"Jangan lupa makan"
-Kuping
____________
Yuna yang memang sedang kesal mengeluarkan handphone-nya lalu memainkan game agar ia lupa bahwa perutnya kelaparan. Ingin pergi ke kantin tapi kondisinya tidak memungkinkan. Jadi ia tahan.
Gadis yang berada disebelahnya menutup novel-nya dan membuka earphone-nya lalu sedikit kaget saat ada seorang gadis jangkung sedang berkomat-kamit saat bermain ponsel disampingnya.
Kruyukkk
Bersamaan sehabis perutnya berbunyi Yuna membanting pelan ponselnya keatas meja, membuat gadis lainnya terlonjak dan itu dapat Yuna lihat dari sudut matanya.
Yuna segera berbalik berhadapan dengan gadis itu. "A-ah maaf! Gak sengaja bikin kaget!" Yuna sedikit membungkuk dan telapak tangannya ia satukan.
Gadis berkacamata itu bingung. "Eh gakpapa. Cuman, jangan berisik nanti ditegur," katanya sambil mengedipkan mata lucu.
"Oh...iya deh kalo gitu." Yuna menghela nafas mengubur wajahnya pada tangan diatas meja.
Kruyukkk
Gadis berkacamata itu geleng-geleng kepala. Lalu memerhatikan sekeliling sebelum akhirnya mengeluarkan sebuah roti dari saku seragamnya. Dia menepuk pundak Yuna yang membuat gadis jangkung itu menoleh.
"Nih, lapar kan?"
Mata Yuna langsung berbinar dan tanpa aba-aban langsung menyambar roti rasa coklat itu.
"Yeay, makasih. Tau aja lagi lapar," ucap Yuna tanpa dosa.
"Bunyi perut kamu lebih kedengeran dibanding cewek-cewek yang lagi gosip di belakang sama." Gadis itu menunjuk beberapa siswi yang sedang mengobrol sambil sesekali menatap kearah mereka.
Saat siswi itu sadar Yuna melihat mereka, mereka langsung terlihat panik namun mencoba untuk tenang. Yuna menghela nafasnya pelan.
"Gak dimana-mana cewek emang suka ghibah ya," ucap Yuna pelan. Sudah terbiasa menjadi bahan perbincangan.
"Kenapa gak ke kantin aja kalo laper?" tanya gadis itu mengalihkan topik.
Yuna menggeleng dengan mulut penuh. "Emergency, kapten. Diluar gak aman. Btw makasih rotinya." Yuna sekarang fokus untuk makan diam-diam agar tidak ketahuan oleh penjaga, bisa-bisa dia diusir.
"Pfft, no problem, yang penting jangan sampe ketauan pengawas," katanya.
"Iya tau, hehe."
"Shin Yuna?" Yuna menaikan alisnya.
Gadis itu menunjuk sebuah nama di bajunya. Ah, nametag nya. Yuna menyipitkan matanya melihat nametag gadis itu.
"Shin Ryujin," gunamnya sambil tetap mengunyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐍𝐨𝐭 𝐀 𝐋𝐢𝐚𝐫「YuLia/YuJisu」[END]
Fanfiction[16+] 𝘾𝙝𝙤𝙞 𝙅𝙞𝙨𝙪, atau yang akrab dipanggil 𝙇𝙞𝙖 terkenal karena ia orang yang baik, ramah dan katanya tidak pernah berbohong. Tapi ada satu waktu dimana ia juga harus menyembunyikan kebenaran demi kebaikan kan? Warning! • GxG • Semi-Baku...