BAB V - APA KAU TIDAK LELAH?

50 7 0
                                    

-They ruined me, They took it all even my last hope-
-Say ya! I couldn't show my face I didn't want anyone to find out bruises all over me-

"Ti-tidak, ja-ngan." Tolak hwanwoong takut-takut, takut perawat ruang kesehatan menyadari luka-lukanya dan melaporkannya pada orang tuanya.

"Tidak apa, perawat ruang kesehatan sudah pergi. Aku akan membantumu mengobati lukamu." Tawar suara itu lagi.

Akhirnya Hwanwoong mengangkat kepalanya melihat siapa pemilik suara berat sedalam gua itu.

"K-Kim Geonhak?" Hwanwoong yang terkejut karena orang yang paling ditakuti disekolahnya membantunya lagi.

Geonhak ditakuti karena memasang tembok yang sangat tebal hingga sulit untuk didekati, Ia terlihat galak dan menyeramkan, banyak rumor miring tentangnya, tidak ada yang berani mendekatinya. Bahkan baru-baru ini banyak rumor mengatakan dia bergabung dengan para penindas disekolahnya dan menjadi penindas yang paling ditakuti. Geonhak sudah membantu Hwanwoong dua kali, kemarin dan hari ini, jadi citra Geonhak dimatanya sudah tidak buruk lagi. Tidak mungkin penindas di sekolahnya membantu orang yang ditindasnya bukan?

"Iya ini aku." Ucap Geonhak.

"-ayo." Lanjutnya mengemasi barang Hwanwoong dan membantunya berdiri.

Setelah selesai mengobati luka Hwanwoong, Geonhak dan Hwanwoong diam sejenak di ruang kesehatan karena Hwanwoong masih mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk pulang.

"Ini." Geonhak menyodorkan air mineral yang dia ambil dari dispenser ruang kesehatan kepada Hwanwoong.

"Terima kasih." Hwanwoong yang meminumnya perlahan karena masih merasakan sakit diseluruh badannya.

"..." mereka sama-sama diam hingga Geonhak memecah keheningan tersebut. "Apa kau tidak lelah?" tanyanya.

"Le-lah?" Tanya Hwanwoong yang bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Geonhak, pasalnya dia lelah dengan banyak hal.

"-ditindas." Lanjut Geonhak sedikit berbisik pelan, takut-takut menyakiti Hwanwoong.

"A-apa yang bisa kulakukan?" Hwanwoong membalas pertanyaan Geonhak dengan pertanyaan lagi.

"Melawannya?" Jawab Geonhak sedikit bertanya lagi.

"Ti-tidak, akan lebih buruk lagi." Cicit Hwanwoong bergidik membayangkannya.

"Kemarin... ada yang menawarkan hal yang sama padaku." Jelasnya merasa terbuka dengan Geonhak.

"Lalu?" tanya Geonhak, tidak ada yang bisa menebak apa yang Ia pikirkan.

"Aku menolaknya." Tegas Hwanwoong.

"Jika mereka memberikan bukti penindasan pada kepala sekolah, Ayah dan Ibuku akan tau apa yang terjadi padaku, aku tidak ingin menyakiti hati mereka. Dan... belum tentu juga sekolah akan menindak lanjuti hal tersebut, mereka orang-orang yang berpengaruh disekolah ini (merujuk pada penindasnya)." Lanjut hwanwoong lagi.


"Iya," meskipun Geonhak benci mengakuinya, ucapan Hwanwoong benar adanya.

"Sekolah pasti berusaha menutupinya karena tidak ingin merusak citra sekolah. Tapi Ayah dan Ibumu tidak akan tinggal diam." lanjutnya.

"Karena tubuhku yang kecil dan jiwa pengecutku, dimanapun aku bersekolah aku tetap menjadi incaran penindasan." Hwanwoong yang mulai terisak.

"aku memang tidak berguna." lanjutnya.

"Bukan," Geonhak yang bingung bagaimana cara untuk menenangkan Hwanwoong, pasalnya Ia tidak pernah menenangkan orang menangis.

"Mereka yang bodoh karena menggunakan kekuatannya untuk menindas orang lain." Geonhak menepuk pundak Hwanwoong pelan untuk menyemangatinya.

"A-aku berencana untuk tetap diam, sampai mereka lelah untuk menindasku dan mengakhirinya sendiri." Ujar Hwanwoong mengelap sisa-sisa air matanya.

"Tapi, apa kau tau-" Geonhak yang menghentikan ucapannya ragu melanjutkannya atau tidak.

"-kalau mereka berhenti menindasmu, mereka pasti melakukannya pada orang lain." Lanjutnya.

"..." Hwanwoong diam memikirkan kata-kata Geonhak.

"-uh -permisi.." Ravn yang berada diambang pintu ruang kesehatan, yang akhirnya memberanikan diri memotong pembicaraan mereka.

"Aku pergi, jangan katakan tentangku pada siapapun" bisik Geonhak yang melirik ke arah Ravn lalu berlalu pergi meninggalkan Hwanwoong.

~bersambung

} Pojok Author {
Uwu~~
setelah chapter ini, sisa 1 chapter terakhir~~
See you when i see you~
Semoga cerita ini bisa jadi mood booster kalian~
Pencerah hari kalian kayak kelucuan member-member ONEUS~

~preview bab terakhir

"One..Us.."
"Mulai sekarang kau bagian dari kami."

-

ONEUS: WARRIOR'S DESCENDANT [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang