• 012 •

3.6K 510 76
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jeno tengah berjalan menuju aula teater saat dia mendengar seseorang meneriaki namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno tengah berjalan menuju aula teater saat dia mendengar seseorang meneriaki namanya.

"JENO!"

Jeno dengan cepat mencari sumber suara itu hingga dia melihat Haechan berlari ke arahnya lalu menubruknya. Jeno bingung. Kerasukan apa Haechan sampai tiba-tiba datang dan memeluknya seerat ini. Apa dia sesenang itu melihat Jeno datang?

"Apa pria itu masih berdiri di sana?" Tanya Haechan dengan wajahnya yang masih dia tenggelamkan di dada Jeno.

"Siapa?"

"Ituuu, pria tinggi yang berdiri di depan aula. Apa dia masih di sana?"

Jeno mengedarkan pandangannya ke sekitaran aula. Ah, mungkin dia yang Haechan maksud. Pria tinggi berambut blonde.

"Masih. Memangnya kenapa?"

"Dia menakutkan. Kalau kau terlambat barang beberapa menit saja mungkin aku sudah diangkut masuk ke dalam mobilnya."

"Dia mau berbuat kurang ajar padamu?! Tunggu di sini. Aku akan memberinya pelajaran."

Haechan semakin mempererat pelukannya saat dia merasa tubuh Jeno menegang. Kalau pelukannya dilepas mungkin pria itu akan segera berlari menghajar Eric.

"Kita pulang saja, Jen."

"Tidak bisa. Aku harus menghajarnya agar dia tahu dia tidak boleh bermain-main dengan apa yang sudah menjadi milik orang lain."

Haechan mendongakkan kepalanya ke atas menatap Jeno.

"Aku tidak mau berurusan dengannya, Jeno. Biarkan. Kita pulang sekarang ya ya..." Kata Haechan sambil menekuk bibirnya ke bawah. Kalau sudah seperti ini Jeno bisa apa.

"Baiklah, kita pulang sekarang. Tapi sampai kapan kau mau memelukku? Kita tidak bisa berjalan seperti ini ke terminal."

Haechan langsung melepaskan pelukannya dan berdehem. Kalau diingat-ingat lagi memang baru kali ini dia melemparkan dirinya pada Jeno. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak berkontak mata dengan Jeno.

Menghindari kontak mata dengan Jeno, Haechan justru bertatapan dengan Eric. Walau Haechan tidak melihat muka pria itu dengan jelas, Haechan bisa merasa bahwa Eric tengah menyeringai kepadanya membuat dia bergidik ngeri. Tangannya refleks memegangi lengan jaket Jeno dan mendekatkan tubuhnya ke arah pria itu.

Jeno yang juga melihat Eric langsung merangkul Haechan dan membawa wanita itu jauh-jauh dari sana.

"Dia pemeran utamanya, Jen. Aku membuat kostum untuk dia pakai sebulan dari sekarang."

"Itu artinya kau akan sering bertemu dengannya, Chan. Apa tidak ada orang lain yang bisa menggantikanmu?"

Haechan menggelengkan kepalanya dengan bibir yang ditekuk ke bawah.

How to Say 'I Love You' - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang