aku cuma ada dua bapak sama ibuku. Kakek? nenek? sudah meninggal, lagi pula kalaupun masih hidup mereka tinggal di bandung. Sepupu? paman? atau bibi? Aku sih ingin tinggal sama mereka, kalau ada. Sayangnya kedua orang tuaku anak tunggal, makanya dulu waktu bapak sama ibu mau nikah itu ditentang sama kakek nenekku. Namun jodoh tetap jodoh, mau di pisahin sampe kemana pun akan tetap bersama.

Aku punya sahabat, satu.Namanya Miya Anjayani, biasa dipanggil Anja. Kalau aku tanya, kenapa dia dipanggil Anja bukannya Yani atau Ani. Nah, maka dia akan menjawab  'nama Yani atau Ani itu tuh udah pasaran vel, dan gue kagak mau dipanggil dengan nama yang udah pasaran' Aku tuh kadang heran sama dia, kalau nama Yani dan Ani banyak orang yanga make, otomatis nama itu bagus dong tapi udahlah itu sih terserah dia. Sahabat aku itu cuma satu doang, yaitu si anja karna nyari sahabat itu harus cocok cocokan dulu, kalau udah klop baru deh. Kalau teman sih banyak tapi yang benar benar teman itu cuma satu. Kenapa? Karna, aku tuh tau kalau mereka cuma baik depan doang, tapi belomba lomba tancapin tombak di belakang.

Pertama kali aku ketemu sama Anja itu di toko buku, iya pas lagi aku mau beli buku, ralat.. novel maksudnya, aku bukan anak alim yang setiap saat baca buku pelajaran, hadeh amit amit lah!

Flasback on...

Saat itu kan, aku mau beli novel incaranku yang katanya udah ada di toko buku. Nah, aku langsung deh bergegas ke toko buku. Sampai di toko buku aku jadi kesal, bukan karna novel nya udah habis, masih ada memang tapi cuma tinggal satu. Lah emang kenapa?

Nah, waktu aku tuh udah mau ambil novelnya, eh ada orang yang ngambil duluan, kan bikin kesal.

" Hei, itu novel aku!" seru veli sedikit keras, namanya juga orang lagi kesal.

" Lah, gue kan megang duluan. Lagi pun lo belum bayar kan, jadi jangan klaim novel ini seenaknya!" Bantah gadis itu.

" Kamu nya jangan gitu dong, kan aku duluan yang lihat novelnya"

" Hellow.. lo cuma liat kan, nyatanya gue yang megang duluan. Dimana mana tuh, siapa megang duluan itu yang BERHAK!" seru gadis itu lagi dengan menekan kata 'berhak'.

" Teori darimana, tuh? aku gak pernah dengar" ejek veli dengan tersenyum menyebalkan.

Melihat itu, gadis tadi semakin kesal "Dih! suka suka gue lah!"

Lama veli dan gadis tak dikenal itu berdebat, sampai salah satu karyawan toko mendatangi mereka.

" Ini ada apa ya mbak?"

" Ini nih mbak itu novel kan saya duluan yang nemu, tapi langsung direbut sama dia" tunjuk veli pada gadis didepannya.

"Heh, lo ngak usah ngefitnah orang lah, kapan gue rebut novel ini dari tangan lo? ngak kan? ngak usah asal ngomong!"

" Aduh mbak, kalian jangan ribut disini. Pelanggan kami yang lain jadi terganggu"

" Yaudah mbak, mbak punya solusi ngak?" tanya veli, ia juga sebenarnya malas berdebat, buang buang waktu.

" Kalau gitu, gini aja. Mbak mbak nya satu sekolah ngak? biar kalian bisa pinjam pinjaman gitu? " saran karyawan toko itu.

" Benar juga, lo sekolah dimana?" Tanya gadis itu, kenapa ia gak kepikiran kesana ya?

" Aku? aku sekolah di SMA Nusa Bangsa. Kalau kamu dimana?"

" Sama, gue sekolah di Nusa Bangsa"

" Nah masalah kalian udah selesai kan, jangan ribut lagi ya! Saya permisi dulu" perintah karyawan toko itu dan melenglah pergi.

" Daebak! Ternyata kamu satu sekolah sama aku. kamu kelas berapa?" tanya veli excited.

" Gue kelas X Ipa 2. Nama gue Miya Anjayani, panggil aja anja. nama lo siapa ?" tanya anja sambil mengulurkan tangannya.

" Nama aku Jessica Velicia biasa dipanggil veli. Aku juga kelas X Ipa 2! wah ternyata kita sekelas ya! aku gak nyangka!" seru veli dengan senang, sangking senangnya ia sampe menggoyang goyangkan tangannya dengan keras, membuat tangan anja jadi sakit karena mereka masih berjabat tangan.

" Iya, iya. gue juga gak nyangka, tapi tangan gue bisa lo lepas gak? sakit nih!" ringisnya.

" Hehehehe, maaf ya. Aku suka lost control kalo lagi senang "

" Satu lagi, kenapa lo bicara  formal banget ya? gue ngerasa kayak gimana gitu" risih anja, berasa ngomong kasar ia kalo bicara sama veli.

" Maaf nja, cara bicara aku memang gini.Aku gak terbiasa ngomong pake lo gue " sesal veli

" Its oke, itu mah terserah lo, gue cuma tanya aja dan sedikit risih juga sih" jujurnya

" Anja, tadi kamu bilang kamu kelas X Ipa 2 kan? tapi kok aku gak pernah liat kamu ya?" tanya veli heran. gimana ia gak heran, sekolah udah mulai hampir satu minggu tapi ia gak pernah lihat anja sama sekali, kalo masih satu hari sih, bisa saja. Karna veli belum hapal semua wajah teman sekelasnya.Lah ini satu minggu, tentu veli udah hapal dong wajah teman temanya, ia juga gak punya penyakit pelupa.

" Oh itu, ya jelas lo ngak pernah liat gue. Kemaren gue lagi sakit, jadi ngak sekolah tapi besok gue udah masuk kok" jelas anja

" ohhhh syukurlah. Aku senang sekali kamu masuk!" ucap veli bahagia, kenapa? jelas karna selama satu minggu ini ia gak ada teman duduk, bukan itu aja temanku ngobrol pun ngk ada. Ke kantin aja veli cuma sendiri, pokoknya hidup veli miris sekali satu minggi itu.

" Kenapa? " heran anja

" Iya senang, kalo kamu masuk sekolah kan, aku jadi ada teman duduk" jelas veli

" Yakin, alasannya cuma itu?" tanya anja sambil bersandar ke rak buku di sampingnya. Gak mungkin aja alasanya cuma itu, tapi dia kelihatan senang banget.

" Engak sih, kalo kamu masuk sekolah aku jadi ada teman. Teman ngobrol, kekantin banyak lah" tambahnya

" Lah, emang selama ini gak ada teman sekelas kita yang cakapin lo?" tanya anja bingung terlihat dari nada suaranya juga kerutan di dahinya.

" Ya ada, tapi cuma sekedar aja"  ujar veli lesu, ia menundukkan kepalanya.

" Utututu kacian... tapi lo tenang aja gue mau kok jadi teman lo bahkan gue mau jadi sahabat lo!" seru anja

" Makasih anja, kamu terbaik lah" ucap veli dan langsung meluk anja.

" Yaudahlah ayo kita ke kasir buat bayar nih novel" ajak anja sambil berjalan dengan merangkul veli menuju kasir.

*****

Suka gak sama ceritanya?
I hope you like it.

Jangan lupa like and coment!

Fuckgirl??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang