3

11.2K 1.2K 222
                                    

Silahkan like dan komen, jangan lupa di follow dan juga follow ig:yulia_lia_carolina. Makasih.

***
Gideon tersenyum sambil memandangi ponselnya. Dia tersenyum saat melihat foto Cindy yang imut. Senyuman Cindy mengalihkan fokusnya dan Cindy itu benar-benar cantik.

"Kau kenapa nak?" Tanya Erine saat melihat Gideon senyum sendiri.

Gideon mengangkat kepalanya dan melihat mama,papa dan Atala sedang memandanginya. Wajah Gideon yang sedang tersenyum langsung berubah datar dan dingin.

"Kau sakit ya?" Tanya Atala sambil meraba kening Gideon

"Singkirkan tanganmu" Ucap Gideon datar.

"Jangan sampai kau berulah, papa akan menghajarmu" Ucap Antolin dengan meninggikan sedikit suaranya.

"Sayang, Gideon tidak akan berulah". Erine segera memeluk suaminya itu. Erine takut jika Antolin sudah marah pada anak-anaknya dan jika Antolin emosi yang bisa meredamnya hanya pelukan Erine.

"Makanya pa jangan terlalu keras dengannya soal jodoh nanti dia gila" Ucap Atala
"Aku ingin segera dinikahkan dengan Devi".

"Tiga bulan lagi pernikahanmu dengan Devi dan saat itu juga adikmu ini akan menikah juga". Antolin menatap tajam ke arah Gideon.

"Terlalu lama pa, Devi sudah duluan hamil jika begitu". Atala melirik tajam ke arah Gideon. Karena Gideon pernikahannya harus di tunda dengan Devi

"Menikah saat hamil tidak akan masalah" Ucap Antolin.

Atala kesal, dia keluar dari ruangan dengan wajah kesal. Gideon juga ikut kesal dan dia menyusul Atala meninggalkan ruangan.

Erine terlihat sedih, dia tidak suka jika anak-anaknya begini.
"Jangan terlalu keras dengan mereka Antolin, mereka anak-anakmu. Kau mau setiap kali bertengkar terus mereka". Erine terlihat kesal pada suaminya itu.

"Sayang, mereka jika tidak di keraskan maka mereka akan lemah".

"Gak ada hal seperti itu Antolin, kau memang berhati batu" Ucap Erine. Dia segera beranjak berdiri hendak meninggalkan Antolin tapi Antolin menahannya. Tatapan mata Antolin tajam dan Erine terdiam. Dia kembali duduk dan hanya bisa menahan rasa kesalnya.

***
Cindy sedang bersantai di kamar kosnya sambil nonton film Korea. Ponselnya berdering dan ternyata Gideon yang menghubungi. Gideon melakukan panggilan video karena dia lebih suka melihat wajah Cindy secara langsung.

Cindy yang sedang tidak ingin di ganggu tidak menjawab panggilan Gideon. Jika sudah nonton film Korea maka tidak boleh ada yang menganggunya.

Cindy tidak menyadari jika di sana Gideon menahan emosinya karena Cindy tidak menjawab panggilannya.

Gideon melempar ponselnya hingga berderai dan Jose yang membereskannya.
"Arggh, aku harus bisa menemui gadis itu. Dia pikir dia siapa, tidak menjawab panggilanku". Ucap Gideon kesal.
"Tenang tuan". Jose berusaha menenangkan Gideon.

"Cari di mana tepatnya gadis itu berada, aku akan menemuinya".

Jose segera melaksanakan perintah Gideon, Gideon tidak ingin mendengar bantahan. Apapun yang dia inginkan harus segera tercapai.

Gideon mengambil sebatang rokok dan mulai menghisapnya. Dia berjalan ke arah bar kecil di kamarnya dan mengambil segelas brandy. Gideon memang bisa mendapatkan gadis manapun untuk memuaskannya walaupun dengan cara paksa tapi berbeda dengan Cindy.

Ada hal yang membuat Gideon penasaran dengan Cindy dan dari awal melihat Cindy, dia langsung tertarik.

Gideon menenggak brendynya dengan sekali teguk kemudian mengisi kembali gelasnya. Baru kali ini Gideon penasaran dengan seorang gadis yang berada sangat jauh darinya.

TAKE ME OUT (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang