1

4 1 0
                                    

Pagi itu adalah yang cerah seperti biasanya.

Lita bangun sedikit cepat lalu bersiap siap ke sekolah sedikit pagi karena ada urusan OSIS yang harus dia lakukan di karena kan hari ini adalah hari pertama MPLS untuk murid murid baru.

Lita berjalan keluar dari mobil sambil melambaikan tangan ke Pak Mamat yang merupakan sopirnya.

Violita kharisma seorang siswi unggulan dari SMA SMADA, mampu memainkan berbagai jenis alat musik dari moderen hingga tradisional membuat nya menjadi ketua ekskul musik sejak masih kelas 10, pintar dalam semua mata pelajaran dan salah satu anggota OSIS yang di gadang-gadang sebagai calon ketua OSIS terkuat tahun ini.

Paras nya yang cantik menambah kesan tersendiri ketika bertemu dengan nya.

Meski begitu dia terkadang suka lupa terhadap hal hal kecil.

"Duh dimana yah kunci nya, seingat ku sudah ku taruh di tas deh." guman Lita ketika sedang mengacak acak isi tas nya sambil berdiri di depan ruangan alat musik.

"Ah ini dia  kunci nya" sorak gembira Lita ketika menemukan kunci yang di carinya.

Lita pun membuka pintu ruangan alat musik itu, dia sedang mengecek alat-alat  yang akan di pakai oleh ekskul musik untuk tampil dalam pertunjukan seni dalam acara MPLS.

"Hmm hmm semua alatnya lengkap dan siap di pakai kapan saja".

Setelah selesai dengan urusan nya, Lita pun segera keluar dari ruangan masik.

Dia menuju ruang OSIS untuk menyusun random acara pada hari ini.

Saat sedang berjalan menuju ruang OSIS, dia berpepasan dengan seorang siswa yang belum pernah dia liat sebelum nya.

"Siapa anak itu? Anak baru? Hmm tapi lambang kelas nya, kelas 11? Anak pindahan? Rajin banget datang jam segini, udah gitu mukanya kaya mayat hidup, datar banget"

Guman Lita dalam hati nya, karena mungkin jika terdengar oleh anak itu akan merepotkan pikirnya.

*****
Lita sampai di ruang OSIS yang ada di lantai dua gedung sekolah nya.

"Lita.. pagi, pagi banget datang nya."

Tegur seorang siswi dengan senyum manis nya, yang sudah berada di dalam ruang OSIS saat Lita membuka pintu.

"Pagi juga Bilqis." balas Lita menyapa gadis itu dengan senyum nya yang tak kalah manis, membuat siapa pun yang melihat nya pasti ingin mencubitnya karena gemas.

"Bil, kmu tdi ada liat murid pindahan ke mayat hidup gak?."

"Murid pindahan kaya mayat hidup? Maksudnya."
Bilqis bertanya balik karena tak mengerti maksud pertanyaan teman nya itu.

"Iya, tadi aku pas kesini sempat papasan sama orang,  kayak nya murid baru deh, cuma muka nya datar banget kaya mayat hidup."

"Murid baru? Jam segini? Rajin banget, mau jadi penjaga sekolah apa? Kalau bukan karena tugas OSIS aja, gua gk mau turun sepagi ini Lit."

Jawab bilqis heran sembari merapikan kertas berisi random acara hari ini.

Sementara itu Arvin si murid baru yang di bilang mirip mayat hidup oleh Lita sedang menunggu di depan kantor guru.

"Apa aku kepagian?" guman Arvin sambil melihat jam tangan nya yang menunjukan pukul 06:30, yah ini memang terlalu pagi sih.

Arvin pun masih menunggu di depan kantor guru yang entah sekarang sudah berapa lama dia menunggu, dari yang sekolah masih sepi sampai mulai sedikit ramai, mungkin julukan penunggu sekolah memang cocok untuk Arvin.

Simponi KecilmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang