2.penjelasan

6 0 0
                                    

Aku melihat kedua orang tuaku berlumuran darah. Tidak, mereka tidak mati!

Tapi mereka lah yang mematikan seseorang yang berada di depan mereka dengan wajah yang sudah hancur dan luka sayatan yang ada dimana-mana.

***
Seketika tubuhku menegang menyaksikan kejadian itu. Aku berharap kejadian ini hanyalah sebuah mimpi buruk yang sampai kapanpun tak akan pernah terjadi.

Tapi harapanku pupus ketika ayahku memangil namaku dengan sedikit bergetar.

"C-civa ini tidak seperti yang kau bayangkan." Ucap Stevan

Stevan mencoba menghampiri Civa dengan penuh kehati-hatian, dan......

" JANGAN MENDEKAT!" Teriak Civa.

Stevan seketika menghentikan langkahnya setelah mendengar teriakan anak sulungnya tersebut.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Civa tiba-tiba.

"I-ini tidak seperti yang kau bayangkan nak." Sahut sang ibu yang dari tadi diam karna dia juga ikut terkejut dengan kedatangan Civa.

"Apa yang kalian lakukan?" Ulang Civa dengan mengunakan wajah datar dan suara dinginnya.

"Ayah hanya membunuhnya, apakah itu salah(?)"

"Membunuhnya? Itu tidak salah kok. Karena dengan membunuh seseorang bisa membuat kebahagiaan tersendiri di dalam diri kita." Jawab Civa

Kedua pasangan yang sudah berumur itu cukup terkejut mendengar jawaban dari anak sulung mereka. Tentu saja mereka tidak menyangka anak mereka akan memberi jawaban seperti itu.

"C-civa tidak jijik dengan kita? Civa tidak membenci kita, karna kita seorang pembunuh." Ujar stevany, selaku ibu dari civa.

HAHAHAHHAAHHAAAA

Tiba-tiba Civa tertawa terbahak-bahak, dijamin siapa saja yang mendengarkan tawanya akan merasa takut dan ngeri.

"Kenapa aku harus merasa jijik dengan kalian. Selama ini aku selalu mengharapkan tumbuh di keluarga pembunuh dan kanibal." Jelas Civa

Civa pun melangkah mendekati mayat wanita itu, dia mengambil pisau yang tergeletak di sampingnya.

Dan ctasss

Pisau itu menusuk mata kiri sang mayat, dengan pelan-pelan dia mencabut mata itu dengan ekspresi senang(?)

Entah dia menikmati ketika darah terus keluar dari belah mata mayat itu.
Atau dia terlalu senang karena harapannya yang dari lama dia dambakan akhirnya bisa terwujud.
Atau dua-duanya benar(?)

Darah membanjiri tangan serta tubuhnya, bola mata itu sudah tertancap di pisau yang ia genggam. Diarahkan nya pisau itu kemulut nya dan.........hap.......

Kres....kres....kres....

Bunyi yang keluar dari mulutnya saat bola mata itu dikunyah nya.

Kalian ingin tau rasanya?
Rasanya sangat enak, menyegarkan, dan membuat kita ketagihan.

Aku kembali mengulang kegiatan itu di mata kanannya.
Asin, amis, gurih, dan sedikit pahit. Yang paling ku suka adalah teksturnya. Kenyal dan lembut, sangat enak kalian harus mencobanya!

Setelah selesai dengan kegiatan "mari memakan bola mata manusia" aku pun langsung keluar dari kamar itu tanpa mengucapkan satu patah kata pun.

Hanya dengan dua bola mata aku sudah kenyang, Sudahlah aku mau melanjutkan tidurku.

TBC.....

Terimakasih bagi kalian yang udah mau baca cerita aku ini, terus dukung author ya dengan cara vote dan kasih masukan lewat komentar.

Pai~pai~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK HEARTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang