Seorang gadis sedang berdiam diri didepan mading sekolahnya, dari tadi ia hanya memandang orang orang didepanya yang berdesak desakan demi membaca tulisan yang tertempel di mading tersebut guna untuk mengetahui kelas mereka.Yup, masa libur telah berakhir dan sekarang semua siswa menyambut ajaran baru. Tak terkecuali diriya, ia sebenarnya sangat ingin mengetahui kelasnya ada dimana dan kelas berapa. Tapi ia malas harus berdesak desakan sama orang, toh nanti juga bakalan sepi. Gadis itu Veli, Jessica velicia.
"WOI, ngapain lo diam kek patung di situ?" Teriak seseorang sambil menepuk bahu veli.
Veli yang sedang asik melamun pun, terkejut. Ia kesal, sangat kesal. bukan karna dirinya terkejut tapi karna lamunan jadi buyar, padahal tadi ia hampir saja dicium sama Kim myung soo eh jadi gagal, kan kampret!
" Ih kamu tuh ya ja, kalo mau ngagetin bilang dong! Padahal dikit lagi aku mau di cium sama pacar aku, kim myung soo, eh jadi gagal kan!" omel veli panjang kali lebar.
" Eh pea! Mana ada orang yang mau ngangetin bilang dulu, entar yang ada lo gak kaget! Trus ni yah, halu lo ketinggian ntar jatuh lo yang mewek" sewot anja gak terima.Lagian siapa suruh veli ngelamun, kan ia jadi ada niat buat ngagetin.Seandainya veli tadi kagak ngelamun, ia mah gak ada niat buat ngagetin.
" Dih! Suka ku lah, kok kamu yang sewot! Kim myung soo aja yang jadi objek lamunanku gak komen" cibir veli kesal.
" Sehabis libur, lo kok tambah nyebelin ya? Terus, jelas kim myung soo gak komen, dia aja gak tau lo lagi ngelamunin dia"
" Ih, yang tambah nyebelin aku ato kamu? kayaknya kamu deh" ejek veli
" Udalah, gue malas debat ama lo. Yang waras mah ngalah aja" Anja langsung beranjak pergi dari sana menuju kelasnya. Ya, ia sudah tau ia kelas berapa, karna tadi ia sempat meminta temanya buat memfoto daftar nama dan kelas yang ditempel dimading.
" Idilih gii milis dibit imi li. Ying wiris mih ngilih iji" cibir veli tak lupa dengan menye menye. Veli melihat kesamping tempat anja tadi berdiri, dan orang yang dicari tidak ada. Ia sudah ditinggal. Ia tak sadar bahwa anja gak ada lagi di sampingnya.
" Woi! Anja kampret, tungguin aku" Teriak veli cukup keras karna jaraknya dengan anja sudah lumanyan jauh dan membuat orang orang yang ada di sekitarnya menatapnya sinis, tapi Veli tetaplah veli, ia akan cuek terhadap hal yang menurutnya tidak penting.
" Kamu kok, tinggalin aku sih!" Veli kesal, masa anja tega tinggalin dia. Sahabat macam apa tuh?
" Terserah gue lah, mau gue tinggalin lo kek, mau enggak kek , ya suka suka gue!" Benar benar si anja, emang sahabat kampret. Liat saja ia akan balas dendam nanti, veli gak terima diginiin.
"Oh iya, kok kamu udah pergi, kamu udah liat kelas kamu ya?" Tanya veli heran.
" Udah, gue tadi minta teman gue fotoin"
" Ohh, jadi kamu kelas berapa? aku juga kelas berapa? kita masih sekelas kan? Semoga aja kita masih sekelas ya Ja" harap veli, ia malas kalo harus cari teman lagi kalo ia gak sekelas sama Anja.
" Gue kelas XI Ipa 1 dan ya,kita masih sekelas"
" Yes, ternyata kita sekelas.Aku senang banget, nanti kita sebangku ya ja, ya ya ya!" pinta veli melas.
Melihat itu, Anja tersenyum licik. Ia akan main main sebentar dengan veli, Anja kangen menjahili sahabatnya yang satu ini.
" Ahk, gue ga mau! Gue dah bosen sebangku sama lo!" Tolak anja. Ia semakin tersenyum lebar saat melihat wajah cemberut veli, bibirnya yang maju beberapa senti membuat wajah Veli terlihat lucu. Anja terkekeh dalan hati, memang menjahili veli adalah hiburan tersendiri buatnya.
" ihh, kamu kok gitu sih ja.Kamu kok jahat banget sama aku, aku kan sahabat kamu, kamu mau ya sebangku sama aku" pinta veli semakin melas ditambah wajahnya yang mayun.
" Hahahaha oke oke.Lagian tadi gue bercanda kok, lo nya aja yang nganggap serius" Tawa anja meledak saat melihat wajah veli yang melas sekaligus mayun.
" iih, Kamu mah gitu sama aku. Aku males ah temenan sama kamu" Veli ngambek, ia berjalan cepat mendahului anja. Anja yang tertinggal terkekeh geli malihat sikap veli.Bukannya marah karna perkataan Veli tadi, ia malah tersenyum geli, karna ia tau perkataan veli tadi tidaklah sungguh sungguh,mana mungkin veli tidak nau temenan lagi samanya.Veli tadi asal bicara karna lagi kesal aja.
Anja berlari menghampiri veli yang sudah cukup jauh didepannya, Ia merangkul sahabatnya itu saat ia sudah disamping veli.
" Veli cantik, maapin gue ya. Gue gak akan ulangi lagi, gue janji" ujar Anja di imut imutkan.
" Hmm, aku maapin gak ya?" Ia sok sok berpikir dengan jari telunjuknya ada didagu. Veli melirik anja dengan ekor matanya, ia ingin tau bagaimana reaksi sahabatnya itu saat ini. Dan ya, anja sudah memasang wajah juteknya. Ini nih yang ditunggu tunggu veli, ia memang sedang melaksanakan balas dendamnya.
" Oke deh! aku maapin" putus veli akhirnya setelah puas melihat wajah jutek sahabatnya itu.
" Maacih veli ku sayang" Veli bergidik geli, kalau anja sudah seperti ini, ia akan susah buat di sembuhin. Kayak penyakit aja.
" Ya udah yok, kita kekelas kita" ujar anja lagi dan jangan lupa, bahwa ia masih berbicara dengan lebay. Bayangin aja banci yang lagi ngerayu om om, nah seperti itulah anja saat ini.
" Iwh, jijik kali aku dengar kamu ngomong kayak gitu, sekali lagi kamu ngomong kayak gitu, aku bener bener bakalan gak mau lagi temenan sama kamu!" Peringat veli tegas, ia jijik sekaligus malu kalau anja sudah bersikap lebay seperti itu.
" Yah, lo mah gak asik! Ngomong kek gitu, ada serunya loh. Kalo gak percaya coba aja" Anja gak bohong, memang benar kok saat ia ngomong kek gitu ada serunya, dan karena itulah ia jadi terbiasa ngomong kek gitu. Tapi gak setiap saat juga ia ngomong kek gitu, pada saat saat tertentulah. Kan gak lucu pas lagi serius serius ia berbicara lebay, bukannya jadi lucu eh yang ada dia nanti kena timpuk kaos kaki busuk.
" Gak makasih, aku masih waras" datar veli, gila aja kalo ia sempat ngomong kayak gitu, membayangkan saja sudah membuat veli bergidik ngeri, apalagi kalo beneran. Ih amit amit lah!
" Terserah lo aja. Kita dah sampai kelas ni, kita mau duduk dimana?" tanya anja, Ia mengedar kan pandanganya melihat tempat duduk yang masih kosong dan yang membuatnya nyaman. Nyaman dalam artian tidak didepan dan tidak dibelakang.
" Tempat biasa aja lah, aku dah nyaman duduk seperti itu" Tempat biasa maksudnya tuh, tempat duduk waktur mereka masih kelas X.
" Oke!"
Mereka berdua langsung berjalan ke bangku ketiga dari depan dan baris ke empat dari pintu, dekat jendela lah. Tau kan?
Veli duduk paling pinggir dekat kaca dan anja duduk disampingnya.Dikarekan sekarang baru mulai ajaran baru, jadi proses pembelajaran tidak menentu. Seperti biasa para anggota osis akan melatih murid baru dibantu panitia Mos, sedangkan guru guru lagi rapat sekaligus bernostalgia, maksudya nge gosip.
Dan ada juga guru guru yang rajin masuk kelas, memang bukan mengajar tapi sekedar perkenalan dan mendekatkan diri pada siswa siswinya, biasanya sih guru seperti itu ya wali kelas. Sama hal nya di kelas XI ipa 1, wali kelas mereka sudah masuk sedari tadi.
*****
Gimana? Masih betah baca gak?
Bagi yang masih betah, author ucapkan makasih...Memang ceritannya belum seru, aku juga rasa gitu..
Ya bagaimana lagi, ini masih awal aja. Nanti part berikutnya aku usahain tambah seru deh...
Aku nanti bakal munculin tokoh cowoknya..
Makasih buat yang udah mampir dan baca cerita aku, walaupun gaje tapi maklumin aja lah..
Aku juga baru pemula kok, tapi para readers hargain dong. yeah, walaupun ceritanya gaje tapi buatnya susah loh,,,,
Jangan lupa vote and coment
Dan seperti biasa I hope you like my story..
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckgirl??
Teen FictionDon't copy my story!!! Biar pun di selalu disebut sebut fuckgirl sama orang orang disekitarnya bahkan sahabatnya sendiri sering kali menyindirnya, nyata nya seorang Jessica Velicia tidak akan pernah peduli akan hal itu. Bukannya dia tidak marah, seb...