Happines

17 3 16
                                    

Tittle : Happines

Author : Acrilyant a.k.a Jung Hee

Cast (s) : Choi Minho SHINee | Choi Sulli f (x)

Genre : Romance

Leght : Ficlet

 

ONLY MINHO POV

Kesetiaan dilambangkan dengan burung merpati, lalu kebahagiaan? Lambang apa yang pantas untuk sebuah kebahagiaan. Jawabannya adalah cinta, cinta yang tetap bertahan hingga akhirnya menemukan pelabuhannya. Cinta yang sudah dewasa dan cinta yang kembali pulang ke rumahnya.

“ Oppa kita tidak akan mungkin bisa bersama? Banyak perbedaan diantara kita.”

“ Misalnya?”

“ Aku adalah anak dari seorang sopir dan Oppa adalah anak dari majikan Appa ku.”

Aku selalu mendengar alasan itu, selalu menjadikan perbedaan status keluarga sebagai alasan ia menolakku. Choi Sulli yeoja yang akan selalu ada di dalam hati ku karena tanpa sadar dia telah membuat hidup ku berubah, tanpa ia sadari dirinyalah yang membuat semua yang buruk menjadi sangat indah.

“ Choi Sulli, apa sekarang kita sudah bisa bersama?” Gumam ku saat aku ada di tempat kerja ku.

Aku kini bekerja untuk sebuah perusahaan besar, memang dulu ini adalah milik keluarga ku namun kini perusahaan ini telah berpindah kepemilikan. Keluarga ku menjual semua saham perusahaan untuk membayar hutang pada bank. Kini aku bekerja sebagai seorang  Office Boy  dan aku baru saja selesai membersihkan kamar mandi.

“ Choi Minho, tolong buatkan teh untuk Shin  sajangnim  dan langsung antarkan ke ruangannya!” Perintah kepala  Office Boy  di kantor ini.

Aku segera melaksanakan tugas ku, membuatkan teh dan mengantarkannya ke ruangan yang dimaksud. Ruangan yang dulu menjadi ruangan kerja  Appa ku kini telah berpindah tangan, aku melangkahkan kaki ku menuju ruangan itu melewati meja sekertaris yang ada di depan. Namun langkah ku langsung terhenti ketika aku menyadari siapa sekertaris yang duduk manis dan fokus pada layar komputernya itu.

“ Choi Sulli?” Gumam ku.

Mata kami bertemu, aku kembali bisa menatap mata indah itu. Mata yang berbeda dari mata yang lain, mata yang akan ikut tersenyum ketika bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman. Mata yang menyalurkan kehangatan dan kebahagiaan kepada orang yang melihatnya.

“ Oppa?” Panggilan itu sangat ku rindukan.

“ Oppa  sedang apa di sini?” Tanyanya.

Dia mengamati ku dari atas hingga bawah dan langsung kembali ke mata ku lagi, matanya mengisyaratkan adanya kekhawatiran. Aku hanya mengatakan bahwa aku akan menjelaskannya nanti karena aku harus segera mengantarkan minuman yang dipesan oleh pimpinan. Dengan kata lain aku membuat janji makan siang dengannya, dengan Choi Sulli yeoja yang ku cintai dari dulu hingga sekarang.

Saat makan siang, aku dan Choi Sulli bertemu di kedai depan kantor, kenapa tidak memilih makan di kantin? Karena aku harus lebih berhemat lagi maka aku memilih untuk makan di tempat dengan harga yang terjangkau.

“ Oppa, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Oppa justru menjadi  Office Boy?” Tanya Sulli.

“ Aku sudah tidak seperti dulu lagi, kini Choi Minho sudah tidak memiliki harta yang melimpah dan lihat apa pekerjaan ku sekarang ini!”

“ Orang tua  Oppa?”

“ Appa  sudah meninggal dan kini  Eomma  sedang sakit.”

Sulli langsung terdiam begitu mendengar penjelasan ku, jika dilihat dari penampilan kami sekarang ini bisa dibilang akulah yang tidak pantas untuknya. Kini penampilan Sulli sudah sangat jauh berbeda, dia bukan Sulli yang dulu lagi secara penampilan.

“ Sekarang aku merasakan perasaan mu dulu.” Ucap ku.

“ Eoh?”

“ Aku tahu saat kamu mengatakan bahwa kita tidak mungkin bersama karena adanya perbedaan diantara kita. Itu lah yang aku rasakan kini, aku merasa bahwa kita memang berbeda. Aku hanyalah  office boy  dan kamu adalah seorang sekertaris.”

“ Oppa  salah! Saat itu aku yang terlalu bodoh, aku tidak pernah bisa melihat cinta  Oppa  yang besar karena aku selalu melihat perbedaan status kita saja. Namun kini aku menyadari bahwa cinta tidak bisa dibatasi dengan sebuah status.”

Cinta tidak bisa dibatasi dengan sebuah status? Sekarang kata-kata itu yang ku dengar dari Sulli, kata-kata yang seharusnya dia ungkapkan saat pertama kali aku menyatakan perasaan ku padanya dulu. Lalu apakah sekarang dia masih akan tetap menolak ku saat dia mengatakan cinta tidak bisa dibatasi oleh status.

Apakah sumber kebahagaiaan ku ini mau menerima ku walau kini aku lah yang tidak pantas untuknya? Dia adalah kebahagiaan ku walau pun selama ini aku hanya bisa membayangkan wajahnya tanpa bertemu dengannya secara nyata. Kini dia ada di hadapan ku dan aku ingin dia menjadi kebahagiaan yang nyata bagi ku.

“ Perasaan ku masih sama seperti yang dulu, aku masih menganggap mu sebagai sumber kebahagiaan ku, lalu apakah kamu masih mau menerima ku? Menerima cinta ku?” Tanya ku.

Keadaan menjadi sangat hening, aku menunggu jawaban darinya. Aku menantikan jawaban atas pernyataan cinta ku.

“ Dari dulu aku juga mencintai mu  Oppa. aku selalu mencintaimu hingga ini, aku yang menyadari bahwa diri ku dulu terlalu bodoh menolak cinta yang tulus dari mu. Mianhae!"

“ Tidak ada yang perlu dimaafkan karena kini kebahagiaan ku telah datang. Kebahagiaan ku telah ada di dalam rengkuhan ku dan itu lebih dari cukup.”

Kami sama-sama menyadari kebodohan kami dan itu yang membuat cinta kami semakin dewasa dan membawa kami menuju sebuah kebahagiaan. Kini aku dan Choi Sulli telah mendapatkan kebahagiaan kami, mendapatkan cinta kami yang telah kami pertahan kan. Choi Sulli adalah kebahagiaan ku dan aku akan menjadi kebahagiaan untuk Sulli selamanya.

FIN

ONE-SHOT (SULLI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang