.:play:.
bel pulang sekolah berbunyi dalam hitungan 3.. 2.. 1..
"YES! MARI PULANG MARILAH PULANG MARILAH PULANG BERSAMA-SAMA."
"sopan dikit lu ada guru, anjing." Sunghoon melempar penghapus miliknya mengenai punggung Jay yang sedang sibuk merapikan buku pelajarannya. ga deng bukan buku pelajaran, buku tulis satu doang, itujuga kosong.
kelakuan..
"YOO! SIR, IT'S TIME TO GO HOME. AREN'T YOU MISS YOUR HUSBAND TOO?" Johnny menggelengkan kepalanya melihat tingkah murid kurang ajar itu, untung keponakannya. kalo ga mungkin udah di banting.
"Don't be too rush, Jay. Sit down." Jay mendengus setelahnya ia menyilangkan kedua tangannya dan berencana untuk duduk kembali, namun
BRUKK
"BANGSAT! JISUNG ANJING PANTAT MONTOK GUE!" Jisung sebagai teman duduk Jay dengan sengaja menarik kursi yang Jay tempati saat ia akan duduk, "tepos gitu, duduk lu biar cepet pulang."
SJSJSJSHHWSJAHSHAHASU- Jay
teman-teman kelasnya udah biasa aja gitu liat kejadian kek gitu makanya mereka suka bawa popcorn jaga-jaga ada adegan lenong dari tiga sekawan, kan lumayan hiburan mata.
"okay class, don't forget do your homework. see you next week." Johnny melambaikan tangan seraya keluar dari kelas tersebut dan berbisik pelan ke arah Jay, "mampus lu."
"asu." Jay menendang meja lalu melangkah keluar untuk menyusul Johnny, ada misi yang mau ditanyain.
"om! Sir Johnny! OM! DADDY!" Jay berteriak karena Johnny dengan sengaja mengerjainya dengan tidak membalas dan menghentikan langkahnya ketika Jay mengejarnya.
ia masuk ke ruang guru dan membuka salah satu ruangan tempatnya beristirahat, Jay dengan nafas ngos-ngosan membanting pintu ruangan tersebut dengan emosi, "om anjir gue manggil."
"kaga kedengeran, Jay. ada apa?" ucap Johnny sambil menyimpan modul pembelajaran ke atas meja kerjanya, ia meregangkan tubuhnya dan melepas kacamatanya, "duduk lu mau berdiri gitu aja? silahkan."
Jay dengan bar bar duduk di kursi tamu hingga menimbulkan bunyi drett dari kayu kursinya, membuahi tatapan tajam dari Johnny yang sekarang sudah berkutat dengan ponselnya.
"hehe, om. om deket kan sama pak Seokjin? tanyain dong ada murid baru tadi gue liat, anaknya manis siapa tau dia jodoh gue kan. ya om? tar kabarin gue ato kerumah lah biasa, yang penting gue butuh informasi dari—"
"bener bener ye, lu pikir gue babu? ga dah males."
Jay mempoutkan bibirnya manja, ia menyatukan kedua telapak tangannya sambil menggosoknya pelan, "om penting ini om, denger-denger lu berantem sama uncle Ten? lu tau pan gue kesayangan uncle—"
"iye bacot. tar gue tanya, asal lu bisa bujuk Ten buat pulang ke rumah lagi, ngapain si dirumah lu sempit gitu. mendingan rumah gue." Jay terkekeh dan duduk kembali di sofa tamu sambil menyilangkan kakinya.
"ga gitu om, lu terlalu bacot keknya buat uncle. kali kali lah jangan terlalu ngekang, lu sering bilang pan sama gue perlakukan uke layaknya barang antik."
Johnny menghela nafas, ia memijit pelipisnya. berbagi masalah dengan orang tua Jay bukannya menyelesaikan masalah, yang ada tambah rumit. bersyukur Johnny punya keponakan macem si Jay, walaupun bar bar, ngeselin, tukang ngabisin saldo rekening miliknya tapi cuma bocah itu yang bener-bener dewasa pikirannya.
iyala kalo lu liat flashdisk atau bookmark twitternya pasti banyak akun video yang begitu.
ya, dewasa. 🌚
video belajar maksudnya, thread cepat menghafal tenses :)
TbcOKEH GUYS, makasih sarannya ya aku bacain reply kalian kok! kita berada di kapal yang sama agak sedih gitu bacanya "penumpang jayjake kekurangan moment, dll."
TENANG SAUDARA, KITA PASTI DAPET MOMENT EKSTRA, ADA PICSART, FANFICTION, DLL.
JANGAN BERSEDIH WAHAI TEMAN PERKAPALANKU, PRAYING CIRLCE AJA DULU PAKE INI
😇
KAMU SEDANG MEMBACA
sprau | jayke (DISCONTINUED)
Fanfiction"will you be my autumn?" jay: dom! jake: sub! ©aleetache, 2020